Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Minggu, 01 April 2012

Untuk Apa Tuhan Mati ?”  (Bacaan : Matius 27 : 45, 46, 51, 52) .
“Yesus berseru pula dengan suara nyaring lalu menyerahkan nyawa’Nya” (Matius 27:50) .  Ayat barusan adalah cuplikan dari kisah, menjelang kema tian Tuhan di kayu salib .  Lalu untuk apakah,Tuhan mati bagi kita ? Mungkin ada banyak jawaban yang bisa diberikan . Tetapi mari kita coba, untuk melihat beberapa hal berikut ini, yaitu : 1Untuk mengha pus kutuk kesakitan dan penderitaan .  Setelah semalam- malam disiksa, dihina, ditolak dan lain sebagainya, esoknya jam 9 pagi Yesus disalibkan .  Jam 12 tiba-tiba langit menjadi gelap sampai jam 3, saat Dia menyerahkan nyawa’Nya .  Jadi kurang lebih selama 6 jam, Dia curahkan tiap tetes darah’ Nya bagi kita, dari ratusan luka di tubuh’Nya .  Lalu mengapa Dia harus mengalami penderitaan, yang begitu menyakitkan ?  Semua itu, bukan karena Dia berdosa atau mela kukan kesalahan, melainkan untuk meng gantikan / menghapus kutuk kesakitan dan penderitaan, yang ditimpakan atas Adam dan segala keturunan nya (Kejadian 3:16-19) .  Yesaya 53:4-5 , mengatakan, bahwa ; kesakitan dan kesengsaraan kitalah yang ditanggung’Nya . Jadi artinya, Yesus mati dikayu salib, untuk memerdekakan kita dari kutuk kesakitan, kesengsaraan dan penderitaan . 2Untuk hapuskan maut, dan gantikan dengan anugerah .  Sejak jatuh dalam dosa, maka manusia bermusuhan dan diusir dari hadapan Allah, mereka tidak lagi bisa bertemu dengan Allah jika tanpa perantara .  Namun dengan kemati an Tuhan, maka dikatakan ; Tirai Bait Allah, terbelah dua (Matius 27: 51) . Itu artinya, tidak lagi ada penghalang antara manusia dengan Allah .  Korban kematian Tuhan, telah mendamaikan Allah dengan manusia (1 Yohanes 2:2) .  Oleh kematian’Nya, Tuhan telah menjadi jembatan atau jalan atau penghubung kembali jalan yang telah ter putus, dan tanpa jalan ini tidak mungkin seseorang bisa berhubungan dengan Allah Bapa (Yohanes 14:6) .  Dan oleh kematian’Nya, Dia telah hapuskan kemarahan dan murka Allah Bapa yang menyala-nyala, sehingga manusia kembali dikasihi dengan segala kasih karunia Tuhan .   3Ada kebangkitan dan pembebasan  . Saudara, jika kematian Tuhan benar-benar nyata dalam kehidupan seseorang, yang artinya dia juga bersedia mati dari dosa-dosanya, alias bukan lagi aku yang hidup, tetapi Kristus yang hidup didalamku, maka ; seperti orang-orang mati saat itu dibangkitkan, dan kubur-kuburpun terbuka, maka seperti itu pula akan ada kebangkitan dan kele pasan yang luar biasa pada kehidupan orang tersebut . Gbu .   

Tidak ada komentar: