“Remuk Babak Belur”
“Dimana kamu mau dipukul lagi,kamu yg bertambah murtad ?Seluruh kepala sakit dan seluruh hati lemah lesu . Dari telapak kaki sampai kepala tidak ada yg sehat ; bengkak dan bilur dan luka baru, tidak dipijit dan tidak dibalut dan tidak ditaruh minyak” (Yesaya 1:5-6). Saudara,jika membaca ayat ini,saya jadi teringat nasib seorang janda dine gara tetangga. Dimana,ia belum juga lama mereguk kebahagiaan nya, tiba-tiba rumah tangganya diguncang hampir cerai (sumber seorang pengacara wanita) dan 6 bulan kemudian, tiba-tiba suaminya direngut darinya, dengan kematian yang mendadak . Tak lama kemudian dia mulai digosipkan, berhubungan spesial dengan beberapa laki- laki . Lalu tak lama kemudian,dia disangka terlibat dalam satu kasus korupsi . Dan be lum belum berhenti penderitaan, dia sekarang akan terkena lagi dakwaan, memberi kesaksian palsu dihadapan pengadilan tipikor, yang kemungkinan besar bisa dituntut hukuman penjara, selama 9 tahun . Sebenarnya apa sich yang dibuat wanita itu, sam pai dipukul hingga babak belur seperti itu ? 1) Mendukakan hati orang tua . Dikabar kan,bahwa orang tua wanita itu, adalah seorang hamba Tuhan . Yang tentunya sudah mati-matian berkorban didalam melayani Tuhan dan keluarganya . Tetapi kemudian anaknya itu mempermalukan dia, dengan meninggalkan atau menolak Tuhan Yesus . Sebagai orang tua,mungkin dia bisa saja mengampuni anaknya, tetapi sebagai hamba Tuhan ? Tentu saja bathinnya seperti dirobek-robek dan wajahnya serasa dilumuri kotoran menjijikan . Dan upah dari orang yang tidak menuruti perkataan, maupun menghormati orang tuanya, sudah jelas adalah ; “buruk atau hancur kehidupannya, dan pendek umurnya dibumi” (Efesus 6:2) . 2) Menolak Tuhan dan Perkataannya karena kacang merah . Kita tahu,Esau kehilangan kasih karunia Tuhan, hanya karena inginkan sepiring kesenangan duniawi (Ibrani 12:15-17) . Satu ketika Pilatus menawar kan pada orang-orang Yahudi,siapakah yang mereka kehendaki untuk dilepaskan, Apa kah Tuhan Yesus, atau seorang pembuat kejahatan ? Tapi mereka menolak Tuhan, dan minta supaya hutang darah itu ditanggungkan sampai keanak cucu mereka (Mati us 27:25-26). Dan jangankan orang yang menolak Tuhan, menolak perintahnya saja, bisa mengalami nasib seperti Yunus,yaitu dilemparkan dalam penderitaan . 3) Memi lih jalan luas,yang menuju kebinasaan. Mungkin dia pikir ambil jalan pintas (pindah ke mayoritas), akan meluaskan atau memudahkan jalan kariernya . Karena memang, sempit kesempatannya bila terus berada dipihak minoritas yang tidak disukai . Sebab memang ; luaslah jalan yang menuju kebinasaan, tetapi sempit/sukar dan sesaklah jalan yang menuju kehidupan . Sewaktu mulai melakukan hal tersebut, tentunya si wanita tidak pernah menyangka, bahwa dia akan mengalami kehancuran sedemikian rupa, dan pukulan bertubi-tubi yg tiada henti . Karena dia telah salah memilih jalan yg kelihatannya enak, tetapi ternyata ujungnya menuju maut (Amsal 14:12) . Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar