“Tanggung Jawab Pada Anak”
“Tetapi siapa saja yang menyebabkan salah satu dari anak-anak
kecil yang percaya kepada-Ku ini berbuat dosa, lebih baik baginya jika
sebuah batu giling diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke
dalam laut “ (Matius 18:6) . Saudara, siapa yg paling harus
bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya, agar jangan berbuat dosa
? Sebagai orang tua, ternyata tidak cukup hanya memberi anak-anak makan
minum pakai, dan pendidikan formal, termasuk perhatian dan kasih
sayang. Tapi menurut ayat ini, ternyata juga harus memberikan pendidikan
rohani secara benar pada mereka. Dan jelas untuk hal itu, kita juga
tak bisa terlalu banyak berharap pada gereja atau sekolah minggunya, yg
hanya seminggu sekali, apalagi pada sekolah yg lebih banyak hanya
memberikan ilmu pendidikan formal . Jadi jelas tanggung jawab itu ada
pada orang tua si anak, yg lebih banyak menghabiskan waktu bersamanya.
Dan tiap orang tua yg tak mendidik mereka secara rohani, sehingga
membuat mereka melakukan perbuatan dosa,maka ayat ini berlaku bagi
mereka. Jadi sebagai orang tua yg diberi tanggung jawab anak, hal apa
saja yg harus kita lakukan ? 1) Ajarkan yg benar.
Jelas itu berarti, sebagai orang tua kita harus lebih dulu punya
kehidupan rohani yg benar. Sebab bagaimana mungkin bisa mendidik
kehidupan rohani anak dengan benar, jika kita sendiri hidupnya tidak
benar ? Dan seperti orang buta, tidak akan bisa menuntun orang buta .
Bagaimana mungkin orang tua yg buta Firman Tuhan, bisa mengajar secara
benar pada anaknya ? Jadi apa tiap orang tua (juga guru sekolah minggu)
harus punya pengetahuan Alkitab yg banyak ? Ya betul sekali, bahkan
kalau perlu seperti seorang siswa Alkitab. Itulah sebabnya, tak peduli
sesibuk dan selelah apapun orang tua, dia perlu ikut Bible Studi atau
pemahaman Alkitab digereja, agar bisa ajarkan yg benar pada keluarganya,
dan tidak lagi bisa tertipu pada ajaran-ajaran yg salah . Dan mana
mungkin kita kita bisa menemu kan, dimana letak harta-harta tersembunyi
yg Allah simpan, jika tidak mau menyelidiki tiap-tiap lembar perkataan
FirmanNya ? 2) Beri contoh yg benar.
Diluar rumah, tiap orang bisa bermuka dua. Tetapi dirumah, wajah aslinya
pasti akan nampak nyata . Dan perilaku orang tua yg munafik seperti
itu, jelas akan mendukakan dan memuakkan hati anak anaknya . Jadi lebih
dulu hiduplah benar, agar menjadi contoh bagi anak dan keluarga,
sehingga tidak perlu lagi menggunakan muka dua ketika berada diluar
rumah. 3) Bela mereka dengan cara yg benar.
Disekolah ada banyak orang tua yg marah dan protes, dengar anaknya
dijewer atau dihukum guru nya. Padahal saat menyerah kan anaknya untuk
dididik dan disiplinkan oleh sekolah, seharusnya mereka ikut mendukung
dan bekerja sama, untuk mendidik atau bahkan terkadang menghukum anaknya
(asal dalam batas yg wajar) . Mengapa ? Sebab bukankah anak-anak itu,
tadinya berasal dari berbagai karakter atau cara didik yg sudah salah
dan cenderung memanjakan atau mengikuti semua keinginan sianak ? Padahal
jelas disekolah punya aturan dan kedisiplinan nya sendiri . Dan ketika
ahirnya sang guru berlaku pasif, dengan tak lagi memperdulikan anak yg
berlaku nakal, malas dan tidak mau disiplin, maka ahirnya kan orang tua
juga yg rugi, sudah membayar untuk pendidikan anak nya, tapi anaknya
tetap saja bodoh, malas dan berprilaku nakal ? Jadi jangan pernah ingin
membela dan membahagiakan anak, dengan cara memanjakan dan mengikuti
keinginan hatinya (Sebab kebodoh an melekat pada hati orang muda = Amsal
22:15). Tapi doakan dan bimbing mereka untuk ikuti kehendak Tuhan,
bukan ikuti mau nya hati mereka, agar kelak mereka bahagia dan
mendatangkan ketentraman dan sukacita bagi orang tua. Gbu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar