Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Jumat, 06 Juli 2012

Benarkah Kita Mengasihi Tuhan ?”  
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya ; “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku ?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya ; “Apakah engkau mengasihi Aku ?” . Dan ia berkata kepada’Nya ; “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau”. Kata Yesus kepadanya ; “Gembalakanlah domba-domba-Ku” (Yohanes 21:17) .  Saudara, membaca ayat ini, saya teringat lirik sebuah lagu, yg mengatakan ; “Aku mengasihi, Engkau Yesus, dengan segenap hatiku” .  Ungkapan,atau perkataan yg begitu indah . Tapi nanti dulu,apa benar semua orang yg menyanyikan nya,atau bahkan sipenulis lagunya sendiri, sudah benar-benar mengasihi Tuhan dengan segenap hati ?  Sebelum kita menjawabnya, mari kita coba uji dengan beberapa contoh dibawah ini, yaitu :  1)  Yang mengasihi, pasti kabulkan permintaan Yg dicintainya .  Jika seseorang cinta kekasihnya,maka apa pun permintaan sang kekasih, pasti akan dia ikuti/ kabulkan, meski sesulit dan seberat apapun .  Tuhan katakan ; Jika kamu mengasihi Aku, kamu akan melakukan perintah-perintah’Ku (Yohanes 14:15) .  Artinya, orang yg mengatakan bahwa Dia mengasihi Tuhan, berarti ; dia sudah atau sangat mau untuk lakukan segala perintah Tuhan, tanpa kecuali .  2)  Yg mengasihi,tak pernah jauh dari Yg dicintainya .  Dijaman sekarang,ada yg namanya ; “Pacaran jarak jauh”.  Namun jika disuruh jawab secara jujur,tentunya mereka juga tak ingin alami keadaan seperti itu,namun mungkin karena keadaan yg sangat memaksa . Jadi artinya tiap orang yg saling cinta atau mengasihi, pasti lah selalu ingin dekat,selalu ingin jumpa. Dan alangkah susah dan hancur hatinya,jika sampai terpisah jauh dan lama tak saling jumpa .  Mazmur 91:14-15, mengisahkan tentang Daud yg sangat mengasihi Tuhan, sehingga baik ; hatinya, pikirannya, hidupnya selalu saja melekat dengan Tuhan.  Sehingga apapun juga yg Daud doakan/inginkan,selalu saja Tuhan mau mendengarkan dan mengabulkan nya.  3)  Yang mengasihi, pasti peduli pekerjaan Kekasihnya .  Satu hari istri saya menasehati beberapa jemaat, bahwa :  Hidup ini janganlah hanya tertuju untuk kumpulkan harta kekayaan dan kesenangan belaka . Sebab sekaya apapun dan sesenang apapun seseorang, tidak akan ada satupun yang bisa dia bawa mati .  Tapi dengan melayani Tuhan,meski sekecil apapun itu,bisa jadi bekal pembelaan kita di penghakiman kelak.  Perintah Tuhan untuk menggembalakan domba-domba’Nya, bukan berarti kita semua harus jadi pendeta atau penginjil, sebab ada banyak cara dan jenis pelayanan, yg bisa kita amalkan pada jemaat/domba Tuhan disekeli ling kita . Gbu .

Tidak ada komentar: