Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Kamis, 20 Juni 2013



Cermin Kehidupan   

Sebab jika seorang hanya mendengar Firman saja dan tidak melakukan nya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat- amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin” (Yakobus 1:23) .  Jika kita mendengar atau tahu Firman Tuhan, namun tidak mau melakukannya, maka Firman bisa jadi cermin keadaan kita yang sebenar nya.  Ketika saya baca dan renungkan Firman Tuhan ini, lalu  saya bertanya ; “Tuhan apa maksudnya Firman Tuhan ini ? Lama saya merenung. Lalu saya pergi kekaca cermin, dan pandangi diri saya . Ketika saya tersenyum, bayangan dicermin ikut ter senyum . Saya melotot dan marah, yang dicerminpun lakukan sama . Saya mendekat, bayangan dikacapun mendekat .  Saya menjauh, yang dicerminpun menjauh .  Saya merasa seperti ditampar, oleh sebuah kesadaran .  Ketika saya taati apa yang di perintahkan Firman, maka Firman Tuhanpun akan taat untuk memenuhi, segala janji yang ada didalamnya, kepada saya .  Ketika saya tersenyum atas hidup yang saya terima, sebetulnya saya sedang tersenyum pada Tuhan, yang juga akan mem balas saya dengan kasihNya. Ketika saya mengeluh tidak puas, atau marah dengan kehidupan atau apa yang saya terima, maka sebenar nya saya sedang memarahi Tuhan, yang akhirnya juga menjadi gusar atas perilaku saya yang tidak hormat dan tidak menghargai kasih setia Tuhan.  Ketika saya mendekat, Tuhanpun mendekat. Ketika Saya menjauh, maka Tuhan juga menjauh seperti bayangan dicermin .  Lalu didepan cermin saya gerakan tangan kanan, (tahukah saudara) sebenarnya bayangan dicermin justru menggerakan tangan yang sebelah kiri . Ketika dihadapan cermin, saya menarik sebuah benda untuk mendekati saya, maka bayangan dicermin justru terlihat menjauhkan benda tersebut saya .  Apa pengertian yang saya dapat dari hal tersebut  ? Beberapa hari lalu, saya doa tentang sesuatu, dan menyerahkan sepenuh nya  agar Tuhan yang kerja dan selesaikan hal itu . Tapi setelah 1 minggu belum juga lihat jawaban, lalu saya berpikir, mungkin perlu ikut campur untuk bantu Tuhan menyelesaikannya. Tapi sepertinya Tuhan larang saya lakukan itu . Karena bukan saja pikiran untuk bantu Tuhan itu sesuatu yang bodoh, tetapi saya juga sedang sangkal doa saya sendiri, yg sudah menyerahkan pada Tuhan untuk menyelesaikannya. Jadi sebenarnya ketika kita Ikut campur tangan, dengan apa yang sedang Tuhan kerjakan, justru akan kacaukan kerja Tuhan. Sebab jalan dan cara kita,tidak akan sama dengan Tuhan . Ketika saya pikir bayangan dicermin menariknya kekanan, justru sebenarnya kekiri . Ketika saya coba menariknya mendekat, justru saya sebenarnya sedang men dorongnya menjauh . Habakuk  2 : 1-3 , katakan ; tunggu saja dimenara pengintaian (doa) dan biarkan tangan Tuhan sendiri yang selesaikan .  Karena sekali pun nampak agak lambat, namun Tuhan tidak berdusta, janji pertolongan itu pasti ditepati. Tuhan Memberkati .

Tidak ada komentar: