Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Jumat, 03 Agustus 2012

Jalan yang dipilih
Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah ;”  (Yosua 24:15 a) .  Suatu ketika seorang wanita berkata, : “Saya tahu, bahwa kita harus selalu mensyukuri apa yg telah Tuhan berikan pada kita, tapi demi penampilan saya, agar karier saya bisa mencapai puncak dan juga demi untuk mendapatkan pria yg tampan dan kaya, maka terpaksalah saya harus mengoperasi wajah dan bagian tubuh saya”.  Lagi seorang istri berkata : “Saya tahu, bahwa saya harus hormat dan taat pada suami, tapi demi jaga karisma dan jangan sampai suami nanti anggap enteng dan berlaku seenak nya pada saya, maka terpaksa harus pasang strategi duluan, dengan berlaku galak dan selalu meremehkan apapun yg dibuatnya”.   Seorang pedagang mengatakan, : “Saya tahu, bahwa Tuhan mengharuskan kita berlaku dan berkata jujur, tapi jika saya jujur, bisa-bisa nanti dagangan saya tidak laku, atau tak bisa dapat keuntungan besar”.   Ada lagi yg mengatakan : “Saya tahu, Tuhan melarang cerai ataupun selingkuh, tapi saya pikir lagi ; bukankah dalam hidup ini saya juga berhak, untuk dapatkan kebahagiaan dan memperoleh yg lebih baik ?”.  Seorang anak berkata, : “Saya tahu, bahwa saya tidak boleh mencontek, tapi demi dapatkan nilai yg baik, yah terpaksa saya lakukan” .  “Sebagai anak saya juga tahu, bahwa saya tidak boleh menyusahkan orang tua saya yg tidak kaya, dengan ber bagai permintaan yg sebenarnya tak terlalu penting .   Tapi demi penampilan dan agar bisa diterima dikalangan teman-teman yg anak gaul, terpaksa saya memaksa orang tua, entah dengan cara apapun untuk membelikan barang-barang  yg mahal”  . “Saya juga tahu, Firman Tuhan katakan bahwa saya tak boleh berpacaran dengan yg tak seiman, tapi mau bagaimana lagi, saya sudah terlanjur cinta ?  Dan siapa tahu mudah-mudahan nanti pacar saya bisa berubah, dan lalu ikut saya ?” Dan ada banyak lagi kata “tapi” yg bisa jadi contoh buruk .  Dari bebe rapa contoh diatas, kita bisa lihat perilaku manusia, yg nampaknya saja seperti tahu dan menghormati Tuhan, tapi sebenarnya sama sekali tidak  peduli dengan segala jalan dan kehendak Tuhan atas dirinya .  Seperti kata Firman Tuhan ; Karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan dan sedikitlah orang yang men dapatinya” (Matius 7:14) .  Karena memang, tak menyenangkan bagi kedagingan ataupun hawa nafsu kita .  Sehingga manusia terus saja mengeraskan hatinya,dan menimbulkan murka Allah atas dirinya (Roma 2:5).  Dan tanpa sadar, sebenarnya dia sedang merusak dan menghambat segala berkat dan hal-hal baik, yg Allah persiap kan dan akan diberikan padanya (Yeremia 5:25). Jadi, sadarilah kemalanganmu, dengan terus keras kan hati, akan membuat segala pertolongan dan jawaban doa bagimu, jadi terhalang .  Ini pula yg terjadi atas bangsa Israel, yg saat itu dipimpin Yosua ke tanah perjanjian Kanaan. Yosua kesal lihat perilaku mereka ter hadap Allah .  Sebab Allah yg telah begitu baik, menjaga, memelihara, membela, memberkati, bahkan mem berikan tanah per janjian pada mereka, tapi tetap saja tak mereka hormati dan pedulikan .  Itulah sebabnya, kemudian Yosua suruh bangsa itu untuk memilih dan mengambil keputusan tentang jalan yg akan mereka pilih, yaitu sungguh akan ikut Tuhan atau ikuti hawa nafsu dengan konsekwensi hancur / binasa .  Gbu .

Tidak ada komentar: