Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Selasa, 09 Oktober 2012



 Berkat Tiada Henti“ (Bacaan : 1 Raja-Raja 17:12-16) .
"Sebab beginilah Firman TUHAN, Allah Israel ; Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu TUHAN memberi hujan atas muka bumi’ (1 Raja 17:14). Sungguh luar biasa, berkat janda Sarfat yg miskin itu,tiba-tiba saja berubah ; mengalir tidak ada habis-habisnya.  Apa yg telah membuat dia alami hal itu ?   1)  Dia percaya apa yg dikatakan Tuhan, lewat Elia . Yaitu bahwa dia ; akan diberkati berkelimpahan/tidak habis-habisnya  (ayat 14).  Percaya, adalah jalan untuk melihat mujizat Tuhan.  Di sebuah kota,Tuhan tak bisa buat satu mujizatpun, karena ketidak percayaan mereka (Markus 6:5-6a) . Banyak orang israel tak dapat masuk tanah perjanjian, karena ketidak percayaan mereka (Ibrani 3:19).   2)  Dia taati apa yg diperintahkan kepadanya, untuk memberi makan (ayat 8 dan 13).  Apapun yg diperintahkan Elia hamba Tuhan itu, semua ditaati janda Sarfat ini. Sebab ketaatan adalah pintu masuk,untuk menerima mujizat Tuhan. Oleh karena ketidaktaatan pada perintah Tuhanlah, maka banyak orang Israel tak bisa masuk ketanah perjanjian (Ibrani 3:18).   3) Mendahulukan kepentingan orang lain/ Elia (ayat 13) .  Aneh dan rasanya sulit untuk lakukan hal seperti ini . Jika kita harus mengutamakan Tuhan, tentu kita maklum dan mau melakukan nya . Itulah sebabnya meski masih banyak yg susah dan sengsara,gereja tetap  saja mau beli sound system yg seharga 2 sampai 5 milyard rupiah, karena kita pikir Tuhan ahli sound system, sehingga senang mendengar suara musiknya .  Padahal orang bisu dan tuli, mereka menyanyi  tanpa sound system, bahkan tanpa ada suara apapun . Tapi Tuhan men dengar nyanyian sukacita, yang keluar dari dalam hati mereka . Dan tahukah saudara, bagaimana bisa kita mengutamakan/mengasihi Allah yg tidak kelihatan, jika kita tidak bisa melaku kannya terhadap sesama yg bisa kita lihat ? (1 Yohanes 4;20). Ketika kita melakukan sesuatu terhadap sesama kita, sebenarnya sama saja artinya, kita sedang melakukannya pada Tuhan (Matius 25:40) . Jika kita mau mendahulukan kepentingan orang susah, sesungguhnya kita sedang mendahulukan atau mengutamakan Tuhan, yg akan membalas mengutamakan kita. Memberi pada sesama,berarti memberi pada Tuhan . Dan memberi pada Tuhan,berarti akan menerima berkelimpah an, dan tidak akan ada habisnya . Gbu .

Tidak ada komentar: