Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 06 November 2012


Penghalang Mujizat Naaman“   (2 Raja-Raja  5:1-14)
“setelah mau dengar nasihat pegawainya, untuk lakukan yang diperintahkan Elisa, yaitu mandi 7 kali di sungai Yordan, sembuhlah Naaman dari sakit kusta  (ayat 14) . Tapi tahukah saudara, bahwa ada 3 hal, yang hampir saja menghalangi mujizat terjadi  ? Apakah itu ?    1)  Mengandalkan uang (Bukan andalkan Tuhan) bisa hambat mujizat terjadi . Naaman pergi berobat dengan bawa banyak harta benda (ayat 5 b) . Dia pikir uang punya kuasa . Dengan uang,bisa dapatkan apa saja . Uang bisa atur suasana hati manusia . Uang sudah seperti tuhan bagi banyak manusia . Tapi ternyata uang tak bisa membeli anugerah Tuhan .  Jika untuk kesembuhan saja, uang Naaman tidak laku di hadapan Tuhan (ayat 16), apalagi untuk mendapatkan keselamatan ?  Jadi gunakanlah harta kekayaan, bukan untuk jadi andalan hidup, tapi untuk berbuat kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun pada sesama manusia . Agar dengan segala kebaikan itu, kita dapat bagian dalam anugerah Tuhan (Amsal 19:17 = memiutangi Tuhan) , (Amsal 21:13 = Tutup telinga bagi yang lemah, Tuhan juga tidak akan dengar seruannya).  Namun jika kita mendapat bagian dalam anugerah Tuhan, maka dari kesembuhan, pemulihan, sampai keselamatan, Tuhan bisa beri bagi kita .  
2)  Kesombongan dapat menghambat mujizat Tuhan .  Sebagai pejabat tinggi yang sangat dihormati, apalagi dengan membawa surat sakti dari raja Aram, Naaman merasa sangat kecewa. Karena Elisa sama sekali tidak menghargai dia dan tidak mengutamakan dia.  Seharusnya sebagai orang terhormat dia disambut Elisa keluar rumah (ayat 9-10). Tapi malahan hanya pembantunya saja yang menemui Naaman . Dan yg lebih menyakitkan hati, dia disuruh mandi disungai Yordan yang kotor .  Seharusnya Elisa bisa bedakan dan utamakan dia sebagai orang terhormat dan kaya (Seperti yang biasa dilakukan pendeta didunia) .  Bahkan Tuhanpun harusnya bisa membedakan dan utamakan dia dari orang biasa yang lainnya .  Saudara, jika tanpa hati yang bersih dan hidup yang benar, maka siapapun kita, dimata Tuhan tidak lebih dari debu tanah yang kotor dan tak berharga. Jadi datanglah pada Tuhan dengan rendahkan hati dan rendah kan diri, supaya ditinggikan oleh tangan Tuhan yang kuat .       
3) Cara pikir manusia, dan bukan cara Tuhan  (ayat 11-12) . Manusia berpikir, mana mungkin hanya dengan doa, kita bisa diberkati ? Bisa disembuhkan ? Bisa diubahkan ? Bisa dipulihkan ? Dan lain sebagainya ? Terlalu mudah dan tidak masuk akal . Tapi sejarah membuktikan, Tuhan tidak perlu cara yang sulit untuk menolong manusia . hanya dengan perkataan dan sebatang tongkat, Musa membelah laut Merah . Hanya dengan perkataan, yang mati dibangkitkan, yang sakit disembuhkan, yang kerasukan setan dipulihkan, batu mengeluarkan air, bahkan dunia ini dijadikan . Hanya dengan air biasa pula, dibuat anggur yang istimewa . Karena bagi Tuhan, tidak ada perkara yang terlalu sukar untuk dilakukan, semudah membalik telapak tangan . Gbu .   

Tidak ada komentar: