Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Senin, 24 Juni 2013



Rumah Tangga Berbahagia” (Bacaan : Yohanes 2:1-11) .

Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan : “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu !” (Yohanes 2:5). Tidak banyak, contoh rumah tangga berbahagia di Alkitab .  Tapi perkawinan di Kana, saya kira bisa menjadi salah satu contoh . Sebab rumah tangga ini, bisa dapat per tolongan dalam kesukarannya, bisa terima mujizat, bahkan menikmati anggur manis, atau kebahagiaan itu, dari awal sampai pesta (perkawin an itu) berakhir (Yohanes 2:10) .  Lalu hal apa saja, yang telah mereka perbuat, sehingga rumah tangga ini bisa menikmati semua hal yang baik tadi ?   1)  Mengundang Tuhan untuk berkati perkawinan mereka. Pada ayat 2,dikatakan ; mereka mengundang Tuhan dan murid-muridNya . Jelas mereka undang, bukan untuk asal hadir saja, tapi pastilah untuk mendatangkan berkat bagi perkawinan mereka. Dan memang kehadiran Tuhan, telah membuat perkawinan itu tertolong dan berakhir bahagia. Satu ketika rumah tang ga Obed Edom, selama 3 bulan menyimpan Tabut Allah (gambaran dari Tuhan/ perintah Tuhan), dan selama itu pula rumah tangga Obed Edom diberkati Tuhan luar biasa (2 Samuel 6:11-12) .  Dan kita butuh diberkati Tuhan, tiap waktu tiap saat, itulah sebabnya kita juga perlu Tuhan hadir tiap waktu tiap saat, dan bukan hanya untuk sewaktu-waktu saja. Kita juga butuh Tuhan selalu ada didalam perahu kita, untuk mendiamkan angin badai yg menerjang (Markus 4:39-40) .   2)  Melakukan semua perintah Tuhan (Yohanes 2:5) .  Untuk bisa dapat kan pertolongan, merasakan mujizat dan kesukaan sampai pesta berakhir, menurut Maria ibu Yesus, mereka harus mau melakukan apapun yang dikatakan Tuhan .  Melakukan perintah Tuhan, jelas tidak bisa pilih-pilih, mana yang enak dan yang kita suka .  Tapi meski perintah harus bertekun dalam kesukaran dan ujian, percaya semua itu juga cara dan jalan Tuhan, yg akan jadi anak tangga menuju kebahagiaan (Yakobus 1:12) . Yusuf tidak protes dan berontak, ketika harus alami banyak jalan kesukaran, sebab dia sadar ; justru itulah anak-anak tangga yg akan membawa dia pada puncak rencana janji Tuhan (Kejadian 45:5-7). Sebab yg berbahagia, adalah yang mendengar dan melakukan Firman Tuhan dalam kehidupannya (Markus 11:28) . Dan kebahagiaannya akan terus melimpah, bagaikan ombak yg bergulung-gulung tiada henti (Yesaya 48:17-18).   3)  Rumah tangga yang melayani Tuhan.  6 tempayan yg diisi penuh air dan kemudian diubah jadi anggur terbaik,adalah wadah untuk melayani pembasuhan. Dengan tempayan untuk pelayanan inilah, kemudian seluruh kebutuhan terpenuhi, masalah tertolong dan bahkan dapat membahagiakan semua pengunjung pesta. Sebuah rumah tangga, tidak akan bisa menikmati kebahagiaan, jika hanya ingin melayani keinginannya sendiri .  Suami dan istri tidak boleh egois ingin bahagia atau senang atau menang sendiri, tapi harus saling memberi dan membahagiakan didalam Tuhan. Sebab lebih bahagia memberi, dari pa da hanya menerima (K.Rasul 20:35). Selanjutnya mereka juga harus melayani Tuhan, yang ditujukan pada anak- anaknya, agar kelak mereka bahagia dan mendatangkan ketentraman bagi orang tua (Amsal 29:15,17). Dan yg terakhir melayani keluar, atau setidaknya melayani digere ja.  Karena sungguh tidak sia-sia dan besar upah kita melayani Tuhan (1 Korintus 15:58 + Matius 19:29) . Gbu .   

Tidak ada komentar: