“Mengapa
Menangis ?”
“Kemudian
menangislah Hizkia dengan sangat” (Yesaya 38:3 b) . Ketika mendengar kabar, keputusan Tuhan lewat
nabi Yesaya ; bahwa dia harus mati, maka kemudian Hizkia berdoa dan menangis
dengan amat sangat . Jika Hizkia berdoa, tentunya kita mengerti kegunaannya,
yaitu ; agar bisa menyampaikan sesuatu pada Tuhan . Tapi menangis ? Mengapa
Hizkia harus menangis,bahkan dengan tangisan yg amat sangat ? Sebab dengan
menangis yg amat sangat, ternyata : 1) Dapat memberikan kelegaan secara kejiwaan
. Ketika seseorang mengalami ke sesakkan
yang amat sangat dalam hidupnya, dan kemudian lalu dia datang dikaki Tuhan,
sungguh-sungguh men curahkan segala beban dan kesedihannya, maka setelah
selesai ; maka biasanya orang itu akan merasakan sedikit/ banyak kelegaan dalam
hatinya . Dan biasanya pula, pikirannya
jadi lebih terang, bahkan semangat yg baru akan timbul kembali. Ini pula yg
dilakukan Hana, saat alami kesesakan, akibat sakit hati dihina oleh madunya (I
Samuel 1:6-7) . Namun menahan tangis secara terus-menerus, lama-lama selain
bisa mengganggu kesehatan jasmani, juga bisa menimbulkan gangguan pada kejiwaan
. 2)
Menangis membuat Bapa mendengar . Saudara, orang tua benar mana yg bisa
tahan, bila men dengar tangisan kesusahan atau kesedihan dari anaknya ?
Pastilah sebagai orang tua, kita akan segera datang menghampirinya . Untuk mendiamkannya,menghiburnya, me
nolongnya, membelanya, melindunginya atau memberikan yang diinginkannya ? Dan mereka akan terus meng usahakan semua
itu, sebelum sianak berhenti menangis. Dan sungguh kita bersyukur, jika Allah
mau menjadikan diriNya sebagai Bapa
(Orang tua) bagi kita. Maka itu artinya,
saat Dia dengar tangisan kesedihan, kesusahan, ke tak berdayaan kita, pastilah
Dia juga tidak tahan untuk tidak segera menghampiri, menghibur,
menolong,membela, melindungi, bahkan memberikan apa yang diinginkan anaknya,
agar tangisannya berhenti. Jadi rupanya tangisan, bukan saja dapat mengugah
orang disekitar yg mendengarnya,tapi juga dapat menembus sampai dimensi Surga.
Contoh, ketika umat Israel menangis/
merintih/ mengerang, karena penderitaan ditanah Mesir, maka Allah pun tak tahan
mendengarnya,lalu turun dari Surga untuk menolong mereka (Keluaran 2:24). 3)
Menangis membuat Tuhan jatuh kasihan dan tergerak menolong . Jika seseorang menangis dengan amat
sedih, ditengah-tengah kerumunan orang ramai, maka sekalipun orang-orang itu tak
mengenalnya dan juga bukan keluarganya, namun hebatnya kekuatan menangis, dapat
membuat orang-orang itu jatuh belas kasihan dan berusaha untuk menghibur dan menolongnya
. Dan jika yang bukan keluarga dan juga
bukan kenalan, dapat jatuh belas kasihan dan berusaha menolong, terlebih lagi
Tuhan yg adalah Bapa (Orang tua kita) .
Ketika Lazarus meninggal, maka menangislah Maria dengan sedih, sehingga
Tuhan tergerak hatiNya oleh belas kasihan untuk menolong (Yohanes 11:33) . Jadi jika menangis ternyata memiliki kekuatan
yang begitu hebat, mengapa kita tidak menggunakannya dihadapan Tuhan, bukan
sebagai air mata buaya, tetapi air mata kesungguhan . Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar