Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Rabu, 23 Mei 2012


Mengapa Bisa Memberi Dari Kekurangan ?
“Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurang annya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya”  (Lukas 21:4) .  Kenapa persembahan janda ini dianggap lebih besar,meski sebenarnya nilainya lebih kecil ?  Sebab,ia telah memberi dari kekurangannya .  Lalu mengapakah seseorang bisa mampu memberi, padahal dia sendiri didalam kekurangan ?  Sebab ;   
1)  Cintanya yang besar . Seorang ibu atau orang tua yg baik, pada umumnya akan rela memberikan makanan atau apapun yang terbaik untuk anak yang dia kasihi,meski untuk itu dia terpaksa harus tidak makan atau mendapat apa-apa . Dan semua itu bisa mampu mereka lakukan, tidak lain karena rasa cinta yang besar . Jika kita memberi saat dalam kelimpah an, itu tentu baik . Tapi semua orang juga mungkin akan mampu melakukan hal itu . Tapi memberi yg ter baik, meski didalam keadaan kekurangan, itu jelas hanyalah bisa dilakukan oleh orang yg amat mencintai Tuhan .
2)  Percayanya yang besar . Saudara, janda miskin ini, tanpa ragu telah memberikan seluruh miliknya, karena sama sekali dia tidak ada sedikitpun keraguan, bahwa Tuhan sanggup mengembalikannya tanpa kurang sedikit pun, bahkan jauh berlimpah dari apa yang telah diberi .  Seseorang yg benar-benar percaya, akan kemahakuasaan dan kemahabaikan Tuhan, pasti tidak akan ragu untuk memberikan apapun bagi Tuhan, karena Tuhan yg tidak pernah berhutang, pasti akan segera mengembalikannya berlipat kali ganda .  Seperti juga Abraham yang percaya untuk mempersembahkan Ishak (Meski itu hanya satu-satunya), karena dia yakin Tuhan sanggup menghidupkan kembali, atau memberikan kembali anak yg baru bagi dia .  3)  Menabur besar pasti akan menuai besar pula .  Sebuah persembahan yang besar (menurut Tuhan), yaitu ; yg dipersembahkan karena cinta yang besar, dan rasa percaya yang juga besar, pastilah akan meng hasilkan upah yang tentunya amat besar pula . Gbu .

Tidak ada komentar: