Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Jumat, 07 Juni 2013



Menjaga Keutuhan Perkawinan

Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu .  Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia” (Matius 19:6) .  Setiap orang yang mau menikah dihadapan Allah, seharus nya sadar, bahwa : sekali mereka ambil keputusan untuk dipersatukan, maka tidak akan ada jalan untuk pisah atau cerai, entah itu karena tidak cocok, atau masalah ekonomi, kesehatan, apalagi oleh karena keegoisan hati manusia, kecuali hanya karena kematian (Keputusan Allah) .  Jadi jika mereka mau bercerai, maka mereka harus pergi sendiri kesurga, dan minta Allah menceraikan mereka, sebab manusia tidak boleh.  Lalu bagaimana cara kita, untuk bisa terus menjaga keutuhan perkawinan tersebut, sampai maut memisah kan ?  Jelas itu bukan perkara gampang, tapi jika kita mau bukan berarti tidak bisa.  Tentu nya ada terlalu banyak nasihat perkawinan yang harus terus menerus, dipelajari dan dipraktek kan, bahkan sampai akhir perkawinanpun, mungkin akan terus belajar tanpa henti .  Tapi secara garis besar saja, yang amat perlu kita lakukan, adalah sebagai berikut :    1)  Selalu menganggap yang lain lebih utama (Filipi 2:3) .  Penyebab perceraian yang paling utama, adalah karena keegoisan .  Sepanjang kita masih saja terus berpikir, bahwa kita yang paling benar, paling baik, paling harus dituruti dan didengar, paling harus diperhatikan, dan banyak macam paling yg lainnya, maka jelas hubungan dalam rumah tangga itu tak akan pernah aman. Satu hari 2 saudara kembar yg tidak pernah bertengkar, bersepakat ; untuk coba bertengkar lewat satu kompetisi .  Lalu si A menendang bola, ke gawang saudara kembar nya si B .  Tapi karena kasihan, dengan senyum si B membiar kan bola itu masuk. Begitu sebaliknya waktu si B menendang bola,si A dengan senyum membiarkan bola itu masuk kegawangnya.  Demikian ber ulang-ulang mereka lakukan, sampai akhirnya mereka bosan sendiri, karena ternyata tidak juga berhasil, untuk membuat mereka bertengkar dan saling membenci .   2)  Terus-menerus membangun cinta (Kolose 3:14) .  Saat masih pacaran, cinta kasih kedua pasangan sebenarnya, masih dalam taraf bagian kulit luarnya saja .  Sebab tentu masih banyak yg disembunyikan, dan diperlihatkan sisi yg baiknya saja.  Itulah sebabnya ketika mulai berumah tangga kita perlu terus-menerus membangun / mengobar kan cinta baik, lewat pikiran, perbuatan dan perkataan.  Seperti menjalin 2 utas tali, harus dijalin sampai ujung terakhir, maka seperti itulah cinta kasih diantara mereka harus terus diusahakan sampai akhir .  Dan jalinan tali itu akan makin sempurna jika diikat dengan utas tali ketiga yaitu, ketaatan pada perintah Tuhan (Pengkhotbah 4:12 + Kolose 3:14) .  Jadi jaga terus pikiran untuk mengobarkan cinta kasih pada pasangan, lalu tunjukkan lewat perbuatan dan perkataan, sebab tidak mungkin benar,  jika cinta kasih itu disembunyikan atau tidak ditunjukkan, sama seperti menyalakan pelita dibawah gantang (Lukas 8:16) .  Dengan cinta kasih inilah, nanti segala pelanggaran atau kesalahan dari masing-masing pasangan akan tertutup (Amsal 10:12 + 1 Petrus 4:8).    3)  Terus-menerus membangun kebahagiaan (Roma 14:19). Banyak orang berpikir, mereka menikah, untuk cari kebahagia an, itulah sebab nya ketika tak menemukannya, mereka kecewa dan lalu berpisah.  Padahal kebahagia an itu, justru harus dibangun dan diupaya kan. Jelas itu berarti,bahwa kedua belah pihak harus mau saling memberi kebahagiaan (K.Rasul 20:35) .  Dan kebahagiaan itu akan makin sempurna, jika keduanya mau mendengar dan melakukan perintah Tuhan (Lukas 11:28). Kebahagiaannya akan terus mengalir tiada habisnya (Yesaya 48:18) .  Dan didik juga keturunannya kelak, untuk hormat pada Tuhan dan orang tua, maka kebahagia an mereka akan makin lengkap (Efesus 6:1-3).  Dan mereka akan terus bersenang-senang karena Tuhan, Sebab mereka menjadikan Tuhan sebagai emas kekayaan dalam rumah tangganya (Ayub 22:25-26) .  Gbu .

Tidak ada komentar: