Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 22 Januari 2013

Sia-Sia Tanpa Tuhan

“Inipun kemalangan yang menyedihkan . Sebagaimana ia datang, demikian pula ia akan pergi .  Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin ?”  (Pengkhotbah 5:15)
 .  
Benarkah seperti ia datang, maka seperti itu pula manusia akan pergi ? Mari kita coba menelusurinya, satu-persatu, yaitu :  

1)  Datang sendiri, pulang juga sendiri .  Jadi meski kita punya bapak seorang nabi sekalipun, punya seorang suami/ istri, anak, teman dan sahabat maupun pegawai yang banyak, sama sekali tidak akan bisa menolong kita ketika saat kematian menjemput, apalagi saat harus menghadapi penghakiman kelak .  Ketika didunia ini, mungkin saja mereka bisa dan mau untuk menolong kita, tapi saat kematian menjemput, atau saat penghakiman, kita harus menghadapi dan mempertanggung  jawabkannya seorang diri .  Namun jika Tuhan ada didalam kita, dan kita ada didalam Tuhan, maka Dialah yang akan menyertai kita saat kematian menjemput (Matius 28:20 b), sehingga kematian itu tidak lagi menakutkan (maut sudah dikalahkanNya = Ibrani 2:9 + Ytohanes 5:24) , dan yang akan membela  kita saat menghadapi penghakiman (Roma 8:33-34) .  Jadi peringatkanlah hal ini, pada diri kita sendiri, pada keluarga, teman dan lain sebagainya .  

2)  Datang telanjang (tidak bawa apa-apa), pulang juga tidak bawa apa-apa .  Ada sebagian orang, yang suka menaruh harta benda milik si-orang meninggal, kedalam peti matinya . Padahal itu hanya akan habis dimakan cacing, atau di bongkar pencuri .  Sebagian kepercayaan, mengirimkan doa, rumah-rumahan, pembantu, uang kertas, dan lain sebagainya, padahal mereka hanya akan jadi korban penipuan manusia belaka .  Manusia berlelah-lelah, mengejar ini dan itu . Ingin punya ini dan itu . Ingin kaya dan hebat, seperti ini dan itu . Padahal saat mati, tidak ada satupun yang bisa dia bawa ke alam baka, kecuali apa yang dia perbuat selama hidup didunia .  Menabung didunia, memang perlu agar kita tidak disusahkan oleh kebutuhan . Tapi menabung disurga itu yang terpenting, sebab itulah yang akan menjadi bukti-bukti pembelaan, saat menghadapi penghakiman .  Jadi taburlah kebaikan dan juga harta berlebih kita, agar jadi tabungan bagi kita disurga . Ingat yang namanya berlebih itu, relatif pengertiannya bagi tiap-tiap orang .  Sebab meski punya harta segunung, namun hawa nafsu kita tidak pernah puas, maka pasti kita akan katakan ;  saya saja masih kurang .  Tuhan Yesus katakan ; jika kita punya 2 helai pakaian, berikanlah 1 helai untuk yang membutuhkan, itulah ukuran minimalnya .  

3)  Datang dari Tuhan tidak bawa dosa (perbuatan), pulang juga harus seperti itu .  Saat seorang bayi lahir kedunia, dia sama sekali tidak membawa dosa perbuatan .  Lalu bagaimana dengan dosa warisan (dari Adam dan nenek moyang ? ) , jangan takut sebab secara otomatis, saat anak itu diserahkan pada Tuhan, atau ketika nanti dia menerima Tuhan, maka kutuk dosa waris langsung terhapus . Lalu bagaimana nasib kita, jika pulang masih membawa dosa ?  Ya..jelas upah dosa adalah maut atau hukuman kekal (Roma 6:23), dan tempat nya bukan lagi bersama Tuhan, tapi di lautan api yang menyala kekal (Wahyu 21:8, 27) .  Gbu .     

Tidak ada komentar: