Menuju Pribadi . . . .

Menuju pribadi yang semakin diperkenan oleh Tuhan . By Saut Panjaitan.

Senin, 21 Januari 2013

Inginkah Kita Selamat ?
 (Bacaan ; Kejadian 6:9-22) .

“Inilah riwayat Nuh : Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela diantara orang-orang sezamannya ; dan Nuh itu bergaul dengan Allah” (Kejadian 6:9) .  Ketika dahulu dunia dibinasakan Allah, maka hanya Nuh dan keluarganya,  manusia yang selamat .  
Mengapa ? Sebab Nuh hidup benar dihadapan Allah, itulah sebabnya, dia bukan saja dapat selamat kan dirinya sendiri, tapi juga seluruh keluarganya. Banyak orang katakan dirinya benar, tapi belum tentu benar menurut ukuran Allah. Lalu mengapa Nuh disebut orang benar, oleh Allah ?  

1)  Nuh percaya semua yg dikatakan Tuhan. Ketika dengar seluruh dunia akan dihancur kan oleh air bah, tentu tidak mudah bagi orang untuk mem percayainya . Bayangkan, berapa banyak air yg dibutuhkan untuk menenggelam kan seluruh bumi ?  Demikian juga ketika Tuhan katakan, akan menghukum bumi yang kedua kali, dengan api  (2 Petrus 3:6-7) . 
Seberapa besar dan banyaknya api, yang dibutuhkan untuk bisa membakar bumi ini ?  Tuhan maha kuasa dan tentu punya caraNya sendiri, untuk datang kan kehancuran yang luar biasa itu  . Dan jelas, tidak ada seorangpun yang tahu caranya .  Sebagian para ahli, mengira ; jika tidak ada lagi lapisan ozon yang melindungi bumi, ditambah lagi berjatuhannya meteor dan bintang, maka tidak mustahil lagi jika sebagian besar bumi ini akan benar-benar hangus. Lalu bagaimana dengan yang sebagian lagi ?  Jika tidak ada lagi lapisan pelindung bumi dari panasnya matahari, maka dijamin seluruh gunung es akan mencair, dan bisa untuk tenggelamkan ‘sebagian’ bumi (bukan seluruh = Kejadian 9:15) .  
Seperti pada zaman Nuh, orang-orang mentertawakan kebodohan Nuh dan kemustahilan janji Tuhan, maka dalam 2 Petrus 3, dikatakan pula manusia akan mentertawakan hal ini .  Dan jika dulu Nuh selamat, karena mempercayai semua perkataan Tuhan, maka hanya orang-orang yang percaya semua janji-janji Tuhan saja, yg akan selamat, baik dari keadaan hidup dimasa sekarang ini, maupun penghakiman yang terakhir nanti .  

2)  Nuh taati semua perintah Tuhan .  Jika kita baca Kejadian 6:14-21, sungguh betapa rumit dan detailnya, perintah-perintah Allah pada Nuh. Baik itu tentang kayunya, panjangnya perahu, lebar nya, tingginya, berapa tingkatnya, tentang dimana letak pintu masuknya, tentang berapa pasang khewan haram, dan tidak haram yg harus dibawa, tentang persediaan makanan, dan lain sebagainya.  Dan Nuh taati semua itu, tanpa salah (Kejadian 6:22) .  Mengapa ? Sebab Nuh sadar (meski mungkin tidak mengerti), bahwa tidak mungkin Tuhan memerintah kan sesuatu, jika tidak ada guna dan maksudnya .  Sebab jika tidak dari kayu gofir, pasti akan mudah lapuk dan tidak tahan air .  Sebab jika panjang, lebar dan tingginya harus pas, tentu supaya sesuai dan cukup untuk yang akan diangkut, dan tidak mudah tenggelam dengan tinggi seperti itu . Lalu harus dilem (pakal) luar dalam, tentu agar tidak mudah bocor, baik dari luar maupun dari dalam . Mengapa harus tiga tingkat, karena memang Perahu keselamatan kita, adalah satu Perahu yg terdiri dari tiga bagian, yaitu ; Bapa, Putra dan Roh Kudus .  Mengapa pintu masuknya harus di tengah ?  Sebab memang hanya Tuhan Yesus saja, Pintu masuk menuju keselamatan itu (Yohanes 14:6 dan K.Rasul 4:12) .  

3)  Nuh bertekun dalam semua perkara itu .  Untuk mengerjakan perahu sebesar dan serumit itu, tentu bukan pekerjaan mudah dan sebentar bagi Nuh, tapi dia terus bertekun dengan setia, meski berat bahkan ditertawa kan banyak orang .  Dan memang hanya orang benar, yaitu yang percaya semua Per kataan Tuhan, mentaatinya serta menekuninya dengan setialah, yang bisa menyelamat kan dirinya sendiri dan keluarganya, baik dari kesusahan dunia ini, maupun dari penghakiman terakhir kelak . Gbu .  

Tidak ada komentar: