Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Minggu, 12 Agustus 2012


Ibadah Yang Berkenan   
Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagiKu” (Yesaya 1:13a).  Dari ayat tersebut, kita tahu, bahwa :  nampaknya Tuhan tak lagi suka ter hadap persembahan, mau pun ibadah yg dilakukan umatNya pada saat itu .  Lalu apa ibadah dan per sembahan seperti itu, masih juga ada terjadi sampai sekarang ini ? Dan bagaimanakah seharus nya, cara kita beribadah ?  Dari Pengkhotbah  4:17 , kita bisa menarik beberapa pelajaran,bagaimana seharusnya kita,ketika datang beribadah pada Tuhan, yaitu ;   1)  Menjaga langkah. Maksudnya pada saat datang pada Tuhan, haruslah kita selalu menjaga hati, pikiran maupun hidup kita, kudus di hadapan Tuhan (Sunat hati = Yeremia  4:4) . Mengapa ? Sebab hanya mereka yg suci hatinya saja, yg boleh naik kegunung’Nya Tuhan (Mazmur 24:3-4) .  Namun jika kita datang dalam keadaan berdosa, maka datanglah dengan penuh sesal dan rindu dilepaskan .  Atau kalau ada masalah dengan seseorang, agar lebih dulu membereskannya (Matius 5:23-24) .  Atau jika sedang sakit, atau bermasa lah, datanglah dengan penuh iman dan harap.  Atau jika sedang diberkati,datanglah dengan penuh pujian dan syukur .  Agar ibadah kita, tidak lagi memuakkan hati Tuhan .  2)  Dengar dan pelihara .  Ada sebagian orang yang datang beribadah, hanya sebagai kewajiban maupun rutinitas kebiasaan belaka . Mereka sama sekali tidak menghayati, maupun menikmati seluruh isi ibadah .  Lalu ada lagi orang yg beribadah, hanya untuk memeriksa kesalahan orang lain,bukan memeriksakan dirinya sendiri.  Padahal, sesungguhnya jika kita datang untuk sungguh-sungguh mendengar dan ingin diberkati oleh ibadah tersebut, maka Firman Tuhan menjanjikan ; untuk berikan damai sejahtera, sukacita dan keberkatan yg tak ada habis-habisnya (Yesaya 48:18) .   3)  Imani apa yang Tuhan janjikan .  Banyak orang, saat beribadah, dia merasakan sukacita dan bersemangat, tapi begitu selesai dan dia pulang, dia tetap saja kembali pada keadaan semula, sebelum ber ibadah . Sebab mereka sama sekali tidak mengimani, atau tidak mau terus mempertahankan imannya,atas segala sesuatu yg telah mereka dengar dan juga doakan.  Lihatlah Abraham dibenarkan oleh Allah, oleh sebab dia percaya atas janji yang telah dia dengar dari Allah, sekalipun sama sekali tidak ada bahan atau tidak ada kemungkin untuk berharap (Roma 4:18-19) . Demikian juga yg bisa menyelamatkan kita dari masalah, hanya iman kita pada Allah (Matius 9:22) . Dan apa yg akan terjadi,adalah seperti yg kita imani (Matius 9:29) .  Lalu apa yg Tuhan janjikan, bagi orang yg beribadah kepadaNya, dan harus selalu kita imani baik saat ber ibadah, maupun setelah pulang ke rumah ?  Yaitu ; Akan diberkati ‘roti makananmu,air minumanmu, dan dijauhkan dari segala sakit penyakit’ (Keluaran 23:25) .  Haleluyah...amin !

Tidak ada komentar: