Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 30 Oktober 2012


From Zero To Hero”  (Bacaan : Yohanes 6:9-13)
“Disini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan ; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini ?” (Yohanes 6:9). Sebelum bertemu Tuhan Yesus, anak ini hanya punya makanan atau berkat yg pas-pasan. Tapi setelah bertemu Tuhan, dia pulang dengan kelimpahan, yaitu 12 bakul penuh makanan/berkat.  Apa penyebab anak yg awalnya bukan apa-apa ini, menjadi luar biasa ber kelimpahan, bahkan dari berkatnya ; dia bisa mentraktir/memberi makan ribuan orang sekaligus ?
1)  Mau berbagi dengan orang lain.  Saudara, bagaimana kita mau diberkati,jika kita tak mau dijadikan berkat ?  Jika kita ingin tak ada habisnya, dan tak ada kurangnya, maka jadilah kita ‘bendahara’ Tuhan, dimana Tuhan akan percayakan kekayaan dan kemuliaanNya yg besar .  Ketika kita peduli kepada umat ciptaan Tuhan yg lain,maka sesungguh nya kita sedang memperhatikan Tuhan itu sendiri (Matius 25:40), yg akan membalasnya dengan ; mempercaya kan ‘perbendaharaanNya yg besar’. Bahkan bisa mem buat,Tuhan berhutang pada kita (Amsal 19:17). Ini pula yg dibuat anak itu, sekalipun sebenarnya berkatnya hanya pas-pasan untuk dirinya sendiri,namun dia tidak egois,atau hanya cinta diri sendiri. Dia mau berbagi,mau mem beri dari apa yg ada padanya.  Bukan kah Tuhan katakan ; berilah ! maka kamu akan diberi, bahkan sampai melimpah ?(Lukas 6:38).Jadi pantas anak itu kelimpahan,sebab ia mau memberi.
2)  Tuhan ajar mengucap syukur dalam segala keadaan .  Tahukah saudara, bahwa ucapan syukur yg memuliakan Tuhan itu, sangat menyenangkan hatiNya ? (Ibrani 13:15) .  Seorang ibu yg sudah berusaha memasak sebaik-baik nya,tentu akan sangat tersinggung jika hasil kerja kerasnya,tak dihargai/ tak diterima, atau tak disukai oleh anak-anaknya .  Lain waktu, dia mungkin akan malas atau enggan untuk masak lagi makanan bagi anak-anaknya .  Tapi seandainya anak-anaknya pandai bersyukur dan terima apa adanya,maka saya percaya ; bahwa ibu itu akan lebih semangat dan makin berusaha untuk dapat memberi yg lebih baik lagi. Dan Sekalipun Tuhan memang maha baik dan panjang sabar pada kita, tapi jika kita suka bersungut dan menolak atau tak mau menyukai apa yg sudah Dia lakukan dengan segenap hati, maka mungkin lama-lama Tuhan juga jadi enggan untuk memberi kasih dan pemeliharaanNya pada kita .  Waktu Tuhan hadapi tantangan kesulitan,yaitu beri makan ribuan orang dengan bahan yg sangat minim,Tuhan tidak bersungut-sungut atau berontak pada Bapa,tapi justru mengucap syukur (Yohanes 6:11),karena Dia tahu,Bapa berkuasa lakukan apa saja untuk menolongNya,dan karena Tuhan tak butuh modal besar untuk buat sesuatu yg besar, sebab yg kecil pun bisa dibuat jadi besar.  Jadi jika terima gaji atau penghasilan yg sedikit, jangan mengeluh apalagi bersungut-sungut, tapi ucapkan lah syukur,seperti yg Tuhan katakan, supaya Tuhan buat keajaiban (1 Tesalonika 5:18) .
3)  Serahkan dan percaya pada Tuhan . Jika semua yg baik dan benar telah kita lakukan (yg menjadi bagian kita), maka tinggal serah kan dan percayakan pada Tuhan (Amsal 16:3) .  Dan jangan mau dibuat bimbang oleh apapun juga, sebab itu merusak hati dan iman kita. Tapi percaya dan tenangkan dirimu dihadapan Tuhan .  Seorang anak kecil, tidak takut dan sangat tenang, ketika harus dibonceng diatas pundak ayah nya, yg berakrobat dengan sepeda roda satu, diatas seutas tali yg tingginya 50 meter dari tanah .  Mengapa ? Sebab sianak sudah sangat tahu dengan keahlian ayahnya, yg sudah lakukan itu ribuan kali. Sianak juga tahu, jika ia gugup atau ketakutan, maka hal itu akan mengganggu,menghalangi bahkan bisa mencelakkan dirinya sendiri . Gbu.

Tidak ada komentar: