Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Minggu, 30 Juni 2013

Belajar dari kejatuhan


TUHAN menetapkan langkah-langkah orang, yang hidupnya berkenan kepada-Nya : apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya : ”  (Mazmur 37:23-24) .  Dari ayat ini, kita tahu ; bahwa orang benar yg hidupnya berkenanpun sekalipun, ternyata bisa mengalami kejatuhan .  Pertanyaannya : Mengapa Tuhan sampai tega, membiarkan orang benar mengalami nya ?   1) Tuhan mau buat timbul seperti emas (Ayub 23:10) . Tiga anak-anak saya yang sekarang sudah dewasa, sewaktu kecil saya yang ajarkan mereka naik sepeda .  Mula-mula saya berlari memegangi sepedanya dari belakang, setelah lama dan mulai agak terbiasa, maka diam-diam saya melepaskan pegangan. Ketika sadar dilepaskan, mereka kaget dan gugup, sehingga akhirnya terjatuh dengan sepedanya. Mengapa saya melepaskan pegangan ?  Sebab jika tidak, sampai tua-pun mereka tidak akan pernah bisa naik sepeda dengan benar . Kejatuhan, seharusnya memaksa rohani kita jadi naik, untuk dapat bangkit dan mengatasi masalah dengan baik dan benar .  2)  Sadar perlunya untuk menjaga keseimbangan .  Tanpa menjaga keseimbangan asupan yang diterima tubuh kita, maka lama-kelamaan akan mengakibatkan tubuh kita jadi sakit .  Dengan tidak menjaga asupan rohani bagi jiwa kita, maka hidup dan jiwa kita akan sakit.  Sebab manusia bukan hidup hanya oleh roti saja, tapi juga oleh Firman yg keluar dari mulut Allah (Mat. 4:4 /Luk. 4:4) .  Kita sering lupa dan terlalu sibuk mengejar duniawi, sehingga terlupa dan tidak punya waktu untuk perkara yang surgawi .  3)  Tidak tergeletak,sebab Tuhan bisa ubah jadi anugerah besar  (Yohanes 11:4) . Tanpa kematian Lazarus, maka Maria dan Marta tidak akan dapat melihat kemuliaan Allah, yang membangkit kan Lazarus dari kematian.  Jadi jika kita percaya, lewat kejatuhan ataupun masalah yang di-alami, kita juga bisa lihat kemuliaan Nya dinyatakan. Gbu.     

Tidak ada komentar: