Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Kamis, 21 Maret 2013


Agar Diberkati Tiada Henti“ 

Sebab beginilah Firman TUHAN, Allah Israel ; Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan atas muka bumi” (1 Raja 17:14). Sungguh luar biasa, berkat janda Sarfat yg miskin itu tiba-tiba saja berubah, mengalir tidak ada habisnya .  Lalu apa yg telah membuat dia alami hal itu ?  1) Percaya perkataan Tuhan . Lewat Elia, Tuhan janji bahwa ; janda itu akan diberkati berkelimpahan dan tiada habisnya, asal dia percaya .  Percaya, adalah ‘jalan’ untuk melihat mujizat Tuhan .  Di sebuah kota, Tuhan tak bisa buat satu mujizat apapun, karena ketidak percayaan penduduknya (Markus 6:5-6a) . Banyak orang israel tak bisa masuk ke tanah perjanjian, karena ketidak percayaan mereka (Ibrani 3:19).   2)  Taat pada perintahkan Tuhan . Lewat Elia, Tuhan memerintahkan dia lakukan ini dan itu, dan semua itu dia lakukan dengan penuh ketaatan. Sebab ketaatan adalah ‘pintu masuk’ untuk menerima mujizat Tuhan. Oleh karena ke tidak taatan pada Tuhan, maka banyak sekali orang Israel yg tidak bisa masuk ketanah perjanjian (Ibrani 3:18).  3) Mendahulukan kepentingan orang lain/ Elia (1 Raja 17:13).  Aneh dan sulit rasanya untuk melakukan hal seperti ini. Jika seandainya kita diminta untuk mengutamakan Tuhan,tentu kita maklum dan mau melakukannya. Tapi disuruh dahulukan kepentingan orang lain ? Wah,nanti dulu ! Tetapi ketahuilah,bahwa ; apa yg kita lakukan pada sesama yg sedang kesulitan, sebenarnya sama saja artinya kita sedang lakukan itu untuk Tuhan (Matius 25:40) .  Ketika kita tolong orang yg lemah, sebenarnya kita sedang membuat Tuhan berhutang pada kita (Amsal 19:17) .  Namun jika menutup telinga pada jeritan orang susah,maka doa kitapun tidak akan didengar Tuhan, jika kita sendiri berseru-seru. Karena mana mungkin kita bisa mengutamakan/ mengasihi Allah yg tidak kelihatan, jika kita tak bisa melakukannya pada sesama yg jelas-jelas bisa kita lihat ? (1 Yohanes 4:20). Jadi jika kita mau dahulukan kepenting an orang susah, sesungguhnya kita sedang mendahulukan atau mengutamakan Tuhan.  Saat kita memberi pada sesama, berarti kita sedang memberi pada Tuhan, yg akan membalas dengan kelimpahan yg tiada habisnya. Gbu

Tidak ada komentar: