Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Minggu, 22 Januari 2012

“Merubah Kesakitan Menjadi Kesukaan”
“Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yang baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini”  (2 Samuel 16:12) .  Saudara, seandainya satu ketika kita dihina,dirugikan,disakiti oleh seseorang, maka biasanya kita akan berusaha untuk membalasnya, dengan lebih sakit dan keras .  Namun tidak demikian dengan Daud, ketika dia dihina dan dilempari batu, oleh seseorang yang bernama Simei,Daud sama sekali tidak membalasnya .  Mengapa Daud tidak marah ?  Apakah karena Daud, tidak berani atau tidak mampu ?  Sama sekali bukan begitu, tapi karena penyebabnya adalah Daud memang amat yakin sekali, bahwa  :  1)  Segala sesuatu yang terjadi, pasti atas seijin Tuhan  (Karena Tuhanlah yang memagari kehidupan orang benar = Ayub 1:10) .  Daud sama sekali tidak memberontak, ketika harus alami hal itu .  Karena dia sadar, dalam segala hal yang terjadi, ada tangan Tuhan yang turut bekerja, untuk mendatangkan kebaikan baginya  (Roma 8:28) .  Jadi jika dia memberontak atau menolak atau membalas kembali hal itu, maka itu sama saja artinya,ia sedang berontak atas apa yg Tuhan ijinkan terjadi (mungkin saja rancangan/jalan Tuhan) . Saudara, seandainya Yusuf berontak dari jalan kesengsaraan yg harus dia alami, maka itu berarti dia berontak dari jalan/rencana Tuhan, untuk membawa dia kepada keberhasilan dan kemuliaan yang besar .  Jadi jika kita sedang mengalami kesakitan atau kejahatan dari orang lain, jangan dulu buru-buru marah, kecewa apalagi memberontak . Percayalah, jika kita taat dan setia,maka masalah apapun, ditangan Tuhan bisa berubah jadi kesukaan dan kemuliaan. 2)  Hak pembalasan ada ditangan Tuhan .  Daud tidak mau membalas nya, karena itu berarti dia melanggar Hak Tuhan (Roma 12:19) .  Saudara, dalam hukum duniapun, jika seseorang memukul, dan kemudian dibalas lagi oleh yang lain dengan pukulan, maka tidak peduli siapa yang duluan atau siapa yang belakangan, maka kedua-duanya pasti akan ter kena sanksi hukum . Jadi dengan membalas, justru kita malah akan terseret dalam dosa dan hukuman .  Jadi serahkan saja pada Tuhan, yang memang memilki hak untuk hal itu .  Dan jangan coba-coba merampas, apa yang menjadi hak / urusannya Tuhan .  3)  Hinaan dan kebencian orang, ditangan Tuhan justru bisa berubah jadi kesukaan dan kemuliaan .  Segala kebencian, iri hati dan kejahatan yg dilakukan Saul pada Daud, justru membuat Tuhan makin mengasihi Daud,dan semakin mengangkatnya lebih tinggi dan besar lagi .  Segala kebencian dan kejahatan yang orang lakukan pada Yusuf, justru membawa dia pada kemuliaan dan keberhasil an yang besar .  Jadi jika kita membenci dan iri pada seseorang karena dia diberkati, maka ketika orang tersebut tidak membalas, justru orang itu akan makin Tuhan angkat dan berkati . Karena Tuhan berkuasa merekakan yang buruk  jadi indah (Kejadian 50:20a) . Gbu.

Tidak ada komentar: