“Cuci Tangan Atau Tidak Peduli “
ia mengambil air dan membasuh tangannya dihadapan orang banyak
dan berkata ; Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini ; itu urusan
kamu sendiri ! (Matius 27:24 b) . Mungkin terlintas juga pikiran
jengkel atas sikap Pilatus, yg cuci tangan alias lepas tanggung jawab,
atau berperilaku tidak peduli, meski dia tahu bahwa mereka telah berlaku
tidak benar,saat mengadili Tuhan Yesus. Yakobus 4:17, mengatakan ;
kita berdosa, jika tahu harus berbuat baik, tapi tak mau melakukannya
(Yakobus 4:17) . Semestinya sebagai seorang pejabat negara, dia harus
berlaku adil dalam memutuskan perkara ? Sebab bukankah dia sama sekali
tidak menemukan kesalahan apapun pada diri Tuhan,hingga patut dihukum
mati ? Bukankah demi kebenaran, harusnya dia berani lawan kehendak
rakyat yg jelas salah ? Tapi rupanya demi selamatkan diri dan
jabatannya, dari ancaman pemberontakan rakyat, maka dia lebih gunakan
akal politik,dibanding hati nurani. Itulah yg mungkin, tidak kita sukai
dari tokoh Pilatus ini . Tapi tahukah anda, bahwa secara sadar atau
tidak, kita juga mungkin pernah atau bahkan sering melakukan hal yg
sama, dalam kehidupan kita sendiri ? Contoh, misalnya : cuci tangan
atau tidak peduli, meski ;
1) Lihat orang berlaku tidak benar
. Misalnya ; ketika keluarga, teman atau orang lain, berbuat salah
atau tidak benar, kita cenderung lebih pilih selamat, atau cari amannya
saja ? Dari pada tidak enak nantinya, atau dari pada bertengkar dan
dibenci nantinya . Nampaknya, perilaku ini seperti tidak ada salahnya .
Tapi tahukah, apa yg dikatakan Yehezkiel 33:8-9 ? Yaitu ; Jika lihat
orang berbuat salah dan kita tidak mengingatkannya, maka Tuhan akan
menuntut kita, atas darah atau kematian orang tersebut.
2) Lihat kesusahan orang lain.
Kita sering dengar, orang mengatakan ; “Aduh, kasihan sekali disana
mereka kedinginan dan kelaparan !” . Tapi,sama sekali dia tak berbuat
apa-apa, meski sebenarnya dia mampu untuk memberikan bantuan, entah itu
berupa benda, atau setidaknya bantu mendoakan. Saudara, kasih bukan
hanya terdiri dari perkataan saja, tapi juga harus sejalan dengan
perbuatan . Atau bahkan ada juga, yg secara spontan langsung
berpendapat ; “Ah, itu kan bukan urusan saya,derita kamu, ya..tanggung
saja sendiri”.
3) Cuci tangan dengan menyalahkan keadaan atau orang lain.
Sejak jaman nenek moyang Adam, manusia memang pintar beralasan. Waktu
Adam ditegur salahnya oleh Tuhan,Adam malah balik menyalah kan,kenapa
Allah memberikan Hawa mendampinginya ? Ada orang yg berkata ; Tuhan,
terpaksa saya berbohong, sebab keadaan jaman sudah mengharuskan, bahwa
untuk dapat untung besar, mau tidak mau harus ada sedikit bohong nya .
Lalu katanya lagi ; Sebab jika saja Tuhan beri saya banyak harta
melimpah, mungkin saya tak usah bohong/ menipu/mencuri dan lain sebagai
nya ? Dan banyak lagi alasan yg digunakan manusia, sebagai kambing hitam
untuk cuci tangan dari tanggung jawab . Tapi semoga, dengan mem baca
sedikit masukan ini, kita tidak lagi lakukan kesalahan seperti
contoh-contoh diatas . Tuhan berkati .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar