Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Rabu, 10 April 2013


Hajaran Membuka Mata Kita 
  
Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, 
yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau” (Mazmur 32:9).  Ketika hujan turun amat deras, setelah lama tidak pernah hujan, maka sebuah kampung mengalami banjir besar yang sangat merugikan. Mereka marah, mereka kesal, saling menyalahkan, bahkan sampai menyalahkan alam ; mengapa hujan terlalu besar ?  Padahal ; mereka sendiri yang buang sampah sembarangan, saluran air dan selokan tidak pernah dibersihkan . Membangun rumah, justru dipinggiran sungai, atau ditanah yang datarannya rendah , atau dengan membangun sembarangan, sehingga menghambat lajunya air .  Dan jika diberi tahu, mereka tidak peduli, malahan mereka marah . Jadi supaya bisa belajar dan mengerti, terpaksa alam dipakai untuk mengajar mereka . Saudara, kenapa  mereka harus alami keadaan seperti itu, apa Tuhan tidak peduli dan membenci mereka ? Tentu saja tidak . Tetapi lewat semua peristiwa itu, Tuhan ingin mengajarkan mereka sesuatu, yaitu :  1)  Supaya belajar menselaras diri .  Artinya ; jika mau tinggal dengan aman dan nyaman dimuka bumi, maka manusia harus belajar menselaraskan diri dengan alam ini . Sebab tidak mungkin alam yang harus menselaraskan diri dengan manusia . Atau jika manusia ingin hidup nyaman, aman dan damai sejahtera, maka manusia haruslah menselaraskan dirinya, dengan hukum-hukum Tuhan .  2)  Berapa lama pembelajaran itu berlangsung ?  Semakin cepat kita mau sadar dan belajar, maka secepat itu juga pembelajaran akan disudahi .  Namun makin lama kita tidak mau sadar dan belajar untuk berubah jadi lebih baik, maka pelajaran itupun akan terus-menerus diulang, sampai kita bisa mengerti dan mau berubah dari cara perilaku kita dimuka bumi ini.  Sebab tidak mungkin, seseorang yang telah berhasil lulus ujian dalam satu mata pelajaran, harus mengulang ujian lagi, untuk  mata pelajaran yang sama.  3)  Lulus pembelajaran, berarti naik tingkat lebih tinggi .  Tujuan ahir dari semua pembelajaran itu, tentunya : agar manusia ciptaan Tuhan, dapat menerima dan menikmati segala sesuatu yang jauh lebih baik dari sebelumnya .  Ayub mengalami ujian dalam hidupnya, agar bukan saja segala yang dia miliki Tuhan lipat kali gandakan (Ayub 42:10), tetapi juga agar Ayub bisa mengenal dan melihat kuasa dan kasih Tuhan secara pribadi, dan bukan sekedar hanya kata orang saja .  Tetapi memang, tentunya alangkah lebih baik lagi, jika manusia mau cepat sadar dan belajar, sehingga tidak harus mengalami hajaran dan derita  terlebih dulu, oleh berbagai masalah dan kesukaran dalam hidupnya . Gbu . 

Tidak ada komentar: