“ Mendorong Tuhan Untuk Bertindak “ (Mazmur 37 : 5)
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah
kepada-Nya, dan Ia akan bertindak “ .
Setidaknya ada 3 hal yang saya pelajari dari ayat ini, yaitu : 1)
Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN .
Banyak orang datang dan berharap perto longan Tuhan, namun sayangnya
hanya masalahnya atau keinginannya saja yang diserahkan pada Tuhan . Tetapi dirinya, sama sekali tidak pernah
diserahkan pada Tuhan . Sebab jika memang
kita telah menyerahkan diri, tentunya hidup kita ini bukanlah milik kita
sendiri lagi . Dan itu berarti kita tidak lagi bisa hidup seenak-enaknya kita
lagi, tetapi yang berhak mengatur dan berkuasa untuk membuat keputusan apapun
didalam diri kita, adalah Tuhan yang kepada-Nya telah kita serahkan diri/hidup
ini . Apakah dengan demikian kita
menjadi rugi ? Tentu saja tidak . Sebab sebagaimana sepasang kekasih, jika
siwanita menyerahkan hidupnya pada sang pria, maka sang pria juga akan
menyerahkan hidupnya untuk menjadi milik si wanita . Dan Jika Tuhan adalah milik kepunyaan kita,
maka segala anugerah, kuasa dan kepunyaannya, adalah juga menjadi hak dan
kepunyaan kita . 2) Percayalah kepada Nya . Itu berarti kita tidak boleh percaya kepada
keadaan . Sekalipun keadaan yang kita
lihat nampaknya tidak memungkinkan, dan sekalipun tidak ada bahan atau dasar untuk
berharap, namun kita tetap berharap dan percaya seperti Abraham (Roma 4:18) .
Jadi jika pasangan suami istri yang masih muda, berharap bisa punya
anak, tentunya karena masih ada bahan (masih subur) dan keadaannya masih muda .
Tetapi jika sudah sangat tua seperti Abraham dan Sarah, yang suami sudah mati
pucuk, yang istri sudah terlalu menupause/berhenti haid, bahkan rahimnya sudah
tertutup, sama sekali sudah tidak ada kemungkinan apapun . Maka dalam keadaan seperti itu, mana yang mau
kita percaya ? Keadaan kita yang tidak
memungkinkan dan tidak ada bahan nya sama sekali, atau kepada Tuhan yang tidak
pernah berdusta dan selalu setia pada janji’Nya ? (Bilangan 23:19) .
3) Maka Ia akan bertindak . Jelas
sekali ada jaminan pasti, bahwa Tuhan pasti bertindak, asal saja kita melakukan
2 hal diatas sebelumnya . Dan jika Dia
yang bertindak, maka tindakan tersebut tentunya seturut cara/kehendak dan waktu
– Nya . Namun percayalah, bahwa : cara/kehendak dan waktu’Nya, itu pasti yang
terbaik . Tuhan Yesus memberkati .
“ Aku Sangat Bersyukur Pada Tuhan “
(Galatia 4 : 9 – 10)
Isinya kurang lebih ; Setelah kamu mengenal Allah,
bagaimana kamu berbalik lagi dan menghambakan diri, pada roh-roh dunia yang
lemah dan miskin, dengan memelihara hari, bulan dan tahun yang baik “. Saudara, sebagai manusia biasa yang tidak ada
perbedaan apapun dari yang lain, saya sangat bersyukur sekali kepada Tuhan . Karena tiap waktu, tiap saat selalu Dia
perhatikan, dijagai, diberkati . Oleh karena Dia saya tidak lagi tunduk dan
takut pada kuasa apapun di dunia ini (Kecuali hanya pada Tuhan) . Dia juga berikan dan sediakan semuanya yang
terbaik, Dia berikan dan ajarkan saya hukum yang pasti, tentang kebenaran dan
keselamatan . Inilah beberapa contoh
rasa syukur saya ; 1) Semua yang Tuhan buat, baik buat saya . Jadi tidak ada lagi istilah dalam hidup saya
; ini hari baik, bulan baik, atau tahun baik . Sebab Oleh penebusan dan
pembelaan Tuhan, maka semua hari menjadi baik, semua bulan dan tahun, selalu
menjadi baik bagi saya . Jadi hari apapun, bulan dan tahun apapun, saya mau
buka usaha, atau menikahkan, atau ibadah, semuanya sudah menjadi baik buat
saya, karena Kristus . 2) Tidak tunduk pada roh-roh dunia dan segala
ajarannya (Galatia 4;3) . Saya bersyukur, karena Kristus,saya tidak
perlu lagi beribadah menghadap arah-arah tertentu,karena Allah ada disegala
tempat dan arah . Ketika membangun
rumah, saya tidak perlu takut menghadap arah manapun . Saya tidak perlu
menghitung berapa anak tangga yang bisa membuat beruntung, pintu, jendela,
kamar harus menghadap kemana, sebab mau kearah manapun : selalu ada Tuhan yang
menjagai dan memberkati . Ketika istri
saya mengandung, orang katakan tidak boleh mencorengi wajah boneka, tidak
menyakiti binatang, dlsb-nya . lalu saya ambil spidol dan corengi wajah boneka,
ketika ada kucing mencuri ikan saya
lempar dengan kayu, bahkan saya menyembelih ayam, untuk membuktikan pada
orang-orang bahwa segala kutuk, sudah tidak lagi berlaku bagi saya, karena
kematian Kristus di kayu salib . Istri saya tidak perlu bawa-bawa gunting
selama hamil, anak saya boleh duduk dipintu kapanpun dia mau . 3) Tidak lagi takluk pada hukum Taurat (Galatia 4:5) . Sehingga saya tidak lagi perlu menyunatkan
diri saya (Galatia 5:2) . Sebab yang
bersunat, wajib harus melakukan seluruh hukum Taurat (Galatia 5:3) . Saya tidak perlu lagi, menyembelih korban
binatang (Ibrani 10:8-15) . Karena Kristus telah benar-benar memerdekakan saya
dari segala perhambaan dunia ini . Tuhan memberkati .
“ Bagian Murid-Murid Tuhan “ (Lukas 10 : 17 – 20)
Sebagai murid-murid Tuhan (arti murid = belajar ,
melaksanakan, memberitakan/melayani atau dengan kata sederhana nya ,yaitu ;
hamba Tuhan . Hamba Tuhan,sama sekali jangan diartikan pendeta atau pemberita
Injil . Sebab pendeta jika tidak melakukan perintah Tuhan,berarti dia sama
sekali bukan hamba . Jadi arti dari hamba itu = pelaku Firman Tuhan) . Tentunya kita bertanya ; Bagian apa yang kita dapatkan
dari Tuhan ? 1) Kuasa melawan atau taklukkan musuh . dari
ayat bacaan tersebut diatas, ke 70 orang murid Tuhan bersaksi, bahwa semua
mereka disertai kuasa didalam Nama Tuhan Yesus, untuk mengusir, kalahkan,
bahkan hancurkan kuasa Iblis (Lukas 10:17) . Bahkan tidak ada suatu kuasa atau
bahaya apapun yang dapat mencelakakan mereka (Lukas 10;19). Namun. Itu bukan berarti mereka tidak pernah
alami masalah, bahaya bahkan aniaya .
Namun balad tentara Surga, yaitu para Malaikat Tuhan, selalu berjaga
untuk menolong dan meluputkan mereka dari semua bahaya tersebut (Mazmur 34: 8 ,
20 + 2 Raja 6 : 16-17) . 2) Didunia ini menerima upah 100 kali lipat, dan
disurga memperoleh hidup kekal dan duduk bersama Tuhan menghakimi suku-suku
bangsa (Matius 19 : 27-28) . Apapun yang
kita tinggalkan dan korbankan didunia ini, demi untuk belajar mengenal Tuhan
dan melayani’Nya, akan di bayar kembali 100 kali lipat ganda . Dan disurga
kelak, bukan lagi dihakimi, tetapi bersama-sama Tuhan duduk diatas 12 takhta,
untuk menghakimi orang-orang . 3)
Namamu terdaftar disurga .
Saudara, inilah tujuan akhir dari semua manusia didunia . Bayangkan, sebelum melalui kematian dan
penghakiman, nama kita sudah terdaftar dibuku Kehidupan, yang tidak bisa
dihapuskan oleh siapapun, sebagai pemilik Kerajaan Surga . Dan hidup kekal
bersama Tuhan . Itulah bagian yang disediakan Tuhan bagi saudara dan saya, yaitu
para pelaku Perintah Tuhan . Tuhan
memberkati .
“ Kekuatan Puji-Pujian “
“ Dari Ujian Jadi Pujian “ (Ayub 1 : 8)
“Lihatlah hamba-Ku Ayub, yang begitu saleh, jujur
dan takut akan Allah, serta menjauhi kejahatan “ Itulah kurang lebih pujian Tuhan, pada Ayub
dihadapan Iblis . Mengapa Allah begitu membanggakan/memuji Ayub ? Ada beberapa hal yang saya perhatikan, yaitu
: 1)
Tidak berbuat dosa karena ujian.
Ketika Ayub,kehilangan anak-anaknya, serta kehilangan semua hartanya
karena ujian, Ayub sama sekali tidak memberontak ataupun melakukan hal-hal yang
melanggar perintah Allah (Ayub 1:21-22) .
Bahkan ketika seluruh tubuh nya terkena penyakit dan istrinyapun
meninggalkan dia, ayub tetap hormat dan setia terhadap Allah (Ayub 2:18) . Seperti juga Tuhan Yesus, ketika dicobai
dengan berbagai kesukaran dan penderitaan, Tuhan Yesus tidak memberontak dan
berbuat dosa terhadap Bapa-Nya (Ibrani
4:15) . Bersungut-sungut dan memberontak
apalagi meninggalkan Tuhan, ketika mengalami ujian ataupun penderitaan, tentu
tidak bisa dikategorikan sebagai yang mendapat pujian .
2) Sadar
bahwa tiap ujian dari Tuhan, tentu ada maksud dan tujuannya . Menurut Yakobus 1 : 3 - 4 , ujian itu untuk
menghasilkan iman yang tekun dan matang/sempurna . Menurut Kejadian 45 ;5-8 , adalah untuk
memelihara kehidupan dan untuk mewujudkan satu pekerjaan yg besar . Jadi terimalah ujian itu dengan rela hati, karena
tidak akan mungkin Allah membiarkan ujian itu, melebihi kekuatan kita sebagai
manusia, dan jika kita bertekun, Tuhan
pasti memberikan jalan keluarnya (1
Korintus 10:13) . Dan Tuhan Yesus yang pernah alami berbagai ujian dan
penderitaan juga aniaya, pastilah sanggup menolong mereka yang mengalami hal yang
sama (Ibrani 2:18) .
3) Percaya
bahwa dibalik ujian pasti ada mahkota kemuliaan yang tersedia (Yakobus 1:12)
. Abraham setelah menang mengalami
ujian, untuk mem persembahkan Ishak, barulah dia disebut sebagai bapa orang
beriman . Daniel , Sadrakh, Mesakh dan
Abednego, menjadi orang berpangkat, berhasil dan sangat dihormati, setelah
menang terhadap ujian . Mordekhai, Yusuf
dan terlalu banyak lagi bukti, mereka terima mahkota kemuliaan, bahkan pujian,
setelah menang terhadap ujian . Tuhan Yesus memberkati .
“ Kuasa Doa Dan Pujian “ (Mazmur 137 : 1 – 2)
Ketika bangsa Israel ditawan oleh bangsa lain, dalam
kesakitan, kesukaran dan deritanya, mereka hanya bisa menangis sedih di tepi
sungai Babel . Di Kisah Rasul 12:1-4 , ketika
Petrus ditawan dalam penjara yang berat, Petrus pun tertidur, karena tak bisa
menahan derita yang menekan tubuh, jiwa dan rohaninya . Untunglah para jemaat
yang berada diluar, terus tekun mendoakannya, sehingga kuasa Tuhan
membebaskannya dengan ajaib . Didalam
kesengsaraan kita, justru seharusnya kita tidak boleh sampai kehilangan pujian
dan doa kita pada Tuhan . Mengapa
demikian ?
1) Hal itu
akan mengkuatkan diri kita sendiri .
Ketika Paulus dan Silas alami hal yang sama, mereka ditawan dan disiksa
dipenjara dengan berat . Mereka tak biarkan
hati dan tubuh mereka jadi lemah, mengeluh dan putus asa . Tapi mereka justru
berdoa dan memuji Tuhan dengan suara keras (bersemangat) , sehingga seluruh
penjara mendengarnya . Dan akibatnya, mereka rasakan adanya kekuatan baru
(Kisah Rasul 16 : 24-25) . Lagi Firman
Tuhan dalam Yesaya 61:3 , mengatakan , bahwa : Nyanyian pujian dapat pulihkan
semangat yg pudar . Juga Amsal 18:14 ,
mengatakan orang yang semangat (semangat mendoakan masalahnya, semangat memuji
Tuhan dalam deritanya) , akan sanggup menahan penderitaan . Orang yang sedang susah, ketika nyanyi lagu
duniawi saja dia bisa terhibur, apalagi jika dia nyanyi pujian buat Tuhan
dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat, maka akan timbul satu kekuatan baru
yang ajaib .
2) Hal itu akan
mengkuatkan dan menyadarkan orang lain yang mendengarnya . Ketika Paulus dan Silas doa dan memuji dengan
suara keras dan semangat, maka orang lain yang mendengarnya ikut dikuatkan,
bahkan dibuat menjadi bertobat (contoh kepala penjara Filipi = Kisah Rasul
16:30-31) . Ketika kita dalam
kesengsaraan, lalu menangis, mengeluh dan berputus asa, maka bukan saja kita
tidak dapat kuatkan diri sendiri, tetapi kita juga akan jadi batu sandungan
bagi orang lain yang melihatnya, terlebih bagi orang yang belum percaya Tuhan .
3) Hal itu
akan mengundang kuasa Allah . Ketika
Paulus dan Silas berdoa sambil memuji Tuhan dengan penuh semangat, maka Allah
menurunkan kuasa’Nya untuk merobohkan tembok penjara, menghancurkan pintu besi
dan memutuskan rantai belenggu (Kisah Rasul 16:26) . Mengapa demikian ? Sebab
Allah bertahta diatas pujian umat’Nya (Mazmur 22:4) . Dan Tuhan sangat suka hadir, didalam doa
umatnya yg bersungguh-sungguh, untuk nyatakan api berkat’Nya (2 Tawarikh
7:1,14) . Tuhan memberkati .
“ Rintangan Atas Imanmu “ (Matius 15 : 22 – 28)
Seorang perempuan Kanaan yang sangat percaya,
bahwa Tuhan pasti sanggup menolong anaknya yang kerasukan setan, berusaha
dengan segenap kekuatan dan segenap percaya, minta agar Tuhan kabulkan
permohonannya . Namun rupanya rasa
percaya saja, belum cukup untuk disebut sebagai iman, jika belum lulus hadapi
berbagai rintangan . Lalu rintangan apa
saja, yang harus dilalui ?
1) Permohonannya
seakan tidak diperdulikan Tuhan (Matius
15:23) . Saudara,bagaimana perasaan
kita, setelah memohon berulang-ulang, nyatanya tidak juga ada jawaban ? Seakan-akan doa kita tak didengar/ tidak
sampai pada Tuhan . Mungkin kita akan
mulai kehilangan pegangan/rasa percaya . Namun percaya atau tidak, inilah yang biasanya
sering jadi rintangan awal, pada orang yang sedang mencari pertolongan pada
Tuhan . Dan yang memang ahirnya,membuat
orang itu mundur perlahan dari pergumulan doanya.
Namun jika kita perhatikan akhir dari kisah ini,
maka seharusnya kita jangan pernah mau berhenti berseru, dengan satu keyakinan
bahwa Tuhan itu, maha pengasih dan penyayang .
2)
Rintangan itu datang dari orang-orang disekitar kita (Matius 15:23)
. Rintangan tersebut, bisa berupa
perilaku maupun keadaan hidup orang-orang yang katanya, percaya juga pada Tuhan
. Mungkin itu, bisa berupa kata-kata
sumbang, yg bukannya mengkuatkan tapi malah melemahkan iman percaya kita . Mungkin lihat kehidupan orang-orang yg katanya percaya, namun kehidupannya atau
rumah tangganya sama sekali tidak sesuai dengan apa yg dijanjikan Tuhan, karena
sangat hancur-hancuran, bahkan luar biasa sengsara dan menderitanya . Sehingga
hal tersebut, kemudian membuat kita ragu untuk melanjutkan permohonan yang kita
imani . Tapi sekali lagi, saya ingatkan ; perhatikanlah akhir dari kisah ini,
bagaimana akhirnya perempuan itu, mendapatkan yang dia minta . Jadi jangan
berhenti berharap dengan imanmu, karena
Tuhan tak pernah berdusta
(Bilangan. 23:19) .
3) Perasaan
bahwa kita mungkin tidak pantas (Matius
15:24-27) . Berkali-kali dikatakan,
bahwa dia bukan golongan domba, jadi tidak layak . Lalu dia juga diandaikan
sebagai anjing, binatang yg bagi orang
Yahudi, saat itu dianggap najis . Saudara, mungkin perasaan ; bahwa saya ini
tidak punya arti apa-apa , tidak sama dengan pendeta yang melayani Tuhan, atau
mereka yang memberi persembahan besar . Atau
Saya mungkin kemarin sudah buat salah, sehingga saya tidak layak menerima
apapun dari Tuhan . Saudara, Tuhan tidak melihat apa jabatan, pangkat,
kebangsawanan ataupun harta, tetapi jiwa yang beriman dan mengharapkan
kasih’Nya . Dan kalaupun kemarin kita
ada berbuat salah, bukankah setelah kita menyesali dan minta ampun, maka Tuhan
sucikan kita dari segala dosa dan kesalahan ? (1 Yohanes 1;9) . Jadi maju terus, jangan menyerah oleh hal
apapun . Maka Tuhan akan katakan kepadamu “ Sungguh besar imanmu, jadilah
kepadamu, seperti yg kamu kehendaki (Matius 15:28) . Gbu .
“ Diam Dan Lihat Yang Tuhan Kerjakan “ (Rut 3 : 18)
Kata Naomi pada Rut ; Duduk diam dan nantikan apa
yang akan dikerjakan Penebusmu, sebab Dia tak akan berhenti, sebelum masalahmu
diselesaikan’Nya . Itulah kurang lebih
makna dari ayat 18 . Kita tahu Rut
adalah wanita yang amat setia dan penurut pada orang tua-nya . Jadi jika orang tua memberi kita nama Rut,
mungkin maksudnya agar kita sama
setia dan taat dan menjaga kesucian seperti Rut .
Tapi sekalipun kita bukan bernama Rut, tentunya apa yang dilakukan Rut, bisa jadi sesuatu yg patut diteladani . Hal-hal apa sajakah yang membuat Rut ahirnya
hidup berbahagia dan sangat dicintai oleh semua orang ? 1)
Setia dalam susah dan senang (Rut
1:16-17) . Banyak mungkin orang didunia
ini bisa setia, jika semua dalam keadaan senang dan kelimpahan . Tapi setia
dalam kepahitan, derita dan kekurangan, tentu tidak banyak bisa ditemukan
. Kita mungkin bisa setia pada Tuhan,
jika semua dalam keadaan baik, dan berlimpah dengan kemurahan . Tapi jika harus alami ujian, apalagi yang
berat dan cukup lama, masihkah kita bisa tetap setia ? Namun jika kita ingin, akhirnya hidup berbahagia
dan dicintai Tuhan, maka tetaplah setia pada Tuhan dalam segala keadaaan . Sebab sifat yang diinginkan dari seseorang
adalah kesetiaannya (Amsal 19:22) . Terhadap yang setia, Tuhan akan berlaku
setia (Mazmur 18:26) . 2) Taat atau patuh pada perintah (Rut 3:6) .
Selain memiliki sifat setia, Rut juga seorang yang sangat taat atau
patuh pada perintah/nasihat orang tua/mertuanya . Yaitu agar Rut dapat seorang pelindung, dia
harus ; mandi dan ber-urap juga berpakaian yg terbaik (artinya menguduskan diri
) (baca Rut 3 : 1-3) . Hal inilah yg
kemudian membawa nya pada segala keberhasilan dan kemurahan hidup . Demikian
juga Jika kita suka dan taat pada apa yang Tuhan katakan,
maka kita juga akan dibawa’Nya kepadang rumput hijau yang berair tenang
. 3)
Penuh penyerahan dibawah lindungan penebusnya (Rut 3:8-9) . Rut taat pada perintah Naomi, untuk menaruh
kepalanya, dikaki penebusnya Boas (Rut
3:4) . Menaruh kepala dibawah kaki, menunjukkan penyerahan atau percayakan diri
sepenuhnya pada sang penebus, meski apapun yang akan terjadi . Saudara, penuh penyerahan dan percaya pada
Sang Maha Kuasa, justru akan membuat kita terlepas dari beban berat . Beban itu
berat, ketika kita terus coba memikulnya sendiri . Dengan penyerahan sepenuhnya, justru akan buat
Sang Juruslamat turun tangan, sepenuh hati untuk menyelesaikannya sampai sempurna . Gbu .
“ Zaman Nuh Terulang Kembali ” (Matius
24 : 37 – 38)
“Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian
pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia “. Pada saat kedatangan Tuhan yang kedua, akan terjadi
tanda yang sama seperti di zaman Nuh . Tanda
apa sajakah itu ? Tentunya ada banyak, tapi
saya coba rangkum dalam 3 hal, yaitu : 1) Di zaman Nuh, dosa berkadar sangat tinggi
hingga membuat
pilu hati Tuhan (Kejadian 6:5-6) . Khususnya dosa perzinahan yang sangat mencolok
. Sex bebas terjadi dalam pergaulan, perkawinan, bahkan diantara sejenis .
Bandingkan dengan sekarang . Sex bebas
anak, dari tingkat SD s/d Mahasiswa . Antara teman sekantor/kerja, baik
diantara yg masih lajang maupun dengan suami/istri orang lain. Suatu hari di Bandung,
ditemukan tewas terbunuh seorang pimpinan pujian sebuah gereja besar, karena
dibunuh kekasihnya yang sesama jenis
(homo) . Bukan saja dosa zinah
tubuh, tapi juga rokhani . Banyak jemaat,
bahkan para pemimpinnya, bukan lagi menjadi hamba Tuhan, tetapi hamba harta .
Bukan bangun kerajaan Tuhan, tapi bangun kerajaannya sendiri . Seperti zaman Nuh, manusia tertawakan bahkan
anggap aneh, orang yang hidup benar, percaya dan taati sungguh-sungguh perintah Tuhan,
demikian juga di zaman sekarang ini . Kasih hanyalah ucapan mulut, kalau pun ada itu
dilakukan demi dapatkan pujian . Egoisme, kekejaman, kecurangan dan
pemberontakan diberbagai tempat dan bangsa .
2) Di zaman Nuh, selain dosa yang
kadarnya luar biasa, kesabaran Tuhan juga tampak sangat luar biasa (Kejadian 6:3) . Selama 120 tahun, Tuhan
berpanjang sabar menantikan pertobatan umat manusia, sampai akhirnya pintu
(kemurahan/maaf) bahtera Nuh ditutup oleh Tuhan . Bandingkan dengan sekarang . Manusia menyakiti/aniaya, orang lain .
Berbuat dosa dan berbagai kejahatan, tapi nampak nya seperti tidak mendapat
hukuman dan balasan apa-apa dari Tuhan ?
Padahal maksud Tuhan memberi kesempatan, supaya manusia bertobat (Roma
2:4-5) . 3) Di zaman Nuh, Tuhan binasakan
bumi dan segala isinya, setelah sebelumnya selamatkan mereka yang hidup
benar/berkenan pada Tuhan (Kejadian 6:9) , dengan menaiki bahtera Nuh, maka
diakhir zaman gereja/orang benar akan diangkat oleh Tuhan . Di zaman Nuh hukuman lewat air bah,maka
diakhir zaman dengan ketujuh cawan murka Allah Wahyu 15:5-8 dan 16 . Jika semua tanda-tanda itu sudah nampak
semakin jelas, baiklah kita berbalik dari kehidupan yang jahat . Dan segeralah bangun bahtera (rohani)
keselamatanmu . Tuhan memberkati .
“ Hakmu Tetap Terjamin “ (Yesaya 49 : 4)
“Tetapi aku berkata ; Aku telah bersusah-susah dgn
percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dgn sia-sia dan tak berguna ; namun
hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku”. Firman Tuhan ini, lebih menunjuk kpd apa yang
dialami Tuhan Yesus sebagai hamba Tuhan . Tetapi hal yg sama, tentunya bisa
juga terjadi dalam hidup setiap kita . Lalu
makna apa yg bisa kita dapatkan dari ayat ini ? 1)
Bersusah-susah dengan percuma . Sebagai guru yg baik, Tuhan telah dgn susah
payah mengajar dan memberi yang terbaik
pada murid-murid’Nya . Namun nampaknya
mereka tidak banyak berubah dan bertumbuh dengan baik . Ketika perahu mereka
dilanda badai, mereka ketakutan . Ketika harus memberi makan 5000 orang, mereka
ingin lepaskan tanggung jawab . Ketika harus usir setan dari yang kerasukan,
mereka juga tidak mampu . Bahkan ketika
Tuhan dalam bahaya, yaitu akan disalib, mereka ada yang menyangkal, bahkan
semuanya lari meninggalkan Dia (Yoh. 6:66 + Mat.26:56) . Kita banyak dengar orang tua mengeluh : Saya
sudah mendidik dan beri contoh dengan sebaik-baiknya dan penuh kasih sayang,
tapi nyatanya anak saya tidak jadi seperti yang saya harapkan . Sebagai gembala
jemaat, terkadang saya suka mengeluh, mengapa jemaat tidak bertumbuh sebaik
yang saya harapkan . 2) Menghabiskan kekuatanku dgn sia-sia dan tak
berguna . Sepanjang ikut Tuhan, semua
murid Tuhan yg jamin, makan, minum, pakai dan tempat tinggalnya . Bahkan mereka
yg mengikut Tuhanpun dijamin makannya (5 roti dan 2 ikan) . Tapi siapa sangka, salah satu murid malah
mengkhianati’Nya . Demikian juga mereka yang diberi makan, malah ikut salibkan
Dia . Kita mungkin pernah buat kebaikan
pada seseorang, atau istri pada suami, atau sebaliknya, atau anak pada orang
tua, tapi tidak menerima sesuatu yang baik, atau malah dapat balasan yang buruk
dan tidak menyenangkan . 3) Namun hakku
dijamin TUHAN dan upahku dibayar Allahku . Setelah kematian, kebangkitan dan
kenaikkan’Nya, Tuhan bukan saja diikuti, dihormati oleh murid-murid dan bangsa
Israel saja, tetapi bahkan hampir seisi dunia, menghormati, mencintai,
mengikuti’Nya, bahkan menyerahkan seluruh hidupnya bagi Dia . Dan Dia menerima hak’Nya, sebagai Tuhan dan
Juru selamat . Dan Raja yang duduk
diatas takhta di Surga, menghakimi dan berkuasa atas segala makhluk . Demikian juga setiap kita, kita tak akan
kehilangan upah dan hak kita . Apa yg kita buat pada anak, jemaat atau siapapun,
suatu hari akan Tuhan sempurnakan . Kebaikan apapun yg pernah kita berikan,
suatu hari nanti pasti akan hasilkan buahnya . Gbu .
“ Tuhan Memberimu Kemenangan “ (Yesaya 41 : 10)
“Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau,
janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu ; Aku akan meneguhkan, bahkan akan
menolong engkau ; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa
kemenangan “. Sebagai manusia biasa, wajar jika memiliki ketakutan tentang
kesehatannya, keuangannya, pekerjaannya, masa depan nya, masa tuanya,
anak-anaknya, dan lain sebagainya, jika saja dia harus menghadapi dan mengatasinya
sendirian . Tetapi jika Tuhan sudah berjanji untuk menyertai disetiap saat, kenapa
masih harus takut ? Bukankah Tuhan itu gagah perkasa, dan maha kuasa ? Tetapi karena tidak dapat terlihat oleh mata,
itulah yg menyebabkan manusia tetap saja takut/kuatir . Sejak saya lahir sampai sekarang berusia 56
tahun, saya tidak pernah sekalipun melihat otak didalam kepala saya . Tapi saya
tetap percaya, bahwa didalam kepala saya ada otak, meski semua itu hanya kata
orang saja, sebab saya sendiri belum pernah membuktikannya . Bukankah seharusnya saya lebih percaya, pada
apa yang dikatakan Kitab Suci/Firman Allah, bahwa Allah menyertai senantiasa
sampai kesudahan zaman ? (Matius 28:20) .
Dan bukankah harusnya saya tak lagi perlu bimbang pada segala Janji
Allah, sebab yang berjanji itu bukan
manusia yg tidak bisa dipercaya, tetapi Allah yg tidak bisa berdusta (Bilangan
23:19) . Tidak perlu kita bimbang atas
Janji Allah, sebab Janji’Nya murni teruji, dan dapat dijadikan perisai
perlindungan bagi kita (Mazmur 18:31). Dan jika kita tidak lagi takut/penuh
keberanian menghadapi apapun dalam hidup ini, sambil berpegang teguh pada
janji- Nya, maka hal inilah yang akan diberikan’Nya ; 1)
Dia akan meneguhkan . Artinya akan terus melindungi dan memberi kan kita
kekuatan, melebihi segala lawan/masalah kita . Jadi jangan lagi takut, akan
apapun yang kita hadapi 2) Dia akan menolong . Sehingga bukan lagi kekuatan kita sendiri, yg
akan mengalahkan musuh, melainkan sudah kekuatan Allah . Itu berarti
Tuhan yang akan berperang bagi kita (Keluaran 14:14) . Janganlah hati
kita bimbang akan janji’Nya pada kita . 3)
TanganNya akan memberi kemenangan .
Ahir hidup dari semua orang yg percaya dan mentaati perkataannya, sudah
pasti adalah kemenangan . Sebab Dia sertai kita untuk berperang dan berikan
kemenangan, atas musuh-musuh kita (Ulangan 20:4) . Bukan hanya sekedar
kemenangan biasa, tetapi kemenangan besar
(1 Samuel 19:5) . Karena kita
telah ditetapkan’Nya, untuk menjadi “lebih dari pemenang” (Roma 8:37) . Tuhan memberkati
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar