“Cermin Kehidupan“
“Sebab jika seorang hanya mendengar Firman
saja dan tidak melakukan nya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat- amati
mukanya yang sebenarnya di depan cermin” (Yakobus 1:23) . Jika kita mendengar atau tahu Firman Tuhan,
namun tidak mau melakukannya, maka Firman bisa jadi cermin keadaan kita yang
sebenar nya. Ketika saya baca dan
renungkan Firman Tuhan ini, lalu saya bertanya
; “Tuhan apa maksudnya Firman Tuhan ini ? Lama saya merenung. Lalu saya pergi
kekaca cermin, dan pandangi diri saya . Ketika saya tersenyum, bayangan
dicermin ikut ter senyum . Saya melotot dan marah, yang dicerminpun lakukan
sama . Saya mendekat, bayangan dikacapun mendekat . Saya menjauh, yang dicerminpun menjauh . Saya merasa seperti ditampar, oleh sebuah
kesadaran . Ketika saya taati apa yang
di perintahkan Firman, maka Firman Tuhanpun akan taat untuk memenuhi, segala
janji yang ada didalamnya, kepada saya . Ketika saya tersenyum atas hidup yang saya
terima, sebetulnya saya sedang tersenyum pada Tuhan, yang juga akan mem balas
saya dengan kasihNya. Ketika saya mengeluh tidak puas, atau marah dengan
kehidupan atau apa yang saya terima, maka sebenar nya saya sedang memarahi
Tuhan, yang akhirnya juga menjadi gusar atas perilaku saya yang tidak hormat
dan tidak menghargai kasih setia Tuhan.
Ketika saya mendekat, Tuhanpun mendekat. Ketika Saya menjauh, maka Tuhan
juga menjauh seperti bayangan dicermin .
Lalu didepan cermin saya gerakan tangan kanan, (tahukah saudara)
sebenarnya bayangan dicermin justru menggerakan tangan yang sebelah kiri .
Ketika dihadapan cermin, saya menarik sebuah benda untuk mendekati saya, maka
bayangan dicermin justru terlihat menjauhkan benda tersebut saya . Apa pengertian yang saya dapat dari hal
tersebut ? Beberapa hari lalu, saya doa
tentang sesuatu, dan menyerahkan sepenuh nya
agar Tuhan yang kerja dan selesaikan hal itu . Tapi setelah 1 minggu
belum juga lihat jawaban, lalu saya berpikir, mungkin perlu ikut campur untuk
bantu Tuhan menyelesaikannya. Tapi sepertinya Tuhan larang saya lakukan itu .
Karena bukan saja pikiran untuk bantu Tuhan itu sesuatu yang bodoh, tetapi saya
juga sedang sangkal doa saya sendiri, yg sudah menyerahkan pada Tuhan untuk menyelesaikannya.
Jadi sebenarnya ketika kita Ikut campur tangan, dengan apa yang sedang Tuhan
kerjakan, justru akan kacaukan kerja Tuhan. Sebab jalan dan cara kita,tidak akan
sama dengan Tuhan . Ketika saya pikir bayangan dicermin menariknya kekanan,
justru sebenarnya kekiri . Ketika saya coba menariknya mendekat, justru saya
sebenarnya sedang men dorongnya menjauh . Habakuk 2 : 1-3 , katakan ; tunggu saja dimenara
pengintaian (doa) dan biarkan tangan Tuhan sendiri yang selesaikan . Karena sekali pun nampak agak lambat, namun
Tuhan tidak berdusta, janji pertolongan itu pasti ditepati. Tuhan Memberkati .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar