“Belajar Dari
Ketaatan Tuhan“
"Dan sekalipun
Dia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah
diderita-Nya” (Ibrani 5:8) . Kita lalu mungkin akan berpikir, lho
..bukankah sebagai Anak, Yesus seharusnya mendapat hak keistimewaan dari Bapa,
sebagaimana setiap orang yang menerima Dia, diberiNya kuasa supaya menjadi
anak-anak Allah, yang juga mendapat hak-hak istimewa itu ? Benar sekali.. bahwa Yesus maupun kita memang
mendapat hak keistimewaan, dihadapan Tuhan .
Oleh sebab itulah, Bapa membentuk Yesus maupun setiap kita dengan secara
luar biasa pula. Sebab hanya yang
dibentuknya secara istimewa sajalah, yang kemudian akan menghasilkan sesuatu
yang istimewa . Itu artinya ;
1) Sebagai anak, kita harus lebih taat
. Itu berarti ; Meski sebagai anak,
bukan ber arti kita boleh hidup seenaknya, tapi malah harus lebih taat dibanding
siapapun . Jadi jika lihat orang lain,
berpuasa, doa sehari berkali-kali, dengan sangat khusyuk, rajin, taat dan lain
sebagainya, lalu apa benar ; bahwa kita tidak harus berlaku lebih dari semua
itu ? Salah ..! Sebagai anak, justru kita harus lebih dari
semuanya itu . Seperti juga Yesus yang taat pada semua perintah
Bapa, bahkan ketika harus sampai mati di kayu salib sekali pun. Sebab seorang anak tahu benar, bahwa hanya
dengan ketaatan sajalah, dia bisa melihat dan merasakan segala kemuliaan
Bapa.
2) Harus lebih percaya . Bahwa apapun yg sedang dialami (baik itu enak
maupun tidak), kita harus selalu percaya ; bahwa tidak akan pernah Bapa punya
maksud yang jahat, ataupun ingin menyusahkan apalagi untuk mencelakakan
anak-anakNya. Tapi lewat segala yang
terjadi, justru Bapa sedang mengerjakan atau merencanakan yang lebih baik dan
dapat mendatangkan keuntungan. Dan jika
yang lain berpikir ; ‘Tuhan sanggup memberi”, maka kita harus bisa berpikir,
bahwa ; “Tuhan pasti memberi !” (lihat cara pikir Yesus, bahwa Bapa pasti selalu
mendengarkanNya (Yohanes 11:42) . Seperti
juga Yusuf, meski awalnya mungkin tidak bisa mengerti kenapa harus masuk sumur,
kenapa harus difitnah, kenapa harus masuk penjara, kenapa harus begini dan
begitu ? Tetapi dia tetap saja jalani
hal itu, dengan pemikiran bahwa ; asal dia selalu hidup dalam kebenaran, maka
pasti dari semua apapun yang terjadi, Bapa sanggup membuat yang buruk jadi yang
terbaik (Kejadian 50:20). Ketika Yesus harus dianiaya,dihakimi, bahkan disalib
sampai mati sekalipun, Dia tetap percaya,bahwa ; Bapa bukan ingin mencelakakanNya,
tapi justru sedang menuntun Dia pada rencana yang penuh kemuliaan.
Dan memang seperti yang dipercayalah, yg kemudian terjadi.
3)
Harus lebih setia.
Banyak yang mengaku baik, tetapi yang setia amat sulit ditemukan (Amsal
20:6) . Banyak yang bisa setia, saat
semua keadaan baik dan menyenangkan. Tapi ketika alami kesukaran dan
penderitaan,maka mereka akan lari meninggalkan, seperti murid-murid tinggalkan
Yesus dikayu salib . Tapi Yesus, meski
tahu dan menyadari apa yang akan dihadapi dan dialami, tapi Dia tetap setia dan
tak mau meninggalkan Bapa dan segala perintah Nya. Jadi sebagai anak, kita justru harus lebih
sungguh lagi dalam melakukan semua nya itu, karena Tuhan hanya mencari dan
tergerak untuk menolong mereka yang bersungguh hati saja (II Tawarikh 16:9) . Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar