Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Kamis, 09 Agustus 2012

Semangat jadi Obat
Maka berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka se tiap orang yang terpagut,jika ia melihatnya,akan tetap hidup" (Bilangan 21:8).  Saudara, ular tedung adalah salah satu ular paling berbahaya dan berbisa. Tiap orang yg terkena gigitannya, maka dengan sangat cepat bisanya akan memasuki aliran darah sikorban. Dan hanya dalam hitungan menit,akan segera membuat darah korban mengental, tubuhnya kejang-kejang dengan penderitaan yg amat sangat, kemudian jika tak segera men dapat pertolongan, maka pembuluh darahnya akan pecah dan mengakibatkan kematian pada si korban, hanya dalam hitungan beberapa jam saja. Saat itu dipadang gurun yg gersang tersebut,telah banyak korban dari orang Israel yg mati,akibat gigitan ular.  Ketika akhirnya mereka menyesal,dan lalu berseru minta ampun dan pertolongan dari Tuhan.  Maka kemudian Tuhan mendengar teriakan mereka, dan berfirman atau mem berikan janji (alias sama sekali belum terjadi bukti apa-apa, dan baru kemudian terbukti/terlaksana setelah mereka percaya dan men taati perintah tersebut) agar mereka percaya dan taati saja, apa yg Tuhan katakan, yaitu apabila mereka sampai tergigit oleh ular, maka mereka harus memandang pada tongkat ular Musa, agar sembuh dan tidak akan mati . Tentu saya menyadari sekali, ketika mengalami gigitan, tentunya si korban akan merasakan penderitaan yg amat sangat, dan dalam keadaan seperti itu, tentunya tak mudah untuk mengabai kan rasa sakit dan kemudian mengalih kan konsentrasi/perhatian untuk mempercayai dan mentaati saja, apa yg Tuhan katakana. Namun karena itulah yg Tuhan perintahkan,maka itu pulalah yg harus mereka lakukan.  Satu ketika terjadi perang di perbukitan Korea. Saat itu sebenarnya mereka telah alami kekalahan dan terke pung dari semua penjuru. Dalam keadaan seperti itu, tiba- tiba ada panggilan radio penghubung dari markas pusat, yg menanyakan kabar mereka . Sang komandan tentara sebenarnya sadar, bahwa keadaan meraka telah sangat parah dan berbahaya .  Namun karena dia selalu saja berpikir positif, bahwa “dia pasti menang dan pasti selalu dapat kalahkan musuh”, maka kata-kata yg dia sampaikan, jauh berbeda dari kenyataan. Katanya,“ Musuh ada ditimur,barat, selatan, dan utara!” dan setelah diam sejenak, dia berkata lagi, “Dan itu berarti musuh tak akan bisa lagi lari dari kami!” Saudara, meski telah terkepung,  bahkan jumlah musuh jauh lebih banyak, namun dia tetap teguh dengan keyakinannya bahwa dia pasti menang.  Saya tidak tahu bagai mana akhir dari cerita tersebut .  Namun setidaknya dengan pikiran positif dan semangat yg menyala, mereka jadi tak mudah dikalahkan . Amsal 18 :24, mengatakan bahwa yg bersema ngat dapat menanggung penderi taanya, bahkan siapa tau malah jadi pemenang. Sebab Amsal 17:22 mengatakan bahwa ; hati yg gembira adalah obat yg manjur bagi masalah. Dan bukankah kita juga mau percaya,bahwa Allah tentunya tak akan biarkan kita yg mau lakukan perintahNya dan memperca yaiNya dikalahkan oleh lawan kita .  Mazmur 37:4,  mengatakan  bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepada mu apa yg diinginkan hati mu.  Dan I Te salonika 5:18, katakan ; Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yg dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus, bagi kita. Tuhan ingin kita tetap semangat dalam segala keadaan apapun dan tetap percaya pada apa yg Tuhan janjikan, dan selalu tetap katakan hal yg positif dan benar, seturut janji dan Firman Tuhan, dan bukan berdasarkan apa yg kita lihat dan rasakan.  Amsal 18:21, mengatakan ; hidup, mati/sial, dan beruntung ditentukan oleh perkataan kita.  Jika kita selalu katakan sial dan kalah, maka kita akan memakan buah nya.  Dan terakhir, percayalah Ia tak akan biarkan kita tanpa bantuan dan pembelaan nya .  Sebab  Dia tak pernah berdusta, Dia selalu tepati janjiNya (Bilangan 13:29).  Jadi, apapun keadaan kita, berhenti berkeluh kesah dan katakanlah, bahwa kemenangan pasti akan diberikan Allah atas kita. Haleluya.. Amin.

Tidak ada komentar: