Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Minggu, 23 Juni 2013



Mengapa Selalu Menang ?

Berkatalah Daud kepada Saul : “Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia ; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu” (1 Samuel 17:32).  Daud hanya lah lelaki kecil, muda dan sama sekali tidak berpengalaman apa-apa dalam berperang melawan tentara musuh .  Namun mengapa ketika harus melawan Goliat yang besar, kuat dan ahli berperang (ketika semua pahlawan Israel lari ketakutan) dia sama sekali tidak takut dan bahkan bisa menang ?    1)  Daud tidak pernah mau tawar hati atau kecewa pada Tuhan .  Arti kata tawar hati, saya kira sama dengan kecewa .  Dalam menghadapi beban seberat apapun, rupanya Daud tidak pernah mau membiarkan hatinya kecewa pada Tuhan, dengan pertanyaan-pertanyaan ; mengapa begini dan mengapa begitu ? Coba saja perlihatkan wajah tidak suka didepan kaca cermin, maka sudah pasti bayangan dicerminpun, akan memperlihatkan wajah tidak suka yg sama .  Misalnya kita seorang guru, dan kemudian murid kita memperlihat kan wajah tidak suka, karena didikan yang kita berikan.  Maka saya kira, bukannya kita jadi kasihan, tapi malah kita akan makin menekan murid itu lebih keras lagi, agar dia mengerti ; bahwa kita sedang mengajari dia sesuatu yang baik. Jadi berhentilah dan usirlah rasa kecewa yg menguasai kita,  sebab semua itu sama sekali tak berguna bahkan sangat merugikan.  Tetaplah percaya bahwa Tuhan Guru kita, sedang mengajari kita sesuatu yang baik .  2)  Daud tidak pernah takut atau lari dari masalah .  Menghadapi musuh yang berat dan besar, semua tentara Israel, lari ketakutan (1 Samuel 17:24) .  Tapi Daud bukannya takut, malah justru maju menghampiri (1 Samuel 17:48) .  Seorang rekan pendeta yg rindu memiliki gedung gereja sendiri, berulang-kali saya nasihati ; bagaimana kamu bisa ambil batu licin dari dasar sungai, tanpa kamu mau mencebur kan diri kedalam sungai atau kedalam masalah tersebut ? Lalu setelah dia memberani kan diri membeli sebidang tanah, dan masih punya hutang banyak bahkan harus lagi ada biaya besar untuk membangunnya, dia katakan dia amat stress ; dan merasa diri dan iman nya seperti ; dibuntang-banting hampir hancur .  Lalu saya katakan, sambil tersenyum ; kamu tahu tepung terigu untuk membuat adonan roti ?  Tanpa mau dibuntang-banting, maka adonan itu tidak akan pernah mekar atau mengembang, sehingga bisa dibuat menjadi roti yang baik dan istimewa .  Yang penting asal kita tetap hidup benar, dan percaya bahwa Tuhan selalu ada didalam perahu kita, maka sebesar apapun angin badai yg menerpa, sama sekali tak akan bisa celakakan dan tenggelamkan kita.  Sebab roh kita bukan roh penakut (2 Timotius 1:7).  3)  Daud yakin,bukan dia tapi Tuhan yang berperang .  Daud katakan ; bahwa untuk hadapi musuh sebesar dan seberat apapun, dia tidak membutuhkan kehebatan pedang, tombak dan lembing, termasuk dirinya sendiri, tapi dia akan maju dan mengalahkan musuh ; hanya dengan nama TUHAN (1 Samuel 17:45). Sebab Daud selalu percaya, bahwa sebesar apapun itu, bukan dia yg akan berperang, tapi Tuhan (Keluaran 14:14).   4)  Daud yakin, Tuhan pasti selalu menolong dia .  Daud katakan ; jika dulu Tuhan sudah menolong dia untuk kalahkan cakar singa dan beruang, maka kali inipun Tuhan akan buat dia kalahkan Goliat (1 Samuel 17:37). Jadi jika dulu Tuhan pernah menolong,mendengar doa, menyembuhkan dan memberkati kita, maka kali ini, bahkan sampai kapanpun,  asal kita tetap hidup benar dalam Tuhan, maka pasti juga Tuhan akan menolong dan memberikan kemenangan .  Sebab jadilah kepadamu seperti imanmu ! (Matius 9:29) .  Gbu .

Tidak ada komentar: