Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 22 November 2011

Belajarlah Kepada-Ku “  (Matius 11: 28 - 30)
“Pikullah kuk yang Ku pasang dan belajarlah kepada-Ku,” (Matius 11:29 a) .  Saudara, jika seseorang tengah mengalami perjalanan hidup yang berat dan melelahkan, maka kemungkinan akan ada saat ; dimana mereka merasa tidak lagi berdaya dan hampir putus asa .  Pada saat seperti itu, kalau boleh ; rasanya mereka ingin meninggalkan kehidupannya dan lepas dari semuanya itu .  Dan rasanya, sangat senang mendengar perkataan Firman Allah yang mengatakan ; “Marilah yang letih lesu, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu” (Matius  11:28) . Namun mengapa, banyak orang yang coba datang kepada’Mu, tetapi tetap saja tidak menerima, atau merasakan kelegaan ?  Saudara, hanya datang dan menyerahkan segala beban kita, jelas itu belumlah lengkap .  Mengapa demikian ?  Sebab bukankah ayat tersebut, juga belum selesai diucapkan ?  Dan itu berarti, kita belum menemukan obat yang sesungguhnya . Coba perhatikan, bukankah ayat selanjutnya (Mat. 11:29) mengatakan, supaya : Kita rela menerima beban itu (pikullah) . Dan untuk mengatasinya, supaya kita belajar kepada’Nya . Lalu pelajaran apa saja, yang bisa kita dapatkan dari semua ayat-ayat tersebut diatas ?    
1Datang pada Tuhan .   Sebab datang pada manusia, pasti tidak akan mendapatkan jawaban dan jalan keluar yang sempurna .  Apalagi kalau sampai datang pada jalan yang salah (termasuk pada kuasa gelap), maka kita akan makin tersesat, beban akan menjadi lebih berat, bahkan akhirnya akan dibinasakan . Jadi satu-satunya tempat yang harus kita datangi, adalah Tuhan .   
2Belajar kepada Tuhan, untuk mengatasinya . Saudara, Tuhan Yesus bukan tidak pernah meng alami, memikul beban yang teramat berat, lengkap dengan derita, kesakitan dan hinaan . Yaitu, ketika dalam per jalanan’Nya memikul salib berat, keatas bukit Golgota .  Sepanjang perjalanan, mungkin Tuhan juga ingin saja berhenti . Mungkin juga Dia ingin, membuang saja salib itu, dan meninggalkannya .  Meski berulang kali Dia terjatuh kelelahan, tapi Dia tetap terus bangkit berdiri dan meneruskan perjalanan’Nya, sampai kepuncak bukit penderitaan itu, karena Dia tahu disitulah akan ada pembebasan dan kemuliaan Allah yang akan diterima’Nya .  Dan seharusnya, ini mesti dicontoh oleh setiap kita, yaitu ; “Saya tidak akan berhenti, saya tidak akan menyerah ! Saya harus terus berjalan,sampai kepuncak/ akhir perjalalan ini . Sebab saya percaya, Tuhan pasti menyertai dan memberikan saya pertolongan dan kekuatan, untuk mencapai ahir perjalanan dan menerima hadiah kemenangan, yaitu ; Mahkota Kemuliaan” .    
3Setiap pemenang, pasti menerima hadiah nya .  Seperti Juga Tuhan Yesus, menjadi pemenang dan menerima kemuliaan dari Allah, setelah selesai pikul beban berat sampai bukit Gologota, Maka pastilah tiap yang mau belajar dari Tuhan, akan menerima upah yang penuh kemuliaan . Tuhan berkati .  

Tidak ada komentar: