“Lihatlah
hamba-Ku Ayub, yang begitu saleh, jujur dan takut akan Allah, serta menjauhi
kejahatan “ Itulah kurang lebih pujian
Tuhan, pada Ayub dihadapan Iblis . Mengapa Allah begitu membanggakan/memuji
Ayub ? Ada bebera pa hal yang saya perhatikan,
yaitu : 1)
Tidak berbuat do sa karena ujian . Ketika Ayub,kehilangan anak-anaknya, serta kehilangan semua hartanya
karena ujian,Ayub sama sekali tidak memberontak ataupun melakukan hal-hal yang
melanggar perintah Allah (Ayub 1 : 21-22) .
Bahkan ketika seluruh tubuhnya terkena penyakit dan bahkan istrinyapun
meninggalkan dia, ayub tetap hormat dan setia terhadap Allah (Ayub 2:18) . Seperti juga Tuhan Yesus,ketika dicobai dengan berbagai kesukaran dan penderitaan, Tuhan Yesus tidak memberontak dan
berbuat dosa terhadap Bapa-Nya (Ibrani
4:15) .
Bersungut - sungut dan memberontakapalagimeninggalkan Tuhan,ketika mengalami ujian ataupun penderitaan, tentu
tidak bisa dikategorikan sebagai yang mendapat pujian .
2) Sadar bahwa tiap ujian dari Tuhan, tentu ada
maksud dan tujuannya . Menurut Yakobus 1
: 3 - 4 , ujian itu untuk menghasilkan iman yang tekun dan matang/sempurna
. Menurut Kejadian 45 ; 5-8 , adalah
untuk memelihara kehidupan dan untuk mewujudkan satu pekerjaan yg besar . Jadi terimalah ujian itu dengan rela hati, karena
tidak akan mungkin Allah membiarkan ujian itu,melebihi kekuatan kita sebagai
manusia, dan jika kita bertekun,Tuhan
pasti memberikan jalan keluar nya (1
Korintus 10:13) . Dan Tuhan Yesus yang pernah alami berbagai ujian dan penderitaan
juga aniaya, pastilah sanggup menolong mereka yang mengalami hal yang sama (Ibrani
2:18) .
3) Percaya bahwa dibalik ujian pasti ada mahkota
kemuliaan yang tersedia (Yakobus 1:12) .
Abraham setelah menang mengalami ujian, untuk mem persembahkan Ishak, barulah
dia disebut sebagai bapa orang beriman .
Daniel , Sadrakh, Mesakh dan Abednego, menjadi orang berpangkat,
berhasil dan sangat dihormati, setelah menang terhadap ujian . Mordekhai, Yusuf dan terlalu banyak lagi
bukti, mereka terima mahkota kemuliaan, bahkan pujian, setelah menang terhadap
ujian . Tuhan Yesus memberkati .
“ Kuasa Doa Dan
Pujian “ (Mazmur 137 : 1 – 2)
Ketika bangsa
Israel ditawan oleh bangsa lain, dalam kesakitan, kesukaran dan deritanya,
mereka hanya bisa menangis sedih di tepi sungai Babel . Di Kisah Rasul 12:1-4 , ketika Petrus ditawan
dalam penjara yang berat, Petrus pun tertidur, karena tak bisa menahan derita
yang menekan tubuh, jiwa dan rohaninya . Untunglah para jemaat yang berada
diluar, terus tekun mendoakannya, sehingga kuasa Tuhan membebaskannya dengan ajaib
. Didalam kesengsaraan kita, justru seharusnya
kita tidak boleh sampai kehilangan pujian dan doa kita pada Tuhan . Mengapa demikian ?
1) Hal itu akan mengkuatkan diri kita sendiri
. Ketika Paulus dan Silas alami hal yang
sama, mereka ditawan dan disiksa dipenjara dengan berat . Mereka tak biarkan hati dan tubuh mereka jadi
lemah, mengeluh dan putus asa . Tapi mereka justru berdoa dan memuji Tuhan
dengan suara keras (bersemangat) , sehingga seluruh penjara mendengarnya . Dan
akibatnya, mereka rasakan adanya kekuatan baru (Kisah Rasul 16 : 24-25) . Lagi Firman Tuhan dalam Yesaya 61:3 ,
mengatakan , bahwa : Nyanyian pujian dapat pulihkan semangat yg pudar . Juga Amsal 18:14 , mengatakan orang yang
semangat (semangat mendoakan masalahnya, semangat memuji Tuhan dalam deritanya)
, akan sanggup menahan penderitaan . Orang
yang sedang susah, ketika nyanyi lagu duniawi saja dia bisa terhibur, apalagi jika
dia nyanyi pujian buat Tuhan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, maka
akan timbul satu kekuatan baru yang ajaib .
2) Hal itu akan mengkuatkan dan menyadarkan
orang lain yang mendengarnya . Ketika
Paulus dan Silas doa dan memuji dengan suara keras dan semangat, maka orang
lain yang mendengarnya ikut dikuatkan, bahkan dibuat menjadi bertobat (contoh
kepala penjara Filipi = Kisah Rasul 16:30-31) .
Ketika kita dalam kesengsaraan, lalu menangis, mengeluh dan berputus
asa, maka bukan saja kita tidak dapat kuatkan diri sendiri, tetapi kita juga akan
jadi batu sandungan bagi orang lain yang melihatnya, terlebih bagi orang yang
belum percaya Tuhan .
3) Hal itu akan mengundang kuasa Allah . Ketika Paulus dan Silas berdoa sambil memuji
Tuhan dengan penuh semangat, maka Allah menurunkan kuasa’Nya untuk merobohkan
tembok penjara, menghancurkan pintu besi dan memutuskan rantai belenggu (Kisah
Rasul 16:26) . Mengapa demikian ? Sebab Allah bertahta diatas pujian umat’Nya
(Mazmur 22:4) . Dan Tuhan sangat suka
hadir, didalam doa umatnya yg bersungguh-sungguh, untuk nyatakan api berkat’Nya
(2 Tawarikh 7:1,14) . Tuhan memberkati .
“ Rintangan Atas
Imanmu “ (Matius 15 : 22 – 28)
Seorang
perempuan Kanaan yang sangat percaya, bahwa Tuhan pasti sanggup menolong
anaknya yang kerasukan setan, berusaha dengan segenap kekuatan dan segenap
percaya, minta agar Tuhan kabulkan permohonannya . Namun rupanya rasa percaya saja, belum cukup
untuk disebut sebagai iman, jika belum lulus hadapi berbagai rintangan . Lalu rintangan apa saja, yang harus dilalui ?
1) Permohonannya seakan tidak diperdulikan
Tuhan (Matius 15:23) . Saudara,bagaimana perasaan kita, setelah memohon
berulang-ulang, nyatanya tidak juga ada jawaban ? Seakan-akan doa kita tak didengar/ tidak
sampai pada Tuhan . Mungkin kita akan
mulai kehilangan pegangan/rasa percaya . Namun percaya atau tidak, inilah yang biasanya
sering jadi rintangan awal, pada orang yang sedang mencari pertolongan pada
Tuhan . Dan yang memang ahirnya,membuat
orang itu mundur perlahan dari pergumulan doanya.
Namun jika kita perhatikan
akhir dari kisah ini, maka seharusnya kita jangan pernah mau berhenti berseru,
dengan satu keyakinan bahwa Tuhan itu, maha pengasih dan penyayang .
2) Rintangan itu datang dari orang-orang
disekitar kita (Matius 15:23) .
Rintangan tersebut, bisa berupa perilaku maupun keadaan hidup
orang-orang yang katanya, percaya juga pada Tuhan . Mungkin itu, bisa berupa kata-kata sumbang,
yg bukannya mengkuatkan tapi malah melemahkan iman percaya kita . Mungkin lihat kehidupan orang-orang yg katanya percaya, namun kehidupannya atau
rumah tangganya sama sekali tidak sesuai dengan apa yg dijanjikan Tuhan, karena
sangat hancur-hancuran, bahkan luar biasa sengsara dan menderitanya . Sehingga
hal tersebut, kemudian membuat kita ragu untuk melanjutkan permohonan yang kita
imani . Tapi sekali lagi, saya ingatkan ; perhatikanlah akhir dari kisah ini,
bagaimana akhirnya perempuan itu, mendapatkan yang dia minta . Jadi jangan
berhenti berharap dengan imanmu, karena
Tuhan tak pernah berdusta
(Bilangan. 23:19) .
3) Perasaan bahwa kita mungkin tidak pantas (Matius 15:24-27) . Berkali-kali dikatakan, bahwa dia bukan
golongan domba, jadi tidak layak . Lalu dia juga diandaikan sebagai anjing,
binatang yg bagi orang Yahudi, saat itu
dianggap najis . Saudara, mungkin
perasaan ; bahwa saya ini tidak punya arti apa-apa , tidak sama dengan pendeta
yang melayani Tuhan, atau mereka yang memberi persembahan besar . Atau Saya mungkin kemarin sudah buat salah,
sehingga saya tidak layak menerima apapun dari Tuhan . Saudara, Tuhan tidak
melihat apa jabatan, pangkat, kebangsawanan ataupun harta, tetapi jiwa yang
beriman dan mengharapkan kasih’Nya . Dan
kalaupun kemarin kita ada berbuat salah, bukankah setelah kita menyesali dan
minta ampun, maka Tuhan sucikan kita dari segala dosa dan kesalahan ? (1
Yohanes 1;9) . Jadi maju terus, jangan
menyerah oleh hal apapun . Maka Tuhan akan katakan kepadamu “ Sungguh besar
imanmu, jadilah kepadamu, seperti yg kamu kehendaki (Matius 15:28) . Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar