Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Minggu, 26 Februari 2012

“Apa Penyebab Belum Menerima ?”
Aku menyangka didalam kebingunganku ; “Aku telah terbuang dari hadapan mata’Mu” .  Tetapi sesungguh nya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada’Mu minta tolong (Mazmur 31:23) .  Saudara, ayat ini memperlihatkan dua pemikiran Daud yang berbeda tentang satu hal .  Pertama, saat Daud dalam kebingungan dan iman terguncang (bahwa Tuhan tidak lagi peduli) . Sedangkan bagian “b” nya, menggambarkan pemikiran Daud saat iman dan hubungannya sedang naik kepada Tuhan, yaitu ; “Bahwa sesungguhnya Tuhan sudah mendengar dan mau menolong .  Yang pertama, jelas sudah pasti salah, karena tidak pernah Tuhan gambarkan dirinya, sebagai Pribadi yg suka membuang anak, dan tidak peduli nasib atau keadaan anak-anak’Nya . Lalu jika yang kedua yang benar, mengapa Tuhan tidak juga  merealisasikan pem berian’Nya ?  1)  Karena Tuhan sedang menantikan saat yg tepat dan terbaik (Yesaya 30:18 a) .  Sebelum ada motor atau mobil automatic, saya sering lihat pengendara yang baru belajar, salah mengunakan gigi persene lingnya pada tempat dan saat yang salah . Misalnya, dijalan rata,dia malah pakai gigi 1 atau dua . Atau di jalan nanjak, dia malah pakai gigi 4 .  Jelas hasilnya tidak akan benar .  Sebab yang namanya pengemudi kendara an biasa, haruslah seorang yg bisa mengunakan perasaannya, saat kapan menggunakan gigi tinggi atau ren dah, agar kendaraan tersebut dapat berfungsi benar dan maksimal .  Itu artinya, segala sesua tu yang tidak tepat pada waktu dan kebutuhannya, jelas tidak akan memberikan hasil yang baik .  Coba bayangkan jika seorang ibu melahirkan anak ; yang langsung bisa bicara, bisa jalan, punya kumis atau jeng got, dan bergigi lengkap ?  Tentunya aneh dan menjijikkan bukan ? Tapi nanti, pada saatnya sudah tepat, barulah Tuhan be rikan semua karunia itu . 2)  Karena Tuhan punya rencana untuk beri yg lebih lebih baik .  Sebab Tuhan sanggup beri lebih banyak dari yang bisa kita doakan dan pikirkan (Efesus 3:20 a) . Satu saat seorang teman, hutang 10 juta rupiah .  Lalu dia usaha dan berdoa, agar bisa membayarnya .  Lalu Tuhan kabulkan, hingga dia dapat rejeki 9 juta . Lho , kenapa 9 juta ? Apa Tuhan salah hitung atau salah dengar ? Kemudian datang lagi seorang teman jemaat dari gereja kepadanya, untuk pinjam uang sebesar 3 juta, guna tutupi kekurangan dagangan nya .  Kalau tidak ditolong bagaimana ? Kalau ditolong, bukankah untuk bayar hutangpun masih kurang ?  Tapi ahirnya dia tolong juga orang itu .  Dan rupanya bis nisnya dapat untung besar, sehingga teman jemaat itu, kembalikan uangnya dengan ditambah hadiah 2 juta .  Jadi jumlah uang dia sekarang 11 juta . Apa Tuhan juga salah hitung ?  Tidak ! Sebab waktu dia pergi membayar, ternyata hutang 10 juta itu, sudah berbunga 950 ribu .  Jadi semua pemberian Tuhan,tidak pernah salah karena Tuhan memikirkan lebih jauh dari yang bisa kita pikirkan .  3)  Karena ada hutang yang belum dibayar lunas .  Seorang teman yang dagang secara online,dapat pesanan sebuah note book dan telah dibayar penuh via transfer Bank . Tapi aneh nya dia tidak juga mengirimkan barang itu pada sipemesan . Ketika saya tanya, kenapa dia lakukan itu ?  Dia jawab ; saya tidak akan kirim kepadanya,sebelum dia lunasi hutangnya terdahulu yaitu 2 buah Hand Phone .  Saudara, kita banyak janji dan nazar pada Tuhan (Mazmur 76:12 = bayar nazarmu), tapi berapa banyak yang tidak kita penuhi (Atau mungkin sama sekali, tidak ada yang pernah kita tepati ?) . Padahal Tuhan sudah memba yar segala hutang kita dengan lunas, seharusnya kita muliakan Dia dengan hidup kita (1 Korintus 6:20) .  Tuhan beri kita 6 hari untuk usaha, dan 1 hari spesial untuk Tuhan, tapi berapa banyak yg harusnya untuk Tuhan, kita ambil untuk sendiri ?  Demikian juga dengan persembahan persepuluhan kita .  Jadi bayarlah apa yang harus kita lunasi pada Tuhan, maka pesananmu yang berikut, pasti akan segera dikirimkan bagi anda . Gbu .

Tidak ada komentar: