Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Minggu, 15 Juli 2012


Merubah Kesakitan Jadi Kesukaan
“Mungkin TUHAN akan memperhatikan kesengsaraanku ini dan TUHAN membalas yg baik kepadaku sebagai ganti kutuk orang itu pada hari ini”  (2 Samuel 16:12) .  Saudara, seandainya suatu saat kita dihina, dirugikan, di sakiti oleh seseorang, maka biasanya kita akan ber usaha untuk membalasnya, dengan lebih sakit dan keras lagi .  Namun tidak demikian dengan Daud, ketika dia dihina dan dilempari batu oleh orang yg bernama Simei,Daud sama sekali tak membalas. Mengapa ? Apa karena tidak berani,atau tidak mampu ?  Sama sekali bukan,tapi karena Daud memang amat yakin sekali,bahwa  :  1)  Apapun yg terjadi, pasti atas seijin Tuhan  (Karena Tuhan memagari kehidupan orang benar = Ayub 1:10) .  Daud sama sekali tidak berontak,ketika harus alami hal itu . Dia sadar,dalam segala hal yg terjadi, ada tangan Tuhan yg turut bekerja, untuk mendatangkan kebaikan baginya  (Roma 8:28) .  Jadi jika dia memberontak atau menolak atau membalas kembali hal itu, maka itu sama artinya, dia sedang berontak atas apa yg Tuhan ijinkan terjadi (mungkin saja rancangan/jalan Tuhan), yg sebenarnya sedang merenda keberhasilan dan kemuliaan besar, bagi yg mentaatiNya .  Jadi jika kita sedang alami kesakitan atau kejahatan dari orang lain,jangan dulu buru-buru marah,kecewa apalagi berontak . Percayalah, jika kita taat dan setia, maka masalah apapun, ditangan Tuhan bisa berubah jadi kesukaan dan kemuliaan .      2)  Pembalasan adalah hak Tuhan (Roma 12:19) .  Saudara, dalam hukum dunia, jika seseorang memukul, dan kemudian dibalas lagi oleh lawannya dengan pukulan, maka tak peduli siapa yg duluan atau siapa belakangan, maka kedua-duanya pasti akan terkena sanksi hukum . Karena dengan membalas, justru kita malah akan terseret dalam dosa dan hukuman.  Jadi jangan ambil alih, apa yg merupakan bagianNya Tuhan, tapi serahkan saja pada Dia yg memang memiliki hak untuk itu .  3)  Hinaan ditangan Tuhan,bisa berubah jadi kesukaan dan kemuliaan .  Segala kebencian, iri hati dan kejahatan yg di lakukan Saul pada Daud, justru membuat Tuhan makin mengasihi Daud, dan tambah mengangkatnya lebih tinggi dan besar lagi .  Segala kebencian dan kejahatan yg orang lakukan pada Yusuf, justru membawa dia pada kemuliaan dan keberhasilan yg besar .  Jadi jika kita benci dan iri pada seseorang karena dia diberkati, maka ketika orang tersebut tidak membalas ; justru orang itu akan makin Tuhan angkat dan berkati . Karena Tuhan berkuasa mereka-rekakan yg buruk jadi indah (Kejadian 50:20a) . Gbu.

Tidak ada komentar: