Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 26 Juni 2012


Apa Penyebab Belum Menerima ?
Aku menyangka didalam kebingunganku ; “Aku telah terbuang dari hadapan mata’Mu” .  Tetapi sesungguh nya Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada’Mu minta tolong (Mazmur 31:23) .  Saudara, ayat ini memperlihatkan dua pemikiran Daud yg berbeda tentang satu hal .  Pertama, saat Daud dalam kebingungan dan iman terguncang (berpikir Tuhan tak lagi peduli) .  Sedangkan bagian “b” nya, menggambarkan pemikiran Daud saat imannya sedang naik. Hingga dia bisa meyakini, bahwa sesung guhnya Tuhan sudah dengar dan pasti akan menolong .  Yg pertama, jelas salah .  Karena tak pernah Tuhan gambar kan dirinya, sebagai Pribadi yg suka buang anak,dan tak peduli nasib atau keadaan anak-anakNya .  Dan jika yg kedua itu benar, lalu mengapa Tuhan tak segera realisasikan pemberianNya ?  1Karena Tuhan sedang menanti saat yang tepat dan terbaik (Yesaya 30:18 a) .  Sebelum ada kendaraan automatic, saya sering lihat pengendara yg baru belajar, salah gunakan gigi perseneling,pada tempat dan saat yg salah.  Misalnya, dijalan rata, dia malah pakai gigi 1 atau dua . Misalnya dijalan nanjak, dia malah pakai gigi 4 .  Jelas hasilnya pasti takkan benar .  Seharusnya pengemudi kendaraan biasa, haruslah seorang yg bisa gunakan perasaan nya, saat kapan gunakan gigi tinggi atau rendah, agar kendaraan tersebut dapat berfungsi dengan benar dan maksimal . Jadi segala yg tak tepat pada waktu dan kebutuhannya, jelas takkan memberikan hasil yang baik .  Bayangkan jika seorang anak baru lahir, tiba-tiba langsung bisa bicara, bisa jalan, punya kumis atau jenggot, dan bergigi lengkap ?  Tentunya aneh dan menjijikkan bukan ? Tapi nanti, pada saatnya sudah tepat, barulah Tuhan beri semua karunia itu . 2Karena Tuhan punya rencana untuk beri yg lebih baik .  Sebab Tuhan sanggup beri lebih banyak,dari yg bisa kita doakan dan pikirkan (Efesus 3:20 a) .  Seorang te man,hutang 10 juta rupiah. Lalu dia usaha dan doa,agar bisa membayar.  Kemudian Tuhan kabulkan, hingga dapat rejeki 9 juta. Lho,kenapa 9 juta ? Apa Tuhan salah hitung atau salah dengar ? Kemudian datang lagi teman lain dari gereja,pinjam uang 3 juta,guna tutupi modal dagangannya. Kalau tidak ditolong bagaimana ? Kalau ditolong, untuk bayar hutang pun masih kurang ?  Tapi ahirnya dia tolong juga orang itu .  Dan rupa nya bisnisnya dapat untung besar, sehingga teman jemaat itu, kembalikan uangnya dengan dilebihi 2 juta .  Jadi jumlah uang dia sekarang 11 juta . Apa Tuhan juga salah hitung ?  Tidak ! Sebab waktu dia pergi mem bayar, ternyata hutang 10 juta itu, sudah berbunga 950 ribu .  Jadi semua pemberian Tuhan, tidak pernah salah karena Tuhan memikirkan, lebih jauh dari yang bisa kita pikirkan .  3Karena ada hutang yang belum dibayar lunas . Seorang teman yg dagang secara online, dapat pesanan sebuah notebook dan telah dibayar penuh via transfer Bank . Tapi anehnya barang tak juga dikirim pada sipemesan . Ketika ditanya, dia jawab ; saya tak akan kirim, sebelum dia lunasi hutangnya terdahulu, yaitu 2 buah Hand Phone .  Saudara, kita banyak janji dan nazar pada Tuhan (Mazmur 76:12 = bayar nazar),tapi berapa banyak yg sudah kita penuhi (Atau mungkin sama sekali, tak ada yang pernah ditepati ?) .  Padahal Tuhan sudah bayar lunas, segala hutang kita . Jadi jika ada yg seharusnya kita bayar, kita berikan, kita tepati, kita turuti,  berikanlah itu pada Tuhan, maka Tuhanpun akan memberikan yang diinginkan hatimu. Jadi  mulia kan Dia, dengan hidup kita (1 Korintus 6:20) . Gbu .

Tidak ada komentar: