“Sudahkah Punya Persiapan ?”
“Karena manusia tidak mengetahui
waktunya . Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan,
dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak
manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menim pa mereka
secara tiba-tiba” (Pengkhotbah 9:12) . Peristiwa kecelakaan pesawat
Sukhoi, yang menewaskan 45 orang di gunung Salak, masih terus jadi
berita hangat di Indonesia . Namun kita dengar, bahwa sebelumnya ada
yang dikarenakan sesuatu, membatalkan keberangkatannya, dengan mengu
tus yang lain . Atau juga ada yang karena keterlambatan waktu, dan lain
sebagainya . Sehingga kemudian orang katakan, bahwa ; mereka
beruntung, karena tidak jadi mati . Padahal kita tahu satu hal yang
pasti, bahwa ; semua orang pasti mati . Jadi mengapa yang tidak jadi
mati, lalu dikatakan beruntung ? Padahal, bukankah sebenarnya hanya
perkara menunda waktu saja . Entah itu mati dengan cara sedang tidur,
entah itu kecelakaan, atau terkena bencana, sama saja ; sebab semuanya
itu hanya cara atau jalan untuk mencapai tujuan, yaitu ; ‘mati’ . Dan
harus kita ingat pula,bahwa bukan saja tiap manusia pasti mati, tapi
juga tiap orang mati,pasti harus tanggung jawab pada Tuhan,
dipengadilan ahir (1 Petrus 4:5) . Oleh sebab itu, yang jadi masalah ;
bukan siapa yang mati atau tidak mati, atau apakah itu sekarang atau
nanti ? Tapi yang terpenting adalah ; apakah kita sudah mempersiapkan
tanggung jawab, jika satu saat nanti kita mati secara tiba-tiba ? Dan
inilah, yg harus mulai kita siapkan, sebelum semuanya jadi terlambat
bagi kita, yaitu ; 1) Mulai mengisi hidup dengan lakukan kehendak
Allah . Firman Tuhan, mengatakan ; ‘supaya waktu yg sisa, jangan lagi
gunakan untuk keinginan manu sia, tapi menurut kehendak Allah (1 Pet rus
4:5) . Tentunya,bukan berarti sama sekali kita tak boleh lagi punya
keinginan baik,tapi apapun itu jangan pernah sampai mengalahkan
keinginan Allah atas diri kita . Dan bagi yang mengutamakan kehendak
Allah, ada janji kehidupan kekal baginya (1 Yohanes 2:17) . 2) Teladan
apa yang kelak akan kita tinggal kan ? Saudara, tak peduli siapapun
kita, entah itu tua atau muda, kaya atau miskin,berpendidikan tinggi
atau tidak,semua kita diwajibkan memberi teladan bagi orang lain (1
Timotius 4:12),menjadi garam,jadi saksi,jadi terang,jadi berkat dan
lain sebagainya . Lalu teladan apa yg sudah kita ajarkan dan contohkan
pada keluarga, teman orang la in, musuh, bahkan semua orang ? Perbuatan
baik atau jasa apa yg telah kita buat, dan berikan bagi banyak orang ?
Karena ketika seseorang meninggal, maka kehidupannya akan jadi
pembicaraan orang lain . 3) Perbekalan apa yg telah disiapkan untuk
hidup kekal ? Saudara, karena tiap orang mati tidak bisa bawa apa-apa,
untuk perbekalan di kehidupan kekal kelak, lalu apa harta yang kita
andalkan untuk bisa menjalani kehidupan kekal ? Saudara, ketika kita
menolong,atau berbuat baik,berbuat kasih,memberi,mendoakan, menasehati,
membimbing orang lain datang pada Tuhan, semua itu kelak akan jadi
tabungan harta kita disurga (Matius 6:9-10) . Bukan berarti, kita sama
sekali boleh menyimpan untuk keperluan dibumi, tapi mari lebih
banyaklah berbuat kebaikan, maka sebenarnya kita sedang menabung makin
banyak disurga . Gbu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar