“Rumah Tangga Berbahagia”
(Bacaan : Yohanes 2:1-11) .
Tetapi ibu Yesus berkata
kepada pelayan-pelayan : “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu !” (Yohanes 2:5). Tidak banyak, contoh rumah tangga berbahagia di Alkitab
. Tapi perkawinan di Kana, saya kira
bisa menjadi salah satu contoh . Sebab rumah tangga ini, bisa dapat per tolongan
dalam kesukarannya, bisa terima mujizat, bahkan menikmati anggur manis, atau
kebahagiaan itu, dari awal sampai pesta (perkawin an itu) berakhir (Yohanes
2:10) . Lalu hal apa saja, yang telah
mereka perbuat, sehingga rumah tangga ini bisa menikmati semua hal yang baik
tadi ? 1) Mengundang Tuhan untuk berkati
perkawinan mereka. Pada ayat 2,dikatakan ; mereka mengundang Tuhan dan
murid-muridNya . Jelas mereka undang, bukan untuk asal hadir saja, tapi
pastilah untuk mendatangkan berkat bagi perkawinan mereka. Dan memang kehadiran
Tuhan, telah membuat perkawinan itu tertolong dan berakhir bahagia. Satu ketika
rumah tang ga Obed Edom, selama 3 bulan menyimpan Tabut Allah (gambaran dari
Tuhan/ perintah Tuhan), dan selama itu pula rumah tangga Obed Edom diberkati
Tuhan luar biasa (2 Samuel 6:11-12) . Dan kita butuh diberkati Tuhan, tiap waktu
tiap saat, itulah sebabnya kita juga perlu Tuhan hadir tiap waktu tiap saat,
dan bukan hanya untuk sewaktu-waktu saja. Kita juga butuh Tuhan selalu ada
didalam perahu kita, untuk mendiamkan angin badai yg menerjang (Markus 4:39-40)
. 2) Melakukan semua perintah Tuhan (Yohanes
2:5) . Untuk bisa dapat kan pertolongan,
merasakan mujizat dan kesukaan sampai pesta berakhir, menurut Maria ibu Yesus,
mereka harus mau melakukan apapun yang dikatakan Tuhan . Melakukan perintah Tuhan, jelas tidak bisa pilih-pilih,
mana yang enak dan yang kita suka . Tapi
meski perintah harus bertekun dalam kesukaran dan ujian, percaya semua itu juga
cara dan jalan Tuhan, yg akan jadi anak tangga menuju kebahagiaan (Yakobus 1:12)
. Yusuf tidak protes dan berontak, ketika harus alami banyak jalan kesukaran,
sebab dia sadar ; justru itulah anak-anak tangga yg akan membawa dia pada
puncak rencana janji Tuhan (Kejadian 45:5-7). Sebab yg berbahagia, adalah yang
mendengar dan melakukan Firman Tuhan dalam kehidupannya (Markus 11:28) . Dan
kebahagiaannya akan terus melimpah, bagaikan ombak yg bergulung-gulung tiada
henti (Yesaya 48:17-18). 3) Rumah tangga yang melayani Tuhan. 6 tempayan yg diisi penuh air dan kemudian diubah
jadi anggur terbaik,adalah wadah untuk melayani pembasuhan. Dengan tempayan
untuk pelayanan inilah, kemudian seluruh kebutuhan terpenuhi, masalah tertolong
dan bahkan dapat membahagiakan semua pengunjung pesta. Sebuah rumah tangga,
tidak akan bisa menikmati kebahagiaan, jika hanya ingin melayani keinginannya
sendiri . Suami dan istri tidak boleh
egois ingin bahagia atau senang atau menang sendiri, tapi harus saling memberi
dan membahagiakan didalam Tuhan. Sebab lebih bahagia memberi, dari pa da hanya
menerima (K.Rasul 20:35). Selanjutnya mereka juga harus melayani Tuhan, yang
ditujukan pada anak- anaknya, agar kelak mereka bahagia dan mendatangkan
ketentraman bagi orang tua (Amsal 29:15,17). Dan yg terakhir melayani keluar,
atau setidaknya melayani digere ja. Karena
sungguh tidak sia-sia dan besar upah kita melayani Tuhan (1 Korintus 15:58 + Matius
19:29) . Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar