“Berkat Tiada Henti“ (Bacaan : 1
Raja-Raja 17:12-16) .
"Sebab
beginilah Firman TUHAN, Allah Israel ; Tepung dalam tempayan itu tidak akan
habis dan minyak dalam buli-buli itupun tidak akan berkurang sampai pada waktu
TUHAN memberi hujan atas muka bumi’
(1 Raja 17:14). Sungguh luar biasa, berkat janda Sarfat yg miskin itu,tiba-tiba
saja berubah ; mengalir tidak ada habis-habisnya. Apa yg telah membuat dia alami hal itu ? 1)
Dia percaya apa yg dikatakan Tuhan, lewat Elia . Yaitu bahwa dia ; akan
diberkati berkelimpahan/tidak habis-habisnya
(ayat 14). Percaya, adalah jalan
untuk melihat mujizat Tuhan. Di sebuah
kota,Tuhan tak bisa buat satu mujizatpun, karena ketidak percayaan mereka
(Markus 6:5-6a) . Banyak orang israel tak dapat masuk tanah perjanjian, karena
ketidak percayaan mereka (Ibrani 3:19).
2) Dia taati apa yg
diperintahkan kepadanya, untuk memberi makan (ayat 8 dan 13). Apapun yg diperintahkan Elia hamba Tuhan itu,
semua ditaati janda Sarfat ini. Sebab ketaatan adalah pintu masuk,untuk
menerima mujizat Tuhan. Oleh karena ketidaktaatan pada perintah Tuhanlah, maka
banyak orang Israel tak bisa masuk ketanah perjanjian (Ibrani 3:18). 3) Mendahulukan kepentingan orang
lain/ Elia (ayat 13) . Aneh dan rasanya
sulit untuk lakukan hal seperti ini . Jika kita harus mengutamakan Tuhan, tentu
kita maklum dan mau melakukan nya . Itulah sebabnya meski masih banyak yg susah
dan sengsara,gereja tetap saja mau beli
sound system yg seharga 2 sampai 5 milyard rupiah, karena kita pikir Tuhan ahli
sound system, sehingga senang mendengar suara musiknya . Padahal orang bisu dan tuli, mereka
menyanyi tanpa sound system, bahkan
tanpa ada suara apapun . Tapi Tuhan men dengar nyanyian sukacita, yang keluar
dari dalam hati mereka . Dan tahukah saudara, bagaimana bisa kita
mengutamakan/mengasihi Allah yg tidak kelihatan, jika kita tidak bisa
melaku kannya terhadap sesama yg bisa kita lihat ? (1 Yohanes 4;20). Ketika kita
melakukan sesuatu terhadap sesama kita, sebenarnya sama saja artinya, kita
sedang melakukannya pada Tuhan (Matius 25:40) . Jika kita mau mendahulukan
kepentingan orang susah, sesungguhnya kita sedang mendahulukan atau mengutamakan Tuhan, yg akan membalas mengutamakan kita. Memberi pada sesama,berarti
memberi pada Tuhan . Dan memberi pada Tuhan,berarti akan menerima berkelimpah
an, dan tidak akan ada habisnya . Gbu
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar