Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Rabu, 23 Januari 2013


Rumah Rohani Yang Terbengkalai 
 (Bacaan : Hagai 1: 4 -11) .


"Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumah mu yang di papani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi re runtuhan ?”  (Hagai 1:4).

Nyata sekali,bahwa manusia  lebih suka membangun atau memperindah rumah kehidupan jasmani dan keinginan nafsunya, dari pada membangun dan mem perindah rumah kehidupan rohaninya, atau bisa juga disebut Rumah Tuhan atau Bait Allah dalam diri kita masing-masing .  
Manusia lebih suka memperindah tubuhnya,memancungkan hidungnya,mempercantik dirinya, memperka ya dirinya, memperindah dan memperbanyak rumahnya, membuat pintar dirinya, dibanding memperbaiki, mem perindah, memperkaya kerohanian, mempercerdas hikmat dan pengetahuannya akan Allah .  Padahal seharusnya, dalam Bait Allah atau Rumah Tuhan, selalu ada doa, ada pujian dan penyembahan, ada Firman yang terus disuarakan, juga ada ketaatan dan kesetiaan, namun semua itu telah menjadi reruntuhan, didalam kehidupan banyak manusia. Sebagaimana biasanya, rumah yg dibiarkan menjadi reruntuhan, pasti akan dipenuhi kotoran, sampah, ular, tikus, laba-laba, dan berbagai binatang menjijikan, maka seperti itu pula keadaan seseorang, yang membiarkan rumah rohaninya menjadi reruntuhan .  Lalu menurut Tuhan dalam Hagai 1:4-11 ini, apa akibat yg akan dialami oleh manusia, yang membiarkan rumah rohaninya menjadi reruntuhan ?  

1)  Mereka akan mencari banyak, tapi hanya mendapat sedikit (ay.6) . Karena Tuhan akan mem buat langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya (ay. 10) .  

2)  Upah mereka akan ditaruh pada pundi-pundi yg berlobang (ay.6) .  Apapun yang mereka hasilkan dan kumpulkan, akan Tuhan hembuskan menjadi lenyap, karena berbagai bencana dan kesusahan yang Tuhan timpakan (ay. 9-11) .  

3)  Semua yg dicarinya, tidak bisa mendatangkan kebahagiaan .  Mereka makan, tapi tidak menjadi kenyang, mereka minum tapi tidak men jadi puas, mereka mengenakan pakaian, tapi tidak memberikan kehangatan (ay.6) .  Semua sia-sia dan tidak mendatangkan hasil yang membahagiakan . Dan perhatikanlah ; ketiga hal tadi bisa menjadi bahan ukuran, apa hal seperti itu yang sedang kita alami dalam kehidupan kita sekarang ?  (ay. 5) .  Jika memang demikian, maka segera naiklah naik ke gunung atau datanglah pada Tuhan, lalu bangun dan perbaiki lah rumah Tuhan atau rumah rokhani kita, agar Tuhan kembali menyatakan kemuliaanNya atas kita  (ay. 7) . Gbu. 

Tidak ada komentar: