Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Kamis, 16 Agustus 2012

Cuci Tangan Atau Tidak Peduli
ia mengambil air dan membasuh tangannya dihadapan orang banyak dan berkata ; Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini ; itu urusan kamu sendiri ! (Matius 27:24 b) .  Mungkin terlintas juga pikiran jengkel atas sikap Pilatus, yg cuci tangan alias lepas tanggung jawab, atau berperilaku tidak peduli, meski dia tahu bahwa mereka telah berlaku tidak benar,saat mengadili Tuhan Yesus.  Yakobus 4:17, mengatakan ; kita berdosa, jika tahu harus berbuat baik, tapi tak mau melakukannya (Yakobus 4:17) .  Semestinya sebagai seorang pejabat negara, dia harus berlaku adil dalam memutuskan perkara ?  Sebab bukankah dia sama sekali tidak menemukan kesalahan apapun pada diri Tuhan,hingga patut dihukum mati ?  Bukankah demi kebenaran, harusnya dia berani lawan kehendak rakyat yg jelas salah ? Tapi rupanya demi selamatkan diri dan jabatannya, dari ancaman pemberontakan rakyat, maka dia lebih gunakan akal politik,dibanding hati nurani. Itulah yg mungkin, tidak kita sukai dari tokoh Pilatus ini . Tapi tahukah anda, bahwa secara sadar atau tidak, kita juga mungkin pernah atau bahkan sering melakukan hal yg sama, dalam kehidupan kita sendiri ?  Contoh, misalnya : cuci tangan  atau tidak peduli, meski ;
1)  Lihat orang berlaku tidak benar .  Misalnya ; ketika keluarga, teman atau orang lain, berbuat salah atau tidak benar, kita cenderung lebih pilih selamat, atau cari amannya saja ?  Dari pada tidak enak nantinya, atau dari pada bertengkar dan dibenci nantinya .  Nampaknya, perilaku ini seperti tidak ada salahnya . Tapi tahukah, apa yg dikatakan Yehezkiel 33:8-9 ?  Yaitu ;  Jika lihat orang berbuat salah dan kita tidak mengingatkannya, maka Tuhan akan menuntut kita, atas darah atau kematian orang tersebut.
2)  Lihat kesusahan orang lain.  Kita sering dengar, orang mengatakan ; “Aduh, kasihan sekali disana mereka kedinginan dan kelaparan !” . Tapi,sama sekali dia tak berbuat apa-apa, meski sebenarnya dia mampu untuk memberikan bantuan, entah itu berupa benda, atau setidaknya bantu mendoakan.  Saudara, kasih bukan hanya terdiri dari perkataan saja, tapi juga harus sejalan dengan perbuatan .  Atau bahkan ada juga, yg secara spontan langsung berpendapat ; “Ah, itu kan bukan urusan saya,derita kamu, ya..tanggung saja sendiri”.
3)  Cuci tangan dengan menyalahkan keadaan atau orang lain.  Sejak jaman nenek moyang Adam, manusia memang pintar beralasan. Waktu Adam ditegur salahnya oleh Tuhan,Adam malah balik menyalah kan,kenapa Allah memberikan Hawa mendampinginya ?  Ada orang yg berkata ; Tuhan, terpaksa saya berbohong, sebab keadaan jaman sudah mengharuskan, bahwa untuk dapat untung besar, mau tidak mau harus ada sedikit bohong nya . Lalu katanya lagi ; Sebab jika saja Tuhan beri saya banyak harta melimpah, mungkin saya tak usah bohong/ menipu/mencuri dan lain sebagai nya ? Dan banyak lagi alasan yg digunakan manusia, sebagai kambing hitam untuk cuci tangan dari tanggung jawab . Tapi semoga, dengan mem baca sedikit masukan ini, kita tidak lagi lakukan kesalahan seperti contoh-contoh diatas . Tuhan berkati . 

Tidak ada komentar: