Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 31 Juli 2012

Memberkati Agar Diberkati
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan,atau caci maki dengan caci maki,tetapi sebaliknya hendak lah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat . Sebab ; (1 Petrus 3:9) .  Tuhan, bukan  kami yg duluan buat salah, tapi orang itu yg duluan buat jahat pada kami, mengapa kami tak boleh balas kejahatannya ?  1)  Membalas kejahatan = melawan perintah Tuhan.  Roma 12:19 ,mengatakan ; bahwa pembalasan itu hak nya Tuhan .  Jadi jangan coba, mengambil haknya Tuhan . Dengan balas kejahatan, dengan kejahatan, itu artinya ; kita telah kalah oleh kejahatan .  Tetapi seharusnya, sebagai pemenang kita bisa membalas kejahatan dengan kebaikkan (Roma 12:21) .  Sebab jangankan membalas dengan kejahatan,membenci seseorang didalam hati saja, sudah buat kita disebut sebagai anak Iblis (Imamat 19:17 + 1 Yohanes 3:10,15).     2)  Umat pilihan harus berbeda dengan dunia .  Jika ada orang gila melempar kita dengan batu, dan kemudian kita balas melemparnya juga, bukankah itu berarti ; kita sama gilanya .  Tuhan justru mau, kita berbeda (Roma 12:2) .  Firman Tuhan mengatakan ; jika kita baik, pada yg berbuat baik, maka tak ada upah yg akan kita terima (Matius 5:46) .  Jadi sebagai umat pilihan Allah, kita diminta untuk jadi sempurna serupa Bapa di Surga, yg murah hati dan suka mengampuni (Matius 5: 45,48) .  3)  Mentaati perintah Tuhan, akan menuai upah besar .  Saudara, Firman Tuhan mengatakan di Hosea 8:7 , Jika kita menabur (kejahatan), maka kita akan menuai badai (pukulan) dari Tuhan.  Sebab balas kejahatan dengan kejahatan, justru akan menuai pembalasan, dan kejahatan selanjutnya .  Seorang teman mengadu, karena temannya yg majelis digereja, membalas kebaikannya dengan kejahatan. Ceritanya dia pinjamkan uang pada si majelis tersebut,yg sedang ada kebutuhan penting. Tapi kemudian setelah berbulan-bulan, si majelis tersebut tak juga mau mengembalikan uang pinjamannya, sekalipun nampaknya bukan karena tak ada uang untuk bayar .  Tentu saja teman tersebut merasa kesal /marah, dan ingin membalasnya  .  Tapi untung sebelumnya dia minta nasihat dulu, dan saya katakan cobalah mulai belajar lakukan apa yg Tuhan kehendaki, yaitu mengampuni dan tidak membalas, bahkan mendoakannya agar diberkati Tuhan, sehingga dengan begitu dia dapat membayar hutangnya.  Dan setelah dia ikuti nasehat itu, anehnya seminggu kemudian si majelis itu datang kerumahnya meminta maaf, dan membayar kunas semua hutangnya .  Jadi jika tidak membalas/ sesuai perintah Tuhan, ternyata dapat mendatangkan kejadian ajaib, mengapa kita tak mau coba melakukannya ?. Gbu .    

Tidak ada komentar: