Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 19 Maret 2013

Tanggung Jawab Pada Anak

Tetapi siapa saja yang menyebabkan salah satu dari anak-anak  kecil yang percaya kepada-Ku ini berbuat dosa, lebih baik baginya jika sebuah batu giling diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut “ (Matius 18:6) .  Saudara, siapa yg paling harus bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya, agar jangan berbuat dosa ?  Sebagai orang tua, ternyata tidak cukup hanya memberi anak-anak makan minum pakai, dan pendidikan formal, termasuk perhatian dan kasih sayang. Tapi menurut ayat ini, ternyata juga harus memberikan pendidikan rohani secara benar pada mereka.  Dan jelas untuk hal itu, kita juga tak bisa terlalu banyak berharap pada gereja atau sekolah minggunya, yg hanya seminggu sekali, apalagi pada sekolah yg lebih banyak hanya memberikan ilmu pendidikan formal .  Jadi jelas tanggung jawab itu ada pada orang tua si anak, yg lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya. Dan tiap orang tua yg tak mendidik mereka secara rohani, sehingga membuat mereka melakukan perbuatan dosa,maka ayat ini berlaku bagi mereka. Jadi sebagai orang tua yg diberi tanggung jawab anak, hal apa saja yg harus kita lakukan ?   1)  Ajarkan yg benar. Jelas itu berarti, sebagai orang tua kita harus lebih dulu punya kehidupan rohani yg benar.  Sebab bagaimana mungkin bisa mendidik kehidupan rohani anak dengan benar, jika kita  sendiri hidupnya tidak benar ?  Dan seperti orang buta, tidak akan bisa menuntun orang buta .  Bagaimana mungkin orang tua yg buta Firman Tuhan, bisa mengajar secara benar pada anaknya ?  Jadi apa tiap orang tua (juga guru sekolah minggu) harus punya pengetahuan Alkitab yg banyak ?  Ya betul sekali, bahkan kalau perlu seperti seorang siswa Alkitab.  Itulah sebabnya, tak peduli sesibuk dan selelah apapun orang tua, dia perlu ikut Bible Studi atau pemahaman Alkitab digereja, agar bisa ajarkan yg benar pada keluarganya, dan tidak lagi bisa tertipu pada ajaran-ajaran yg salah .  Dan mana mungkin kita kita bisa menemu kan, dimana letak harta-harta tersembunyi yg Allah simpan, jika tidak mau menyelidiki tiap-tiap lembar perkataan FirmanNya ?   2)  Beri contoh yg benar.  Diluar rumah, tiap orang bisa bermuka dua. Tetapi dirumah, wajah aslinya pasti akan nampak nyata . Dan perilaku orang tua yg munafik seperti itu, jelas akan mendukakan dan memuakkan hati anak anaknya .  Jadi lebih dulu hiduplah benar, agar menjadi contoh bagi anak dan keluarga, sehingga tidak perlu lagi menggunakan muka dua ketika berada diluar rumah.  3)  Bela mereka dengan cara yg benar.  Disekolah ada banyak orang tua yg marah dan protes, dengar anaknya dijewer atau dihukum guru nya.  Padahal saat menyerah kan  anaknya untuk dididik dan disiplinkan oleh sekolah, seharusnya mereka ikut mendukung dan bekerja sama, untuk mendidik atau bahkan terkadang menghukum anaknya (asal dalam batas yg wajar) .  Mengapa ? Sebab bukankah anak-anak itu, tadinya berasal dari berbagai karakter atau cara didik yg sudah salah dan cenderung memanjakan atau mengikuti semua keinginan sianak ? Padahal jelas disekolah punya aturan dan kedisiplinan nya sendiri .  Dan ketika ahirnya sang guru berlaku pasif, dengan tak lagi memperdulikan anak yg berlaku nakal, malas dan tidak mau disiplin, maka ahirnya kan orang tua juga yg rugi, sudah membayar untuk pendidikan anak nya, tapi anaknya tetap saja bodoh, malas dan berprilaku nakal ?  Jadi jangan pernah ingin membela dan membahagiakan anak, dengan cara memanjakan dan mengikuti keinginan hatinya (Sebab kebodoh an melekat pada hati orang muda = Amsal 22:15). Tapi doakan dan bimbing mereka untuk ikuti kehendak Tuhan, bukan ikuti mau nya hati mereka, agar kelak mereka bahagia dan mendatangkan ketentraman dan sukacita bagi orang tua. Gbu.      

Tidak ada komentar: