Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Minggu, 16 September 2012


Jangan Mengeluh Tentang Hidup
“Mengapa orang hidup mengeluh ? Biarlah setiap orang mengeluh tentang dosanya !”  (Ratapan 3:39) .  Saudara, hampir tiap hari, kita bisa melihat dan dengar, ada banyak orang mengeluh, tentang ; hidupnya,ekonominya,kesehatannya, rumah tangga nya,masa depannya, ataupun masa tuanya . Padahal, Alkitab tegas sekali melarang tiap orang mengeluh tentang hidupnya . Mengapa ?  Sebab sebenarnya, masalah yg terjadi atau sedang dihadapi itu, dapat membuat : 
1)  kita lebih bersikap hati-hati. Satu hari saya naik sebuah bus penumpang,yg melaju dijalan yg mulus tanpa hambatan.  Sepanjang perjalanan yg begitu nyaman, saya lihat para penumpangnya begitu santai, ada yg sambil baca, yg sambil bersenda gurau, bahkan ada yg tertidur pulas.  Dan ketika tiba-tiba seekor kucing melintas, sang supirpun menginjak rem secara mendadak, sehingga membuat hampir seluruh penumpang mengalami luka-luka kecil, karena terbentur besi kursi didepan nya, atau ada yg karena saling berbenturan dengan yg lainya,bahkan sampai ada yg terjungkal kekolong kursi didepannya.  Penyebabnya adalah ; Sebab sepanjang perjalanan yg tenang dan nyaman tadi, mereka tertidur, tidak berjaga-jaga, atau tidak berpegangan pada besi kursi maupun pegangan lain yg ada didalam bus tadi .  Namun berbeda sekali, jika sebuah bus harus menempuh jalan yg berbatu-batu, bolong-bolong, atau berkelok-kelok .  Maka nampak semua penumpangnya, terbangun, berjaga dan berpegangan kuat pada besi-besi yg dalam bus tadi .  Saudara, dalam menjalani hidup ini, sering kali kita menjadi lengah, santai dan bahkan tertidur, jika semua jalannya terasa nyaman dan tanpa masalah .  Itulah sebab nya, Tuhan mau kita kembali bangun, berjaga, dan tetap berpegangan kuat pada Tuhan, agar jangan mengalami celaka yg datangnya selalu mendakak dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu (Ulangan 4:30). 2)  Kita jadi lebih kuat .  Satu hari Petrus disuruh Tuhan mendorong sebuah batu besar, yg beratnya 50 kali berat tubuh nya . Jelas batu itu, sama sekali tak terdorong, bahkan sedikitpun tak bergeming . Dan ketika esoknya, Petrus diperintah kan untuk lakukan hal yg sama,maka dia mulai mengeluh ; bahwa beban itu terlalu berat. Dan ketika berminggu bahkan sampai berbulan,diperintahkan lakukan hal itu, maka mulailah Petrus protes ; mengapa Tuhan beri dia beban seperti itu, apakah gunanya bagi Petrus lakukan hal mustahil seperti itu ?  Petrus tidak sadar,bahwa makin hari otot-otot tubuhnya makin kuat dan besar .  Memang hari ini dia belum bisa, namun jika 5 tahun kemudian dia terus lakukan dengan rajin dan penuh kesungguhan, maka hasilnya mungkin akan berbeda, dan hal yg mustahilpun bisa saja jadi kenyataan untuk dilakukan.  Sebab semua latihan itu,sebenarnya bisa buat otot-otot iman dan kesetiaannya,makin hari jadi makin besar dan kuat.  Karena Tuhan tak ingin anak-anakNya, punya iman dan kesetiaan yg lemah .  Ingatlah sebuah syair lagu lama yg berbunyi ; ‘Suka dan derita bergantian, memperkuat iman..ku’.  3)  Kita dapat lihat Tuhan secara pribadi .  mengapa Ayub, Tuhan  biarkan alami masalah yg begitu berat ? Ayub akhirnya sadar, bahwa dulu dia tahu tentang kasih kuasa Tuhan, hanya dari kata orang saja . Tapi lewat peristiwa itu, justru dia bisa melihatnya sendiri (Ayub 42;5) .  Sebab bagaimana kita tahu, bahwa Tuhan itu Penyembuh, jika tak lewat sakit dulu ? Atau Tuhan itu penolong, jika tidak pernah alami masalah, atau Tuhan itu Pemberkat, jika tidak alami dulu kekurangan ?  Jadi bagi orang yg percaya dan taat, se benarnya tidak ada satu halpun yg perlu dikeluhkan .  Sebab segala sesuatu, pasti bisa Tuhan bereskan dengan mudah . Dan pasti didalamnya ada maksud atau rancangan Tuhan, yg akan indah pada waktunya .  Yusuf tak pernah mengeluh, ketika harus alami berbagai kesusahan dan ujian, karena dia terlalu percaya, bahwa Tuhan tak akan pernah celakakan dia, dan Tuhan maha sanggup untuk menolong dan melepaskan dia dari semuanya itu . Gbu .  

Tidak ada komentar: