Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Jumat, 11 Mei 2012

“Kita Hamba Tuhan”
Kata Maria ; “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan ; jadilah padaku menurut perkataanmu itu” .  Lalu malaikat itu meninggalkan dia (Lukas 1:38) . Bagaimanakah Maria yang sama sekali bukan ahli kitab, atau pemimpin sebuah kumpulan agama, dapat menyebutkan diri nya hamba Tuhan ?  Lalu apa arti sebenarnya dari kata ; hamba Tuhan ?  Hamba Tuhan itu, berarti ;  1)  Orang yang mentaati perintah Tuhan .  Sebutan hamba Tuhan, sama sekali bukan berarti orang yang me layani secara rohani .  Tapi setiap kita yang mau taat/lakukan perintah Tuhan,itu berarti ; kita adalah hamba yang tunduk pada Tuhan (Titus 2:9) .  Sebab seorang pelayan rohani sekalipun,jika dia tidak taat perintah Tuhan,maka sebenarnya dia sama sekali  bukan hamba Tuhan,melainkan hanya seorang ahli kitab,yang bertugas sekedar melayani tuntutan kerjanya .  Dan mau enak atau tidak enak, mau tepat atau tidak tepat seperti yang diinginkan hati kita, mau cocok atau pun tidak cocok buat saya, apapun Firman Tuhan tetap harus dilakukan (2 Timotius 4:2 a). Bahkan meski untuk mentaati perintah Tuhan itu, bisa mengandung resiko yg dapat merugikan kita,misalnya saja seperti contoh ; Daniel, Sadrakh, Mesakh dan Abednego, bahwa ; seorang hamba Tuhan harus selalu tetap taat dan percaya akan kemahakuasaan Tuhan mereka .  2)  Orang yang tunduk pada kehendak Tuhan .  Harus bisa berkata dan mengakui dengan segenap hatinya,bahwa ; “Bukan kehendakku, melainkan kehendak Tuhanlah yang jadi” .  Sebab terkadang jalan maupun kondisi yang Tuhan buat dan beri,tidaklah seperti yang kita pikir dan inginkan .  Terkadang jalan Tuhan membawa kita melalui lembah kekelaman, melewati badai gelombang, dan lain sebagainya, karena memang jalan dan cara pikir Tuhan sering tidak sama, dengan yang dipikir ataupun yang diingini manusia (Yesaya 55:8).  Seperti jalan tidak enak,yang dialami ; Yusuf, Ayub, Daniel, dan kawan kawannya, dan banyak lagi contoh yang lainnya.  Tapi apapun jalan dan peristiwa yg harus kita alami, tetap lah pegang saja kuat-kuat janji Tuhan, bahwa ; “masa depan yang Dia rencanakan,bukan rancangan kecela kaan, melainkan sukacita, damai sejahtera, dan kemuliaan dari Tuhan (Yeremia 29:11) .   3)  Orang yang di jadikan ‘biji mata Allah’ .  Meski dia tahu, bahwa Tuhan menempatkan dia seperti biji mata Allah yang amat berharga, yang selalu dibela dan dijagai, namun mereka tetap menyadari dan selalu merendahkan dirinya, karena sadar tanpa Tuhan ; mereka hanya ranting yang tak berarti apa-apa dan tidak bisa apa-apa sedikit pun, tanpa Tuhan . Sebab hamba tak punya alasan, untuk memegahkan diri . Gbu .

Tidak ada komentar: