Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Minggu, 04 Maret 2012


“Belajar dari kejatuhan”
(Mazmur 37:24) . Ayat ini mengatakan, bahwa orang benar yang hidupnya berkenanpun, bisa saja mengalami yang namanya kejatuhan .  Pertanyaannya : Mengapa Tuhan biarkan atau ijinkan kita mengalaminya ?  Bukan kah Tuhan itu mahakuasa, dan pasti sangat berkuasa untuk meluputkan atau menghindarkan kita dari semua itu ? Memang benar, Tuhan sangat mampu untuk lakukan hal itu, tetapi inilah mungkin maksud Tuhan, Yaitu :  1)  Tuhan mau buat timbul seperti emas  (Ayub 23:10) . Tiga anak-anak saya, yang sekarang sudah dewasa, sewaktu kecil saya yang ajarkan mereka naik sepeda . Awalnya, saya mengajar sambil berlari memegangi se pedanya dari belakang . Setelah lama dan mulai terbiasa, maka diam-diam saya mulai lepaskan pegangan sa ya pada sepeda itu, tanpa memberitahu mereka . Begitu sadar dilepaskan, mereka kaget dan gugup,sehingga terjatuh dengan sepedanya . Mengapa harus dilepaskan ? Sebab jika tidak, sampai tuapun mereka tidak akan pernah bisa berhasil naik sepeda . Kejatuhan, seharusnya memaksa rohani kita, jadi naik untuk dapat bangkit kembali / mengatasinya .  2)  Sadar perlunya menjaga keseimbang an . Setiap makanan yang masuk dalam tubuh kita, haruslah juga kita jaga keseimbang annya .  Misalnya makanan yang banyak mengandung lemak, maka perlu kita kombinasikan dengan sayuran dan buah, agar menjadi penawar atau menyeimbangkan zat lemak yang berbahaya . Atau bisa juga kita atasi dengan berolah raga, agar zat-zat dari makanan yang kurang baik,dapat terbuang melalui keringat yang terkuras . Tanpa mau menjaga keseimbangan asupan/ yang diterima tubuh kita, maka akan mengakibatkan tubuh kita terganggu dan menjadi sakit .  Demikian juga, ketika kita tidak menjaga asupan rohani untuk jiwa kita, yang terus-menerus di isi dengan hal-hal yang duniawi, maka hidup dan jiwa kita pasti tidak sehat dan akan sakit . Sebab sesungguhnya, manusia bukan hidup hanya oleh roti saja, tapi juga oleh Firman yang keluar dari mulut Allah (Matius 4:4 /Lukas 4:4) . Karena seringkali kita lupa, dan terlalu sibuk mengejar kebutuhan duniawi, sehingga terlupa dan tak punya waktu untuk mencari perkara yang surgawi . Jadi terkadang kejatuhan, diperlukan juga untuk menyeimbangkan segala keberkatan, kebaikan dan kemurah an Allah yang terlalu me limpah pada kita, sehingga membuat kita tidak sombong, dan senantiasa perlu melekat dan berharap pada Tuhan .  3)  Meski kita jatuh, percayalah tak akan sampai tergeletak .  Mengapa demikian ? Sebab Tuhan selalu bisa, untuk mengubah kejatuhan ataupun masalah, malah menjadi anugerah yang besar  (Yohanes 11:4) . Contohnya, tanpa kematian Lazarus, maka Maria dan Marta tak akan dapat melihat kemuliaan Allah yg begitu ajaib, yaitu membangkitkan Lazarus dari kematian .  Jadi jika kita percaya, dan terus berpegang pada janji Allah, maka kita juga bisa lihat kemuliaan’Nya dinyatakan,  lewat masalah / kejatuhan kita . Gbu .  

Tidak ada komentar: