“Belajar
Dari Kejatuhan”
“apabila
ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab Tuhan menopang tangannya”
(Mazmur 37:24) . Ayat ini mengatakan, bahwa orang benar yg hidupnya berkenanpun
bisa saja mengalami kejatuhan. Pertanyaan nya : Mengapa Tuhan biarkan kita
mengalami hal itu ? 1) Tuhan mau buat timbul seperti emas (Ayub
23:10) . Tiga anak-anak saya yg sekarang sudah dewasa,sewaktu kecil saya yg
ajarkan mereka naik sepeda . Pertama saya berlari memegangi sepedanya dari
belakang . Setelah berhari-hari dan
mulai terbiasa, maka diam-diam saya mulai lepas kan pegangan saya . Sadar dilepaskan, mereka kaget dan gugup,
sehingga terjatuh dengan sepedanya.
Mengapa saya lepaskan ? Sebab jika tidak, sampai tuapun mereka tidak
akan pernah bisa naik sepeda . Kejatuhan
hidup, seharusnya bisa memaksa rohani kita jadi naik,untuk bisa bangkit bahkan
mengatasinya. 2) Sadar perlunya jaga
keseimbang an. Tanpa menjaga keseimbangan asupan/yg diterima tubuh kita, maka
kemungkinan akan mengakibat kan tubuh kita sakit . Demikian pula, jika kita tidak menjaga asupan
rohani untuk jiwa kita, maka hidup dan jiwa kita akan sakit . Sebab manusia bukan hidup hanya oleh roti
saja, tapi juga oleh Firman yg keluar dari mulut Allah (Matius 4:4 / Lukas
4:4). Jadi sadarlah, jagalah
keseimbangan hidup kita. Karena kita
sering lupa dan terlalu sibuk mengejar duniawi, sehingga terlupa dan tak punya
waktu untuk perkara yg surgawi . 3) Tidak tergeletak, sebab : Tuhan bisa ubah
jadi anugerah besar (Yohanes 11:4)
. Sebab tanpa kematian Lazarus, Maria
dan Marta tak akan dapat melihat kemuliaan Allah yg membangkitkan Lazarus dari
kematian . Tanpa dimasukkan kedalam
sumur api dan kandang singa kelaparan, maka Daniel, Sadrakh, Mesakh dan
Abednego, tidak akan pernah melihat sendiri, betapa hebat dan dahsyatnya
pertolongan dan perlindung an Tuhan atas mereka . Jika kita percaya, maka kejatuhan kita juga,
bisa Tuhan ubah kan menjadi kemuliaan .
Sebab Tuhan tak akan biarkan kita jatuh tergeletak. Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar