“Apa Guna Keluh
Kesah ?”
“Mengapa orang hidup mengeluh ? Biarlah setiap orang
mengeluh tentang dosanya !” (Ratapan
3:39) . Saudara, tiap hari dari dulu
sampai sekarang,banyak kita lihat atau dengar orang mengeluh ; entah itu tentang
ekonominya, kesehatannya (atau orang yg makin tua, mengeluh tentang dirinya yg makin
tidak berdaya, dan keadaan fisiknya yg terasa makin reot dan bermasalah), atau
tentang rumah tangganya, tentang percintaannya, sekolahnya, negara nya, dan
lain sebagainya . Padahal jelas Firman
Tuhan, melarang kita lakukan hal itu, jika sedang mengalami kesukaran . Lalu menurut Alkitab, apa yg sebaiknya dilakukan
? 1)
Orang percaya dilarang mengeluh . Sebab dengan mengeluh, apa ada gunanya
? Sama sekali ; Tidak ada ! Malah makin memperburuk dan memperberat
keadaannya. Sudah keadaannya memang
buruk,ditambah lagi keluh-kesah yg akan merusak hati dan pikirannya, maka makin
lengkaplah sudah keadaannya yg buruk. 2) Jalani saja dengan rela, sambil mengucap
syukur dalam segala keadaan. Karena hati
yg susah, justru akan memadamkan semangat (Amsal 17:22). Tapi hati yg gembira,
justru akan mendatangkan pesta dalam kehidupannya (Amsal 15:15) . Karena sebagai orang percaya, harusnya kita
percaya ; tidak pernah Tuhan ingin datangkan celaka atau yg buruk pada kita,
melainkan merancangkan hari depan yg baik dan penuh harapan (Yeremia 11:29). Dan kita juga harus yakin, bahwa ; dalam
segala sesuatu yg terjadi pada diri kita (pasti harus seijin Tuhan), dan ada
tangan Tuhan yg turut bekerja didalamnya,untuk datang kan kebaikkan. Sebab satu pekerjaan yg berat, jika dijalani/lakukan
dengan rela dan sambil bergembira (senang hati), maka pasti akan terasa lebih
mudah dan ringan . Tapi yg ringan sekalipun,
akan terasa sangat berat, jika dilakukan dengan kesal hati dan marah-marah. Dan siapa tahu, dengan kita coba taati apa yg
Tuhan perintahkan, untuk bersyukur dalam segala perkara (1 Tesalonika 5:18),akan
membuat kita dapatkan upah yg baik dari Tuhan. Sebab, tiap pelaku perintah
Tuhan, pasti akan menerima upahnya, tapi jika tidak mau melakukannya,justru
akan buat kita makin dipukul lebih berat lagi. Sebab tabur kesusahan, pasti akan
tuai derita lebih besar (Hosea 8:7).
3) Karena kesusahan sesaat tak ada artinya,dibanding
dengan kemuliaan kekal yg kita terima kelak (Roma 8:18). Jadi rasa sakit, tidak enak, kesusahan,
kelemahan dan kekurangan yg kita alami didunia ini, bukankah hanya ber sifat
sementara ? Mengapa semua itu,harus sampai memisahkan kita dari Kristus ? (Roma
8:35) . Padahal kesuka an, kebahagian, kemuliaan, dan lain sebagainya, yg akan
kita terima kelak, adalah selama-lamanya . Dimana tak akan ada lagi, kesusahan,
kehilangan, kematian,derita, dan lain sebagainya yg tidak enak (Wahyu 21:4) . Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar