Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Jumat, 14 September 2012


Benarkah Kita Mengasihi Tuhan ?”  
Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya ; “Simon,anak Yohanes,apakah engkau mengasihi Aku ?” (Yohanes 21:17 a).  Saudara, membaca ayat ini, saya teringat lirik sebuah lagu rohani, yg mengatakan ; “Aku mengasihi, Engkau Yesus, dengan segenap hatiku” .  Ungkapan,atau perkataan yg begitu indah . Tapi nanti dulu,apa benar semua orang yg menyanyikannya,atau bahkan sipenulis lagunya sendiri, sudah benar-benar mengasihi Tuhan dengan segenap hati ?  Sebelum kita menjawabnya,mari kita coba uji dengan beberapa contoh dibawah ini,yaitu :  1)  Yang mengasihi, pasti kabulkan permintaan yang dicintainya .  Jika seseorang sungguh mencintai kekasihnya, maka apapun permintaan sang kekasih, pasti akan dia ikuti/ kabulkan, meski sesulit dan seberat apapun itu .  Itu artinya, siapapun yg mengatakan bahwa Dia mengasihi Tuhan, berarti ; dia sudah atau sangat mau untuk lakukan segala perintah Tuhan, tanpa kecuali . Sebab Firman Tuhan mengatakan ; Jika kamu mengasihi Aku,kamu akan melakukan perintah-perintahKu (Yohanes 14:15) .  2)  Yang mengasihi,tak pernah mau jauh dari yg dicintainya .  Dijaman sekarang,ada yg namanya ; “Pacaran jarak jauh”.  Namun jika diminta untuk menjawabnya secara jujur, maka pasti mereka juga tak ingin alami keadaan seperti itu . Namun mungkin karena keadaanlah, yg memaksa mereka harus menjalaninya seperti itu . Jadi itu artinya, tiap orang yg saling cinta atau mengasihi, pastilah selalu ingin dekat, selalu ingin jumpa. Dan alangkah susah dan hancur hatinya,jika harus sampai terpisah jauh, seperti yg dikatakan Daud ; ‘Hanya dekat Allah saja aku tenang/nyaman (Mazmur  62:2) .  Seperti juga yg dikatakan Mazmur 91:14-15, betapa hati dan hidup ini, selalu ingin melekat pada Tuhan, dan jika sampai dilepaskan/di pisahkan, maka pasti akan merobek hati dan hidupnya . 3)  Yang mengasihi, pasti peduli pekerjaan Kekasih nya .  Saudara, sadarlah ;  bahwa dalam hidup ini, janganlah hanya melulu dipenuhi keinginan menyenangkan diri sendiri saja, dengan sibuk mengumpulkan harta, mengejar karier, ataupun untuk memenuhi kebutuhan hobby belaka .  Sebab sekaya apapun, sehebat apapun dan sesenang apapun seorang manusia dibumi ini, percayalah ; bahwa tak akan ada satupun yg bisa dia bawa, jika kelak kematian datang menjemputnya . Jika demikian, bukan kah segala capai lelah kita didunia yg fana dan hanya sebentar ini,semuanya akan menjadi sia-sia saja akhirnya ?  Tapi dengan melayani Tuhan, meski sekecil apapun itu, bisa jadi bekal pembelaan kita di penghakiman kelak .  Perintah Tuhan untuk menggembalakan domba-dombaNya, bukan berarti kita semua harus jadi pendeta atau penginjil, sebab ada banyak cara dan jenis pelayan an, yg bisa kita amalkan pada jemaat/domba Tuhan, baik itu ditengah-tengah keluarga,maupun orang disekeliling kita. 
Gbu . 

Tidak ada komentar: