Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Kamis, 31 Januari 2013

Menang Atas Cobaan

“Karena itu tunduklah kepada Allah,dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari padamu ! (Yakobus 4:7). 
Ketika alami cobaan, banyak kali kita kalah karena lakukan tindakan yg salah. Lalu apa yg sebaiknya dilakukan ?  
1)  Jangan kembali pada cara hidup lama .  Ketika alami kesesakkan cobaan, biasanya manusia ; bukannya hidup makin mendekat, tapi sering ; malah kecewa pada Tuhan .  Dan lalu membiar kan dirinya terbujuk untuk kembali pada hidup lama (ikuti hawa nafsu kedagingan = iblis) .  Dia pikir ; siapa tahu akan bisa menarik perhatian Tuhan (padahal malah makin dipukul). Dipadang gurun umat Israel katakan ; lebih baik tinggal diMesir (makan enak-enak), dari pada merdeka tapi harus berjuang ketanah perjanjian.  Jangan lah seperti ; anjing kembali kemuntah  nya, atau babi kembali kekubangannya  (2 Petrus 2:22) . Sebab sebersih apapun di mandikan dan dididik pandai, tetap saja selalu ingin  kembali lagi pada kebiasaan lama nya .  Padahal kembali pada dosa, justru buat masalah makin besar, bahkan akan mengundang pukulan juga membuat kita makin jauh dari kasih kuasa dan kemurahan Tuhan. Ketika Tuhan Yesus puasa dan dicobai dengan rasa lapar dan haus, dipadang pencobaan (Matius 4), iblis coba bujuk Dia, agar ikuti keinginan iblis dan keinginan rasa laparNya, untuk buat batu jadi roti . Tapi Dia menang dan berkata ; bahwa manusia bukan hidup oleh roti saja, tapi juga oleh Perkataan/Firman  yg dari Allah .  2)  Jangan kembali pada cara pikir lama . Hati atau pikiran, adalah pusat pengendali seorang manusia. Jika pikiran ini kita biarkan mengikuti cara pikir yg salah, maka bisa dipasti kan ; yang dihasilkanpun, pasti salah, buruk dan mengecewakan .  Jika iman sedang naik, kita selalu berpikir optimis, tidak kuatir apapun, selalu tenang hadapi apapun.  Tapi saat iman payah, mungkin saja kita bisa berpikir negatif tentang ;  Allah .  Kita juga bisa ambil tindakan yg salah, seperti kembali pada cara dan usaha yg lama, entah mistik atau andalkan/ berharap pada seseorang (Terkutuk = Yeremia 17:5) .  Kita akan kembali pada pikiran yg miskin, pada kekuatiran, kebimbangan (Galatia 4:9), seperti ; “Allah sudah tidak peduli” .  Padahal sesulit apapun keadaan Yusuf ketika di uji, sama sekali bukan ber arti Tuhan tidak peduli .  Tapi justru karena pedulilah, maka Tuhan biarkan hal itu terjadi atas hidup Yusuf, agar bisa membawa hidupnya kepada raja .  Jadi jagalah hati (pikiran) sebab dari sanalah datang nya sumber kehidupan yg akan kita terima dan alami, entah itu positif atau negatif (Amsal 4:23).   3)  Jangan kembali pada perkataan tidak benar .  Lalu apa hubungannya perkataan dengan pencobaan yg sedang dialami ? Tentu saja ada dan bahkan sangat besar pengaruhnya.  Sebab meski kecil,lidah atau perkataan,dapat kendali kan seluruh tubuh /hidup (Yakobus 3:2).  Jadi jangan gemakan ucapan; sial, susah, tidak bisa sembuh atau tertolong, dan perkataan lainnya yg negatif .  Sebab suara gaung yg akan kembali, justru semakin banyak. Tapi ucapkanlah yang positif, supaya itu yg kembali dan terjadi .  Karena menurut ucapan kita, kita akan dibenarkan atau dihukum (Matius 12:37) .  Seorang calon hakim agung, bukan saja gagal diterima karena salah dengan perkataannya, tapi juga kedudukannya selama ini sebagai ketua pengadilan tinggi, juga turut dicopot, bahkan saya kira..nasibnya tidak akan lagi diterima sebagai hakim apapun  .  Seperti kata pepatah ; “Mulutmu, harimaumu” .  Ketika Tuhan ciptakan segala sesuatu (kecuali manusia), semua hanya dengan Perkataan/Firman .  Jadi seperti itu juga kita mencipta kan kehidupan kita sendiri, lewat apa yang kita ucapkan dan percayai .  Gbu .

Tidak ada komentar: