Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Kamis, 23 Februari 2012

“Mengapa Tidak Lagi Berpegang Teguh ?”
“Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia yang menjanji kannya setia” (Ibrani 10:23) .  Pertanyaannya, mengapa kemudian begitu banyak yang tidak lagi, berpegang teguh pada pengharapan yg Ia janjikan ?  1)  Karena memang, tidak pernah sungguh-sungguh percaya .  Pribadi ini, biasanya ; hanya mendengar kata orang saja, tentang kasih setia dan kemaha kuasaan perbuatan Tuhan . Dan kemudian ketika diapun mencoba, untuk memasuki kehidupan iman, dan kemudian mengalami kegaga lan,maka diapun beranggapan,bahwa semua itu hanyalah ; sekedar dongeng kuno,omong kosong belaka .  Dan kalaupun dia masih tetap sekali-kali beribadah, itu semua hanya terpaksa ataupun hanya sekedar memi liki status beragama.   2)  Ditarik atau dialihkan oleh dosa .  Untuk pribadi yg ini, biasanya ; memang sudah pernah mengenal dan merasakan, betapa baik, hebat dan setianya Tuhan itu . Namun kemudian dia tertarik pada godaan, yang akan menghentikan langkah keberhasilannya .  Adam dan Hawa, tahu benar ; bahwa jika mereka mentaati larangan Tuhan, maka pasti mereka akan menerima hidup kekal di Firdaus, dengan di penuhi segala kebaikan dan kemurahan Tuhan . Tetapi apa daya, dosa telah menggoda dan menghentikan langkah mereka, untuk mene rima janji Tuhan itu .  Dan biasanya manusia tidak sadar, bahwa sekali dia mem berikan kesempatan pada dosa, maka itu berati dia sudah siap untuk terpenjara selamanya . Dan jika sudah demikian, maka ; imannya, doanya, ibadahnya, persembahannya, pelayanannya, semua akan terasa mandul dan tak lagi disertai kuasa yg dari Tuhan .  Dia sebenarnya tahu dan amat yakin, bahwa ; Tuhan itu hidup, dan maha sanggup untuk memberikan apapun, tetapi apa daya dosa telah mem buatnya terpenjara didalam ketidak berdayaan .  Yeremia 5:25 , mengata kan, bahwa ; kesalahan dan dosa kita, yang telah menjadi peng halang datangnya,apa yang baik dalam kehidupan kita .  3)  Menunggu terlalu lama, bagai tiada harapan .  Jenis yg ini, bisa saja dari orang yang telah pernah mengalami mujizat, ataupun sama sekali belum . Namun waktu yg dianggap nya terlalu lama, dan perjalanan yang dirasanya terlalu sukar, akhirnya telah membuatnya kecewa dan melepaskan peng harapan, pada janji Tuhan .  Habakuk  2:3 , mengatakan ; meski nampak seperti berlambat-lambat, namun Tuhan tak akan lupa untuk menggenapinya .  Tuhan tidak bisa menyang kal apa yang telah dijanjikan’Nya .  Jika Dia berjanji, Dia pasti menepatinya (Bilangan 23:19) .  Sebab lebih mudah melenyapkan langit dan bumi, dari pada tidak tepati janji’Nya . Gbu.

Tidak ada komentar: