Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Jumat, 24 Februari 2012

“Apa Yang Diwariskan Pada Anak Cucu Kita ?“
“Engkaulah yang menunjukkan kasih setiamu kepada beribu-ribu orang dan yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya yang datang kemudian” (Yeremia 32:18 a) .   Saudara, jika Firman Tuhan menga takan ; Apa yang kamu tabur, itu pula yang akan kamu tuai .  Ternyata, tuaian itu bukan saja akan diterima oleh sipenaburnya pribadi, tetapi juga sampai kepada anak cucu keturunannya .   Jadi jika kita menabur apa yang baik, maka bukan saja kita, tetapi sampai anak keturunan kita akan menerima upahnya .  Demikian pula jika sebaliknya, maka yang menerima akibatnya, bukan saja kita tetapi juga mewariskannya pada anak cucu keturunan .   Jadi jika sekarang kita hidup seenaknya, mengumbar hawa nafsu dan dosa, maka itu sama saja artinya, kita sedang ;  1)  Menularkan kutuk dosa pada keturunan kita .  Dosa memang telah ditularkan sejak jaman Adam dan Hawa (Roma 5:12) .  Tetapi ditambahi lagi, dengan perilaku dosa yang kita perbuat, maka kuasa dosa yang semakin besarlah, yang akan diterima dan dialami oleh anak keturunan . Yang jahat, akan melahirkan anak yg lebih jahat, penipu, pencuri, penjinah, pelanggar kesusilaan, pembunuh, dan lain sebagai nya, akan lebih besar dan lebih hebat lagi kuasa yg menyerang anak keturunannya . Itulah sebabnya, dunia makin lama makin jahat dan rusak .  Jadi jika kita mengasihi anak keturunan kita, dan ingin mereka selamat, maka ; Berhentilah melakukan yang tidak benar .  2)  Mewariskan penderitaan akibat dosa .  Sejak adam dan Hawa, jatuh dalam dosa pelanggaran, maka mereka diusir dari hadapan Tuhan, bahkan harus mengalami pen deritaan, kesukaran, kesengsaraan dan kesakitan disepanjang hidupnya . Dan hal yang sama, harus juga di pikul oleh anak keturunannya (Kejadian 3:17-19 & 23) .  Yunus seorang yang berbuat dosa, tetapi seluruh isi kapal jadi ikut mengalami pukulan Tuhan .  Jadi jika kita menginginkan ; kebahagiaan, kesukaan, kelimpahan dan sejahtera, yang diterima dan dinikmati anak keturunan kita, berhentilah mewariskan penderitaan yang dari Adam kepada mereka . 3)  Mewariskan maut atau menjerumuskan mereka keneraka .  Dan jika kita tidak juga mau bertobat dan berubah, maka bukan saja kita telah ; membuat hidup anak keturunan kita menjadi najis dan sengsara, tapi juga secara sengaja kita telah menjerumuskan mereka kedalam penghukuman api neraka .  Sadarlah akibat perilaku kita, akan menyengsarakan orang lain juga .  Gbu .

Tidak ada komentar: