Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Kamis, 10 November 2011


Hajaran Membuka Mata Kita  (Mazmur 32 : 9)
“Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau” .   Ketika hujan turun amat deras, setelah lama sekali tidak pernah hujan, maka sebuah kampung mengalami banjir besar yang sangat merugikan mereka . Mereka marah, mereka kesal, saling menyalahkan, bahkan sampai menyalahkan alam ; mengapa hujan terlalu besar ? Padahal ; mereka sendiri yang buang sampah sembarangan, saluran air dan selokan tidak pernah dibersihkan . Membangun rumah, justru dipinggiran sungai, atau ditanah yang datarannya rendah , atau dengan membangun sembarangan, sehingga menghambat lajunya air .  Dan jika diberi tahu, mereka tidak peduli, malahan mereka marah . Jadi supaya bisa belajar dan mengerti, terpaksa alam dipakai untuk mengajar mereka . Saudara, kenapa  mereka harus alami keadaan seperti itu, apa Tuhan tidak peduli dan membenci mereka ? Tentu saja tidak . Tetapi lewat semua peristiwa itu, Tuhan ingin mengajarkan mereka sesuatu, yaitu :  1)  Supaya belajar menselaras diri .  Artinya ; jika mau tinggal dengan aman dan nyaman dimuka bumi, maka manusia harus belajar menselaraskan diri dengan alam . Sebab tidak mungkin alam yang menselaraskan diri dengan manusia . Atau jika manusia ingin hidup nyaman,aman dan damai sejahtera,maka manusia harus menselaraskan dirinya, dengan hukum-hukum Tuhan .  2)  Seberapa lama pembelajaran itu akan berlangsung ? Semakin cepat kita mau sadar dan belajar, maka secepat itu juga pembelajaran akan disudahi . Namun makin lama kita tak mau sadar dan belajar untuk berubah jadi lebih baik, maka pelajaran itupun akan terus-menerus diulang, sampai kita bisa mengerti dan mau berubah .  3)  Lulus pembelajaran, berarti naik tingkat lebih tinggi . Inilah tujuan ahir dari semua pembelajaran tersebut,  yaitu : agar manusia ciptaan Tuhan itu, dapat menerima dan menikmati segala sesuatu yang jauh lebih baik dari sebelumnya .  Tetapi memang, alangkah lebih baiknya lagi, jika manusia mau cepat sadar dan belajar, meskipun tanpa harus dihajar terlebih dulu, oleh berbagai masalah dan kesukaran dalam hidupnya . Tuhan memberkati .  

Tidak ada komentar: