Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Kamis, 31 Januari 2013


Belajar dari kejatuhan” 

“apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya” (Mazmur 37:24) . Jika kita membacanya mulai ayat 23, kita bisa melihat ; Ternyata orang benar yang hidupnya berkenan sekalipun, bisa juga mengalami kejatuhan . Lalu mengapa Tuhan biarkan hal itu terjadi ?   1)  Tuhan mau buat dia timbul seperti emas (Ayub 23:10). Tiga anak-anak saya yang sekarang sudah dewasa, sewaktu kecil saya lah yang ajarkan mereka naik sepeda. Mula-mula saya berlari memegangi sepedanya dari belakang, setelah lama dan mulai terbiasa, maka diam- diam saya mulai melepas kan pegangan. Sadar dilepaskan, mereka kaget dan gugup, sehingga terjatuh dengan sepedanya. Mengapa dilepaskan ? Sebab jika tidak, sampai tuapun mereka tidak akan pernah bisa naik sepeda . Kejatuhan, seharusnya memaksa rohani kita jadi naik, untuk dapat bangkit/mengatasinya .  2)  Sadar perlunya jaga keseimbangan . Seandainya kita tidak menjaga keseimbangan asupan/ yang diterima oleh tubuh kita, maka pasti akan mengakibatkan tubuh kita tidak sehat atau sakit .  Demikian juga jika kita tidak menjaga asupan rohani untuk jiwa kita, maka hidup dan jiwa kita juga akan sakit . Sebab manusia bukan hidup hanya oleh roti saja, tapi juga oleh Firman yang keluar dari mulut Allah (Matius. 4:4 /Lukas. 4:4) . Kita sering lupa dan terlalu sibuk mengejar duniawi, sehingga terlupa dan tidak punya waktu untuk perkara yang surgawi .  3)  Meski jatuh, pasti tidak akan tergeletak  .  Mengapa ; sebab tangan Tuhan yang me nyertai, selalu siap untuk menopangnya . Bahkan sebenarnya tanpa kematian Lazarus, maka Maria dan Marta pasti tak akan pernah dapat melihat kemuliaan Allah yang begitu dahsyat, saat membangkitkan Lazarus dari kematian (Yohanes 11:4).  Demikian juga jika kita percaya, maka lewat masalah atau kejatuhan ; Bisa Tuhan buat untuk memperlihatkan kemuliaan’Nya dalam hidup kita . Gbu .     

Tidak ada komentar: