Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 18 September 2012


 “Apa Penyebab Belum Menerima ?
Aku menyangka didalam kebingunganku ; “Aku telah terbuang dari hadapan mata’Mu” .  Tetapi sesungguhnya Engkau mendengarkan suara permohonanku,ketika aku berteriak kepada’Mu minta tolong (Mazmur 31:23) .  Saudara, ayat ini memperlihatkan dua pemikiran Daud yg berbeda tentang satu hal .  Pertama, saat Daud dalam kebingungan dan iman terguncang (berpikir Tuhan tak lagi peduli) .  Sedangkan bagian “b” nya, menggambarkan pemikiran Daud saat imannya sedang naik. Hingga dia bisa meyakini, bahwa sesungguhnya Tuhan sudah dengar dan pasti akan menolong.  Yg pertama jelas salah, karena tak pernah Tuhan gambarkan dirinya, sebagai Pribadi yg suka buang anak,dan tak peduli nasib atau keadaan anak-anakNya .  Dan jika yg kedua itu memang benar, lalu mengapa Tuhan tak segera realisasikan janjiNya ?  1)  Tuhan tunggu saat yg tepat dan terbaik (Yesaya 30:18 a). Sebelum ada kendaraan automatic, saya sering lihat pengendara yg baru belajar, salah gunakan gigi perseneling, pada tempat dan saat yg salah.  Misalnya, dijalan rata, dia malah pakai gigi 1 atau dua . Sedangkan dijalan yg nanjak, dia malah pakai gigi 4 .  Jelas hasilnya pasti takkan benar .  Seharusnya pengemudi kendaraan biasa, haruslah seorang yg bisa gunakan instingnya, saat kapan gunakan gigi tinggi atau rendah, agar kendaraan itu dapat berfungsi dengan benar dan maksimal . Jadi segala yg tak tepat pada waktu dan kebutuhannya, jelas takkan memberikan hasil yg baik .  Bayangkan jika seorang anak yg baru lahir, tiba-tiba saja langsung bisa bicara, bisa jalan, punya kumis atau jenggot, dan bergigi lengkap ?  Tentunya aneh dan menjijikkan bukan ? Tapi nanti, pada saat nya sudah tepat, barulah Tuhan beri semua karunia itu .  2)  Tuhan punya rencana untuk beri yg lebih baik .  Sebab Tuhan sanggup beri lebih banyak, dari yg bisa kita doakan dan pikirkan (Efesus 3:20 a) .  Seorang pemuda merasa kecewa, karena lamaran nya sebagai seorang salesman disebuah perusahaan besar tidak diterima, melain kan hanya diterima sebagai seorang OB alias office boy .  Meski sangat kecewa, pekerjaan itu terpaksa juga dia terima .  Lama dia kecewa dengan keadaan itu, padahal justru lewat sebagai seorang ‘Ob’lah, dia sampai bisa kenal dengan bos besar diperusahaan itu .  Dan karena dia anak yg santun, jujur, rajin dan menyenangkan, akhir nya dia sampai disayang oleh bos besar, dan bahkan diangkat jadi manajer pemasaran diperusahaan itu .   Jadi semua pemberian Tuhan tidak akan pernah salah, karena Tuhan memikirkan jauh lebih dari yg bisa kita pikirkan.  3)  Karena ada hutang yang belum dibayar lunas . Seorang teman yg dagang secara online, dapat pesanan sebuah notebook dan telah dibayar penuh via transfer Bank . Tapi anehnya barang tak juga dikirim pada sipemesan . Ketika ditanya, dia jawab ; saya tak akan kirim, sebelum dia lunasi hutangnya terdahulu, yaitu 2 buah Hand Phone .  Saudara, kita banyak janji dan nazar pada Tuhan (Mazmur 76:12 = bayar nazar),tapi berapa banyak yg sudah kita penuhi (Atau mungkin sama sekali, tak ada yg pernah ditepati ?) .  Padahal Tuhan sudah bayar lunas, segala hutang kita . Jadi jika ada yg seharusnya kita bayar, kita berikan, kita tepati, kita turuti,  berikanlah itu pada Tuhan, supaya Tuhanpun memberi kan yg diinginkan hatimu .  Gbu .

Tidak ada komentar: