“Mengapa Selalu Menang ?”
Berkatalah
Daud kepada Saul : “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia ; hambamu
ini akan pergi melawan orang Filistin itu” (1 Samuel 17:32). Daud hanya lah lelaki kecil, muda dan sama
sekali tidak berpengalaman apa-apa dalam berperang melawan tentara musuh . Namun mengapa ketika harus melawan Goliat
yang besar, kuat dan ahli berperang (ketika semua pahlawan Israel lari ketakutan)
dia sama sekali tidak takut dan bahkan bisa menang ? 1) Daud tidak pernah mau tawar hati atau kecewa
pada Tuhan . Arti kata tawar hati,
saya kira sama dengan kecewa . Dalam
menghadapi beban seberat apapun, rupanya Daud tidak pernah mau membiarkan
hatinya kecewa pada Tuhan, dengan pertanyaan-pertanyaan ; mengapa begini dan
mengapa begitu ? Coba saja perlihatkan wajah tidak suka didepan kaca cermin,
maka sudah pasti bayangan dicerminpun, akan memperlihatkan wajah tidak suka yg
sama . Misalnya kita seorang guru, dan kemudian
murid kita memperlihat kan wajah tidak suka, karena didikan yang kita berikan. Maka saya kira, bukannya kita jadi kasihan,
tapi malah kita akan makin menekan murid itu lebih keras lagi, agar dia
mengerti ; bahwa kita sedang mengajari dia sesuatu yang baik. Jadi berhentilah
dan usirlah rasa kecewa yg menguasai kita, sebab semua itu sama sekali tak berguna bahkan
sangat merugikan. Tetaplah percaya bahwa
Tuhan Guru kita, sedang mengajari kita sesuatu yang baik . 2) Daud tidak pernah takut atau lari dari
masalah . Menghadapi musuh yang
berat dan besar, semua tentara Israel, lari ketakutan (1 Samuel 17:24) . Tapi Daud bukannya takut, malah justru maju
menghampiri (1 Samuel 17:48) . Seorang
rekan pendeta yg rindu memiliki gedung gereja sendiri, berulang-kali saya
nasihati ; bagaimana kamu bisa ambil batu licin dari dasar sungai, tanpa kamu
mau mencebur kan diri kedalam sungai atau kedalam masalah tersebut ? Lalu
setelah dia memberani kan diri membeli sebidang tanah, dan masih punya hutang
banyak bahkan harus lagi ada biaya besar untuk membangunnya, dia katakan dia
amat stress ; dan merasa diri dan iman nya seperti ; dibuntang-banting hampir
hancur . Lalu saya katakan, sambil
tersenyum ; kamu tahu tepung terigu untuk membuat adonan roti ? Tanpa mau dibuntang-banting, maka adonan itu
tidak akan pernah mekar atau mengembang, sehingga bisa dibuat menjadi roti yang
baik dan istimewa . Yang penting asal
kita tetap hidup benar, dan percaya bahwa Tuhan selalu ada didalam perahu kita,
maka sebesar apapun angin badai yg menerpa, sama sekali tak akan bisa celakakan
dan tenggelamkan kita. Sebab roh kita
bukan roh penakut (2 Timotius 1:7). 3) Daud
yakin,bukan dia tapi Tuhan yang berperang .
Daud katakan ; bahwa untuk hadapi musuh sebesar dan seberat apapun, dia
tidak membutuhkan kehebatan pedang, tombak dan lembing, termasuk dirinya
sendiri, tapi dia akan maju dan mengalahkan musuh ; hanya dengan nama TUHAN (1
Samuel 17:45). Sebab Daud selalu percaya, bahwa sebesar apapun itu, bukan dia yg
akan berperang, tapi Tuhan (Keluaran 14:14).
4) Daud yakin, Tuhan pasti selalu
menolong dia . Daud katakan ; jika
dulu Tuhan sudah menolong dia untuk kalahkan cakar singa dan beruang, maka kali
inipun Tuhan akan buat dia kalahkan Goliat (1 Samuel 17:37). Jadi jika dulu
Tuhan pernah menolong,mendengar doa, menyembuhkan dan memberkati kita, maka
kali ini, bahkan sampai kapanpun, asal
kita tetap hidup benar dalam Tuhan, maka pasti juga Tuhan akan menolong dan
memberikan kemenangan . Sebab jadilah kepadamu
seperti imanmu ! (Matius 9:29) . Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar