Kata malaikat itu kepadanya ;
“Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah”
(Lukas 1:30) . Mendengar janji ; akan
beroleh kasih karunia, tentunya hati Maria merasa girang bukan main . Tapi
siapa sangka, dia malah disuruh mengandung anak, yang bukan dari tunangan
ataupun suaminya . Apa ini anugerah, atau musibah ? Dan akibat mau terima
“kasih karunia” tersebut, tentu setidaknya Maria harus rela :
1) Memikul beban/salib buat Tuhan . Selama 9 bulan lebih, Maria harus rasakan
beban berat, kesakitan dan ketidak nyamanan, memikul kandungan,yang sama sekali
bukan karena perbuatan dirinya sendiri.
Dan biasanya sebagai ibu yg baik, maka dia harus benar-benar menjaga
kesehatan dan mendisiplinkan diri, demi kepentingan sibayi dalam kandungannya
. 2)
Meski harus kehilangan Yusuf.
Karena menerima “kasih karunia”, akibatnya bisa saja dia ditinggalkan
tunangannya Yusuf, karena yang dikandung bukan anak Yusuf . Akan tetapi cinta
dan ke taatan Maria sebagai hamba Tuhan, melebihi segala sesuatu,bahkan kekasih
yg sangat dicintainya. Sementara ada begitu banyak orang, yang lebih baik
meninggalkan / melepaskan Tuhan, dari pada kehilangan orang yang dicintainya. 3) Menempatkan Tuhan diatas manusia. Keluarga,
tentu merupakan hal yg paling kita cintai dalam hidup ini . Dan dengan
mengandung anak yg bukan dari suami, tentu akan membuat Maria alami masalah
besar dengan keluarganya . Dia mungkin
akan diusir, dan tak lagi diakui sebagai keluarga . Tapi Maria lebih memilih
taat pada kehendak Tuhan, dibanding pada siapapun . Dia lebih rela dibuang dan
dibenci siapapun,dari pada dibuang oleh Tuhan. Saya pernah dengar, ada istri yg
diam saja meski dia tahu, bahwa terkadang penghasilan suaminya, didapat dari
cara yang tidak halal / benar. Entah karena siistri punya prinsip yang penting
asal banyak uang, atau karena mungkin dia takut bertengkar dengan suaminya .
Saudara, sama seperti Maria, kita sebagai gambaran mempelai wanita, bisa juga
mengalami “kasih karunia”, yg awalnya, mungkin terasa tak menyenangkan bagi
kita. Tapi percaya lah, jika kita selalu hidup taat, bertekun dan percaya
seperti Maria, maka Allah tidak akan pernah salah dengan jalanNya . Dia pasti akan membuat segala sesuatu indah
pada waktunya, untuk memberikan pada kita masa depan yg penuh harapan . Karena dibalik salib Tuhan, selalu ada
kemuliaan . Gbu .
“Pentingnya Sebuah Keluarga“
(Bacaan : Lukas 1:39-42,56)
“Beberapa waktu kemudian
berangkatlah Maria dan langsung berjalan kepegunungan menuju sebuah kota di
Yehuda” (Lukas 1:39) . Karena mengandung, sebelum perka winannya
dengan Yusuf, maka dalam kesulitan nya mungkin terpaksa Maria mengungsi kerumah
saudaranya/keluarganya yg bernama Elisabeth/Zakharia . Dari kisah ini, kita
bisa lihat bahwa dalam kesulitannya, Maria punya saudara/ keluarga yg mau
peduli (ay.41) . Ada yang mem berikan penghiburan (ay.42) . Dan memberikan
bantuannya (ay.56) . Jadi kesimpulannya,
yaitu ;
1) Betapa pentingnya
mencintai atau dicintai saudara/keluarga .
Saudara, ada orang yg mungkin tidak terlalu menganggap penting arti
sebuah keluarga, tapi malah lebih mementingkan teman, hobby, pekerjaan dan
kesenangan sendiri, dari pada keluarga . Padahal, dalam masa sulit, sedih,
sakit, men derita, nyatanya tetap saja keluargalah yang akan berada digaris
paling depan untuk menolongnya. Saudara,mungkin kita tidak memiliki keluarga
yang sangat baik dan sempurna, seperti yg diinginkan atau dibayangkan . Tetapi
biar bagaimanapun, mereka tetap keluarga sedarah kita . Tetaplah berbuat baik
dan terbaik pada mereka, maka pasti suatu saat, kita akan menuai baik dan manis
juga. 2) Membangun
kekeluargaan/ persaudaraan dikehidupan rohani .
Saudara,nampaknya kehidupan beribadah dijaman modern sekarang ini,tak
lagi seperti yg dicontohkan Alkitab dijaman dulu (mula-mula). Apa maksudnya
? Sekarang banyak orang, hanya pergi
kegereja, lalu ibadah dan pulang, tanpa perlu tahu dan peduli pada siapapun
bahkan apapun yang ada digereja . Apa benar boleh seperti itu ? Padahal menurut jemaat gereja yg mula-mula,
mereka beribadah, untuk saling mengasihi,saling mengkuatkan, saling mendoakan,
saling mem berkati,saling bantu dan lain sebagainya. Sebab jika suatu saat
nanti, kita membutuh kan dukungan iman, doa dan juga kasih, maka agak sulit hal
itu bisa kita dapatkan dari orang yang diluar keluarga/ persaudaraan rohani
kita . Gereja bukanlah tempat, orang
cuek yang tak saling kenal,tapi tempat berkumpulnya keluarga Allah . 3) Membangun kekeluargaan/ persaudaraan dalam
bermasyarakat. Saudara, betapa pentingnya mem bangun persaudaraan dan kekeluargaan
dengan banyak orang . Sementara malah ada banyak orang yang membangun kebencian
diantara sesama manusia, hanya karena paham agama, politik,suku dan lain
sebagainya. Padahal ketika terjadi bencana, celaka ataupun kematian, dan lain
sebagainya, maka orang-orang yang ada di sekitarnyalah yang akan turun tangan
membantu, bukan familinya yang mungkin berada jauh diluar negeri . Jadi
bangunlah kekeluargaan dan persaudaraan dengan siapa saja . Damai sejahtera
dibumi . Tuhan berkati .
“Selamat
Natal dan Tahun Baru”
Karena kesibukan Natal, maka
tulisan-tulisan ini merupakan yang terakhir di tahun 2012 . Dan jika Tuhan perkenankan, kita akan bertemu
kembali ditahun 2013 . God bless !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar