“Untuk Apa Tuhan Mati ?” (Bacaan : Matius 27 : 45, 46, 51, 52) .
“Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa’Nya”
(Matius 27:50) . Ayat barusan adalah cuplikan dari kisah, menjelang
kema tian Tuhan di kayu salib . Lalu untuk apakah,Tuhan mati bagi kita ?
Mungkin ada banyak jawaban yang bisa diberikan . Tetapi mari kita coba,
untuk melihat beberapa hal berikut ini, yaitu : 1) Untuk mengha pus kutuk kesakitan dan penderitaan
. Setelah semalam- malam disiksa, dihina, ditolak dan lain sebagainya,
esoknya jam 9 pagi Yesus disalibkan . Jam 12 tiba-tiba langit menjadi
gelap sampai jam 3, saat Dia menyerahkan nyawa’Nya . Jadi kurang lebih
selama 6 jam, Dia curahkan tiap tetes darah’ Nya bagi kita, dari ratusan
luka di tubuh’Nya . Lalu mengapa Dia harus mengalami penderitaan, yang
begitu menyakitkan ? Semua itu, bukan karena Dia berdosa atau mela
kukan kesalahan, melainkan untuk meng gantikan / menghapus kutuk
kesakitan dan penderitaan, yang ditimpakan atas Adam dan segala
keturunan nya (Kejadian 3:16-19) . Yesaya 53:4-5 , mengatakan, bahwa ;
kesakitan dan kesengsaraan kitalah yang ditanggung’Nya . Jadi artinya,
Yesus mati dikayu salib, untuk memerdekakan kita dari kutuk
kesakitan, kesengsaraan dan penderitaan . 2) Untuk hapuskan maut, dan gantikan dengan anugerah
. Sejak jatuh dalam dosa, maka manusia bermusuhan dan diusir dari
hadapan Allah, mereka tidak lagi bisa bertemu dengan Allah jika tanpa
perantara . Namun dengan kemati an Tuhan, maka dikatakan ; Tirai Bait
Allah, terbelah dua (Matius 27: 51) . Itu artinya, tidak lagi ada
penghalang antara manusia dengan Allah . Korban kematian Tuhan, telah
mendamaikan Allah dengan manusia (1 Yohanes 2:2) . Oleh kematian’Nya,
Tuhan telah menjadi jembatan atau jalan atau penghubung kembali jalan
yang telah ter putus, dan tanpa jalan ini tidak mungkin seseorang bisa
berhubungan dengan Allah Bapa (Yohanes 14:6) . Dan oleh kematian’Nya,
Dia telah hapuskan kemarahan dan murka Allah Bapa yang menyala-nyala,
sehingga manusia kembali dikasihi dengan segala kasih karunia Tuhan . 3) Ada kebangkitan dan pembebasan .
Saudara, jika kematian Tuhan benar-benar nyata dalam kehidupan
seseorang, yang artinya dia juga bersedia mati dari dosa-dosanya, alias
bukan lagi aku yang hidup, tetapi Kristus yang hidup didalamku, maka ;
seperti orang-orang mati saat itu dibangkitkan, dan kubur-kuburpun
terbuka, maka seperti itu pula akan ada kebangkitan dan kele pasan yang
luar biasa pada kehidupan orang tersebut . Gbu .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar