Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Kamis, 31 Mei 2012

Tuhan sembunyikan wajah’Nya
Janganlah sembunyikan wajah-Mu kepada hamba Mu,sebab aku tersesak ; segeralah menjawab aku!  (Mazmur 69:18) .  Daud sedih, karena Tuhan sembunyikan wajah’Nya, ketika dia berseru . Saya mengerti perasaan yang dialami Daud, karena pernah mengalaminya beberapa kali . Lalu apa pe nyebab Tuhan, sembunyikan wajahNya dari kita ?  1Karena dosa . Daud menzinahi Batsyeba, dan jadi otak pembunuhan Uria suaminya . Inilah yang telah mem buat Allah marah dan sembunyikan wajahNya dari Daud . Dosa pula, yang sebabkan Tuhan tidak mau dengar doa seseorang (Yesaya 59:1-2) . 2Yang diminta tidak baik buat kita.  Suatu ketika anak saya, minta sesuatu pada saya lewat ibunya . Namun karena menurut saya, yang dia inginkan itu tidak baik buat dia, bahkan mungkin bisa mencelakakan dia, maka saya diam dan tidak mau menjawab apa-apa . Untungnya anak-anak dan istri saya sudah mengerti, bahwa ; jika saya sudah diam dan tidak mau menjawab apa-apa, maka itu tandanya saya mulai marah dan tidak suka dengan permintaan tersebut . Bukan saya tidak mengasihi anak saya . Saya mengasihi mereka, melebihi nyawa saya sendiri . Dan justru karena itulah, saya tidak mau menjerumuskan dan mencelakakan mereka (Yakobus 4:3 a) . Mungkin sesaat mereka akan menganggap saya jahat, tapi suatu ketika mereka akan mengerti mengapa saya menolak permintaan tersebut .  3Tuhan mau beri yang lebih baik . Seorang anak, yang sudah berpuasa berbulan-bulan, ikut ujian masuk ke Institute Teknologi Bandung  jurusan Arsitek, tapi ditolak . Lalu coba lagi ke Universitas Maranatha jurusan Manegement, dan lagi-lagi dia ditolak . Dia sampai mengeluh pada Tuhan, kenapa temannya yang jauh lebih bodoh darinya bisa diterima ?  Ahirnya dia ke Unpar Bandung, jurusan Arsitek . Dan anehnya disini dia diterima . Padahal Arsitek Unpar, adalah yang terbaik se Asia Tenggara . Saudara, inilah hebatnya rencana dan jalan Tuhan . Tuhan Yesus minta, “Bapa jika boleh, lalulah cawan ini dari pada-Ku” .  Tapi Bapa justru mau, supaya cawan itu dipikul’Nya, agar segala sesuatu dan segala kuasa, menjadi hak sepenuhnya kepunyaan Anak . Jadi, meski saat ini kita mungkin masih tidak mengerti, tetapi percaya saja ; bahwa Dia sedang merenda sesuatu yang indah bagi kita .  Dia bukan tidak mau menjawab, tetapi ingin memberikan yang jauh lebih baik (Efesus 3:20) . Gbu .

Tidak ada komentar: