Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Minggu, 13 Mei 2012

“Sudahkah Punya Persiapan ?”
“Karena manusia tidak mengetahui waktunya .  Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menim pa mereka secara tiba-tiba”  (Pengkhotbah 9:12) . Peristiwa kecelakaan pesawat Sukhoi, yang menewaskan 45 orang di gunung Salak, masih terus jadi berita hangat di Indonesia .  Namun kita dengar, bahwa sebelumnya ada yang dikarenakan sesuatu, membatalkan keberangkatannya, dengan mengu tus yang lain . Atau juga ada yang karena keterlambatan waktu, dan lain sebagainya .  Sehingga kemudian orang katakan, bahwa ; mereka beruntung, karena tidak jadi mati .  Padahal kita tahu satu hal yang pasti, bahwa ; semua orang pasti mati .  Jadi mengapa yang tidak jadi mati, lalu dikatakan beruntung ?  Padahal, bukankah sebenarnya hanya perkara menunda waktu saja .  Entah itu mati dengan cara sedang tidur, entah itu kecelakaan, atau terkena bencana, sama saja ; sebab semuanya itu hanya cara atau jalan untuk mencapai tujuan, yaitu ; ‘mati’ .  Dan harus kita ingat pula,bahwa bukan saja tiap manusia pasti mati, tapi juga tiap orang mati,pasti harus tanggung jawab pada Tuhan, dipengadilan ahir (1 Petrus 4:5) .  Oleh sebab itu, yang jadi masalah ; bukan siapa yang mati atau tidak mati, atau apakah itu sekarang atau nanti ?  Tapi yang terpenting adalah ; apakah kita sudah mempersiapkan tanggung jawab, jika satu saat nanti kita mati secara tiba-tiba ? Dan inilah, yg harus mulai kita siapkan, sebelum semuanya jadi terlambat bagi kita, yaitu ;  1)  Mulai mengisi hidup dengan lakukan kehendak Allah .  Firman Tuhan, mengatakan ; ‘supaya waktu yg sisa, jangan lagi gunakan untuk keinginan manu sia, tapi menurut kehendak Allah (1 Pet rus 4:5) .  Tentunya,bukan berarti sama sekali kita tak boleh lagi punya keinginan baik,tapi apapun itu jangan pernah sampai mengalahkan keinginan Allah atas diri kita .  Dan bagi yang mengutamakan kehendak Allah, ada janji kehidupan kekal baginya (1 Yohanes 2:17) . 2)  Teladan apa yang kelak akan kita tinggal kan ?  Saudara, tak peduli siapapun kita, entah itu tua atau muda, kaya atau miskin,berpendidikan tinggi atau tidak,semua kita diwajibkan memberi teladan bagi orang lain (1 Timotius 4:12),menjadi garam,jadi saksi,jadi terang,jadi berkat dan lain sebagainya . Lalu teladan apa yg sudah kita ajarkan dan contohkan pada keluarga, teman orang la in, musuh, bahkan semua orang ? Perbuatan baik atau jasa apa yg telah kita buat, dan berikan bagi banyak orang ? Karena ketika seseorang meninggal, maka kehidupannya akan jadi pembicaraan orang lain . 3)  Perbekalan apa yg telah disiapkan untuk hidup kekal ?  Saudara, karena tiap orang mati tidak bisa bawa apa-apa, untuk perbekalan di kehidupan kekal kelak, lalu apa harta yang kita andalkan untuk bisa menjalani kehidupan kekal ?  Saudara, ketika kita menolong,atau berbuat baik,berbuat kasih,memberi,mendoakan, menasehati, membimbing orang lain datang pada Tuhan, semua itu kelak akan jadi tabungan harta kita disurga (Matius 6:9-10) .  Bukan berarti, kita sama sekali boleh menyimpan untuk keperluan dibumi, tapi mari lebih banyaklah berbuat kebaikan, maka sebenarnya kita sedang menabung makin banyak disurga . Gbu.

Tidak ada komentar: