Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Rabu, 27 Juni 2012

Apa Yang Diwariskan Pada Anak Cucu Kita ?
“Engkaulah yang menunjukkan kasih setiamu kepada beribu-ribu orang dan yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya yang datang kemudian” (Yeremia 32:18 a) .  Firman Tuhan mengatakan ; Apa yg kamu tabur, itu yg akan kamu tuai .  Dan hebatnya lagi, ternyata tuaian itu bukan saja akan diterima oleh sipenaburnya pribadi,tapi juga sampai anak cucu keturunannya.  Jadi jika kita tabur yg baik, maka bukan saja kita, tapi sampai anak cucu keturunan kita, akan menerima upahnya . Namun jika sebaliknya,maka akibat nya akan sampai pula pada anak cucu keturunan. Jadi jika sekarang kita hidup seenaknya, mengumbar hawa nafsu dan dosa, maka itu sama saja artinya, kita sedang ;  1Menularkan kutuk dosa pada keturunan kita .  Dosa memang telah ditularkan sejak jaman Adam (Roma 5:12) .  Tapi ditambahi lagi, dengan perilaku dosa yg kita buat, maka kuasa kutuk dosa yg makin besarlah, yg akan diterima dan dialami oleh anak keturunan .  Yg jahat, akan lahirkan yg lebih jahat, penipu,pencuri,penjinah,pelanggar kesusilaan, pembunuh, dan lain sebagai nya, akan lebih besar dan lebih hebat lagi kuasa yg menyerang anak keturunannya . Itulah sebabnya, dunia makin lama makin jahat dan rusak. Jadi jika kita mengasihi anak keturunan kita,dan ingin mereka selamat, maka ; Berhentilah lakukan yg tidak benar . 2Mewariskan penderitaan akibat dosa .  Sejak adam dan Hawa jatuh dalam dosa, mereka diusir dari hadapan Tuhan, bahkan harus alami penderitaan, kesukaran, kesengsara an dan kesakitan disepanjang hidupnya didunia . Dan hal yang sama, harus juga dipikul oleh anak keturunan nya (Kejadian 3:17-19 & 23) .  Yunus seorang yang buat dosa, tapi seluruh isi kapal jadi ikut alami pukulan Tuhan .  Jadi jika kita ingin ; kebahagiaan, kesukaan, kelimpahan dan sejahtera, yg diterima dan dinikmati anak keturunan kita, maka berhentilah mewariskan derita yg dari Adam pada mereka . 3Mewariskan maut atau menjerumuskan mereka keneraka .  Dan jika kita tak juga mau tobat dan berubah, agar kuasa kutuk itu diputuskan, maka dapat dipastikan,kita telah ; membuat hidup anak keturunan kita jadi najis dan sengsara.  Dan itu berarti,bahwa:secara sengaja kita telah jerumuskan anak cucu kita kelak,dalam derita dan api neraka.  Sadarlah akibat perilaku kita, akan sengsarakan orang lain juga .  Gbu .

Tidak ada komentar: