“Agar Diberkati Tiada
Henti“
“Sebab beginilah Firman TUHAN,
Allah Israel ; Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam
buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan
atas muka bumi” (1 Raja 17:14). Sungguh luar biasa, berkat janda Sarfat yg
miskin itu tiba-tiba saja berubah, mengalir tidak ada habisnya . Lalu apa
yg telah membuat dia alami hal itu ? 1) Percaya perkataan Tuhan
. Lewat Elia, Tuhan janji bahwa ; janda itu akan diberkati berkelimpahan dan
tiada habisnya, asal dia percaya . Percaya, adalah ‘jalan’ untuk melihat
mujizat Tuhan . Di sebuah kota, Tuhan tak bisa buat satu mujizat apapun,
karena ketidak percayaan penduduknya (Markus 6:5-6a) . Banyak orang israel tak
bisa masuk ke tanah perjanjian, karena ketidak percayaan mereka (Ibrani
3:19). 2) Taat pada perintahkan Tuhan .
Lewat Elia, Tuhan memerintahkan dia lakukan ini dan itu, dan semua itu dia
lakukan dengan penuh ketaatan. Sebab ketaatan adalah ‘pintu masuk’ untuk
menerima mujizat Tuhan. Oleh karena ke tidak taatan pada Tuhan, maka banyak
sekali orang Israel yg tidak bisa masuk ketanah perjanjian (Ibrani 3:18).
3) Mendahulukan kepentingan orang lain/ Elia (1 Raja 17:13).
Aneh dan sulit rasanya untuk melakukan hal seperti ini. Jika seandainya
kita diminta untuk mengutamakan Tuhan,tentu kita maklum dan mau melakukannya.
Tapi disuruh dahulukan kepentingan orang lain ? Wah,nanti dulu ! Tetapi
ketahuilah,bahwa ; apa yg kita lakukan pada sesama yg sedang kesulitan,
sebenarnya sama saja artinya kita sedang lakukan itu untuk Tuhan (Matius 25:40)
. Ketika kita tolong orang yg lemah, sebenarnya kita sedang membuat Tuhan
berhutang pada kita (Amsal 19:17) . Namun jika menutup telinga pada
jeritan orang susah,maka doa kitapun tidak akan didengar Tuhan, jika kita
sendiri berseru-seru. Karena mana mungkin kita bisa mengutamakan/ mengasihi
Allah yg tidak kelihatan, jika kita tak bisa melakukannya pada sesama yg
jelas-jelas bisa kita lihat ? (1 Yohanes 4:20). Jadi jika kita mau dahulukan
kepenting an orang susah, sesungguhnya kita sedang mendahulukan atau
mengutamakan Tuhan. Saat kita memberi pada sesama, berarti kita sedang
memberi pada Tuhan, yg akan membalas dengan kelimpahan yg tiada habisnya. Gbu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar