Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 18 Oktober 2011

Dari Ujian Jadi Pujian “  (Ayub 1 : 8)
“Lihatlah hamba-Ku Ayub, yang begitu saleh, jujur dan takut  akan Allah, serta menjauhi kejahatan “  Itulah kurang lebih pujian Tuhan, pada Ayub dihadapan Iblis . Mengapa Allah  begitu membanggakan/memuji Ayub ?  Ada bebera pa hal yang  saya perhatikan, yaitu :    1)  Tidak berbuat do sa karena ujian .  Ketika Ayub,kehilangan anak-anaknya, serta kehilangan semua  hartanya karena ujian,Ayub sama sekali tidak memberontak ataupun melakukan hal-hal yang melanggar perintah Allah (Ayub 1 : 21-22) .  Bahkan ketika seluruh tubuhnya terkena penyakit dan bahkan istrinyapun meninggalkan dia, ayub tetap hormat dan setia terhadap Allah (Ayub 2:18) .  Seperti juga Tuhan Yesus,ketika dicobai dengan berbagai kesukaran dan penderitaan, Tuhan Yesus tidak  memberontak dan berbuat dosa terhadap Bapa-Nya  (Ibrani 4:15) .   
Bersungut - sungut dan memberontakapalagimeninggalkan Tuhan,ketika mengalami ujian ataupun penderitaan, tentu tidak bisa dikategorikan sebagai yang mendapat pujian .
2)  Sadar bahwa tiap ujian dari Tuhan, tentu ada maksud dan tujuannya . Menurut  Yakobus 1 : 3 - 4 , ujian itu untuk menghasilkan iman yang tekun dan matang/sempurna .  Menurut Kejadian 45 ; 5-8 , adalah untuk memelihara kehidupan dan untuk mewujudkan satu pekerjaan yg besar .  Jadi terimalah ujian itu dengan rela hati, karena tidak akan mungkin Allah membiarkan ujian itu,melebihi kekuatan kita sebagai manusia, dan jika kita bertekun,Tuhan pasti memberikan jalan keluar nya (1 Korintus 10:13) . Dan Tuhan Yesus yang pernah alami berbagai ujian dan penderitaan juga aniaya, pastilah sanggup menolong mereka yang mengalami hal yang sama (Ibrani 2:18) .  
3)  Percaya bahwa dibalik ujian pasti ada mahkota kemuliaan yang tersedia (Yakobus 1:12) .  Abraham setelah menang mengalami ujian, untuk mem persembahkan Ishak, barulah dia disebut sebagai bapa orang beriman .  Daniel , Sadrakh, Mesakh dan Abednego, menjadi orang berpangkat, berhasil dan sangat dihormati, setelah menang terhadap ujian .  Mordekhai, Yusuf dan terlalu banyak lagi bukti, mereka terima mahkota kemuliaan, bahkan pujian, setelah menang terhadap ujian . Tuhan Yesus memberkati .    


 “ Kuasa Doa Dan Pujian “   (Mazmur 137 : 1 – 2)
Ketika bangsa Israel ditawan oleh bangsa lain, dalam kesakitan, kesukaran dan deritanya, mereka hanya bisa menangis sedih di tepi sungai Babel .  Di Kisah Rasul 12:1-4 , ketika Petrus ditawan dalam penjara yang berat, Petrus pun tertidur, karena tak bisa menahan derita yang menekan tubuh, jiwa dan rohaninya . Untunglah para jemaat yang berada diluar, terus tekun mendoakannya, sehingga kuasa Tuhan membebaskannya dengan ajaib .  Didalam kesengsaraan kita, justru seharusnya kita tidak boleh sampai kehilangan pujian dan doa kita pada Tuhan .  Mengapa demikian ?  
1)  Hal itu akan mengkuatkan diri kita sendiri .  Ketika Paulus dan Silas alami hal yang sama, mereka ditawan dan disiksa dipenjara dengan berat .  Mereka tak biarkan hati dan tubuh mereka jadi lemah, mengeluh dan putus asa . Tapi mereka justru berdoa dan memuji Tuhan dengan suara keras (bersemangat) , sehingga seluruh penjara mendengarnya . Dan akibatnya, mereka rasakan adanya kekuatan baru (Kisah Rasul 16 : 24-25) .  Lagi Firman Tuhan dalam Yesaya 61:3 , mengatakan , bahwa : Nyanyian pujian dapat pulihkan semangat yg pudar .  Juga Amsal 18:14 , mengatakan orang yang semangat (semangat mendoakan masalahnya, semangat memuji Tuhan dalam deritanya) , akan sanggup menahan penderitaan .  Orang yang sedang susah, ketika nyanyi lagu duniawi saja dia bisa terhibur, apalagi jika dia nyanyi pujian buat Tuhan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, maka akan timbul satu kekuatan baru yang ajaib .   
2)  Hal itu akan mengkuatkan dan menyadarkan orang lain yang mendengarnya .  Ketika Paulus dan Silas doa dan memuji dengan suara keras dan semangat, maka orang lain yang mendengarnya ikut dikuatkan, bahkan dibuat menjadi bertobat (contoh kepala penjara Filipi = Kisah Rasul 16:30-31) .  Ketika kita dalam kesengsaraan, lalu menangis, mengeluh dan berputus asa, maka bukan saja kita tidak dapat kuatkan diri sendiri, tetapi kita juga akan jadi batu sandungan bagi orang lain yang melihatnya, terlebih bagi orang yang belum percaya Tuhan .   
3)  Hal itu akan mengundang kuasa Allah .  Ketika Paulus dan Silas berdoa sambil memuji Tuhan dengan penuh semangat, maka Allah menurunkan kuasa’Nya untuk merobohkan tembok penjara, menghancurkan pintu besi dan memutuskan rantai belenggu (Kisah Rasul 16:26) . Mengapa demikian ? Sebab Allah bertahta diatas pujian umat’Nya (Mazmur 22:4) .   Dan Tuhan sangat suka hadir, didalam doa umatnya yg bersungguh-sungguh, untuk nyatakan api berkat’Nya (2 Tawarikh 7:1,14) .  Tuhan memberkati .        

 “ Rintangan Atas Imanmu “    (Matius 15 : 22 – 28)
Seorang perempuan Kanaan yang sangat percaya, bahwa Tuhan pasti sanggup menolong anaknya yang kerasukan setan, berusaha dengan segenap kekuatan dan segenap percaya, minta agar Tuhan kabulkan permohonannya .  Namun rupanya rasa percaya saja, belum cukup untuk disebut sebagai iman, jika belum lulus hadapi berbagai rintangan .  Lalu rintangan apa saja, yang harus dilalui ?  
1)  Permohonannya seakan tidak diperdulikan Tuhan  (Matius 15:23) .  Saudara,bagaimana perasaan kita, setelah memohon berulang-ulang, nyatanya tidak juga ada jawaban ?  Seakan-akan doa kita tak didengar/ tidak sampai pada Tuhan .  Mungkin kita akan mulai kehilangan pegangan/rasa percaya . Namun percaya atau tidak, inilah yang biasanya sering jadi rintangan awal, pada orang yang sedang mencari pertolongan pada Tuhan .  Dan yang memang ahirnya,membuat orang itu mundur perlahan dari pergumulan doanya. 
Namun jika kita perhatikan akhir dari kisah ini, maka seharusnya kita jangan pernah mau berhenti berseru, dengan satu keyakinan bahwa Tuhan itu, maha pengasih dan penyayang .  
2)  Rintangan itu datang dari orang-orang disekitar kita (Matius 15:23) .  Rintangan tersebut, bisa berupa perilaku maupun keadaan hidup orang-orang yang katanya, percaya juga pada Tuhan .  Mungkin itu, bisa berupa kata-kata sumbang, yg bukannya mengkuatkan tapi malah melemahkan iman percaya kita .  Mungkin lihat kehidupan orang-orang  yg katanya percaya, namun kehidupannya atau rumah tangganya sama sekali tidak sesuai dengan apa yg dijanjikan Tuhan, karena sangat hancur-hancuran, bahkan luar biasa sengsara dan menderitanya . Sehingga hal tersebut, kemudian membuat kita ragu untuk melanjutkan permohonan yang kita imani . Tapi sekali lagi, saya ingatkan ; perhatikanlah akhir dari kisah ini, bagaimana akhirnya perempuan itu, mendapatkan yang dia minta . Jadi jangan berhenti berharap dengan imanmu, karena  Tuhan tak pernah berdusta  (Bilangan. 23:19) .   
3)  Perasaan bahwa kita mungkin tidak pantas  (Matius 15:24-27) .  Berkali-kali dikatakan, bahwa dia bukan golongan domba, jadi tidak layak . Lalu dia juga diandaikan sebagai anjing, binatang yg  bagi orang Yahudi, saat itu dianggap najis .  Saudara, mungkin perasaan ; bahwa saya ini tidak punya arti apa-apa , tidak sama dengan pendeta yang melayani Tuhan, atau mereka yang memberi persembahan besar .  Atau Saya mungkin kemarin sudah buat salah, sehingga saya tidak layak menerima apapun dari Tuhan . Saudara, Tuhan tidak melihat apa jabatan, pangkat, kebangsawanan ataupun harta, tetapi jiwa yang beriman dan mengharapkan kasih’Nya .  Dan kalaupun kemarin kita ada berbuat salah, bukankah setelah kita menyesali dan minta ampun, maka Tuhan sucikan kita dari segala dosa dan kesalahan ? (1 Yohanes 1;9) .  Jadi maju terus, jangan menyerah oleh hal apapun . Maka Tuhan akan katakan kepadamu “ Sungguh besar imanmu, jadilah kepadamu, seperti yg kamu kehendaki (Matius 15:28) . Gbu . 










Tidak ada komentar: