Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 29 Januari 2013


Upah Orang Tua Yang Takut Tuhan

“Haleluya ! Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala perintahNya” (Mazmur 112:1) .  Seseorang bertanya pada saya, bagaimana resep jadi orang tua yang berbahagia, dunia dan akhirat ?  Tentu ada banyak macam jawaban, jika dipandang dari berbagai segi.  Tapi menurut Firman Tuhan, rahasia untuk jadi orang tua yg bahagia, sama sekali  bukan harus kaya raya, berkuasa, pintar dan berpendidikan tinggi, bukan pula harus pandai dan pengalaman dalam mendidik anak, bukan pula karena sudah punya banyak simpanan untuk keperluan hidup anak-anak nya sampai beberapa keturunan, dan lain sebagainya, tapi hanya harus hidup takut atau taat pada Tuhan .  Mengapa ?  Sebab :  
1)  Keturunannya akan berkuasa dan diberkati (Mazmur 112:2) .  Impian orang tua yang baik, saya kira tidak akan ada lagi yang lebih besar, selain ingin melihat anak-anaknya sukses dan diberkati .  Tentu keberhasilan hidup seseorang, bukan sepenuhnya karena ; pintar dan berpendidikan tinggi, sebab faktor  keberuntungan juga bisa ada didalamnya .  Tetapi sebagai orang tua, tentunya kita harus tetap mempersiapkan mereka, agar memiliki kepintaran dan berpendidikan tinggi, guna mempermudah mereka didalam meraih keberhasilannya .  Dan anehnya saya melihat, bagaimana orang tua yg hidup takut atau taat pada Tuhan (tanpa harus kaya), selalu saja bisa mendidik anak-anaknya dengan baik, bahkan juga selalu bisa menyekolahkannya sampai perguruan tinggi.  Lalu bagaimana mungkin, orang miskin bisa sekolah tinggi ?  Digereja, ada seorang ibu yg bekerja hanya sebagai tukang tumbuk bahan jamu, dengan upah sangat kecil .  Begitu pula  suaminya yg kerja serabutan, dengan penghasilan tidak menentu,  jelas tak akan mungkin bisa menyekolahkan anaknya ke SMA favorit (SMA 5  Bandung), apalagi untuk bisa sampai ke ITB .  Namun sejak SMA sampai selesai ITB, anaknya sama sekali tidak pernah mengeluarkan biaya sepeser pun, karena ada-ada saja cara Tuhan untuk memenuhi keperluan mereka .  Terkadang saya sendiri juga bingung, bagaimana mungkin 3 anak-anak saya bisa kuliah ditempat-tempat yg terbaik, tanpa pernah sekalipun kekurangan biaya . Padahal saya hanyalah seorang pendeta, disebuah gereja kecil, yang rata-rata jemaatnya berekonomi lemah .  Bahkan mendirikan sekolahpun bukan untuk cari keuntungan, tapi untuk menolong yg kesulitan ekonominya . Tapi setelah saya renungkan, mungkin karena saya peduli membantu sekolahnya anak-anak yg kurang mampu, maka Tuhanpun mempedulikan juga segala kebutuhan pendidikan anak-anak saya .  
2)  Harta dan kekayaan ada dirumahnya (Mazmur 112:3) .  ‘Harta’ tentunya tidak selalu harus berbicara tentang emas perak dan lain sebagainya, tapi harta berharga disebuah rumah tangga, bisa juga berbicara tentang ; kebahagiaan, aman sejahtera dan saling mengasihi .  Demikian juga ‘kekayaan’ tak selalu harus berbicara tentang uang yang banyak, tapi juga bisa berbicara, tentang intelektual dan juga kekayaan iman / rokhani .  Dan jika sebuah rumah tangga memiliki kekayaan iman atau rokhani yang teguh, maka saya kira tidak akan ada perkara yg tidak bisa mereka minta dari Tuhan .  
3)  Dalam gelap, selalu ada terang baginya (Mazmur 112:4) .  Itu artinya ; tak akan ada kemalangan,  kesusahan, kesedihan, kesakitan atau kekurangan yang bisa menguasai apalagi menghancurkan rumah tangganya, karena selalu saja ada terang dan jalan keluar yang Tuhan berikan .  Dan semua ini bukan saja akan dinikmati oleh mereka  yang takut akan Tuhan, tapi juga sampai kepada anak dan cucunya . Gbu .

Tidak ada komentar: