“Agar Ujian
Jadi Pujian“
Lalu
bertanyalah TUHAN kepada Iblis : “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub ?
Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yg
takut akan Allah dan menjauhi kejahatan” (Ayub 1:8).
Itulah pujian Tuhan,pada Ayub. Mengapa Allah begitu bangga pada Ayub
? Diantaranya karena hal dibawah ini
: 1) Tidak berontak ketika di uji. Ketika
Ayub,kehilangan anak-anaknya, serta kehilangan semua hartanya karena ujian,
Ayub tidak berontak ataupun melakukan hal-hal yang melanggar perintah Allah
(Ayub 1:21-22) . Bahkan meski seluruh
tubuhnya terkena penyakit dan istrinyapun meninggalkan dia, ayub tetap hormat
dan setia terhadap Allah (Ayub 2:18) .
Seperti juga Tuhan Yesus, ketika dicobai dengan berbagai kesukaran dan
penderitaan, Dia tidak memberontak dan berbuat dosa terhadap Bapa-Nya (Ibrani 4:15) . Bersungut-sungut dan memberontak apalagi
meninggalkan Tuhan, ketika alami ujian, jelas tidak bisa dikategorikan sebagai
yang mendapatkan pujian .
2) Percaya bahwa ujian,bisa datangkan kebaikan. Karena ujian itu bisa menghasilkan iman yg tekun,
matang dan sempurna (Yakobus 1:3-4).
Menurut Yusuf, ujian yg di alaminya, justru untuk memelihara kehidupan
dan untuk mewujudkan rencana Tuhan yang besar (Kejadian 45 ;5-8) . Jadi terimalah ujian itu dengan rela hati,
karena Allah janji, ujian itu tidak akan melebihi kekuatan kita, dan pasti akan
beri jalan keluarnya (1 Korintus 10:13)
. Dan Tuhan yang pernah alami ujian, jelas sanggup menolong mereka yang
mengalami hal sama (Ibrani 2:18) .
3) Percaya setelah ujian, ada mahkota kemuliaan (Yakobus 1:12). Abraham setelah menang mengalami ujian,
untuk mempersembahkan Ishak, barulah dia disebut sebagai bapa orang beriman
. Daniel , Sadrakh, Mesakh dan Abednego,
menjadi orang berpangkat, berhasil dan sangat dihormati, setelah menang
terhadap ujian . Mordekhai, Yusuf dan
terlalu banyak lagi bukti, mereka terima mahkota kemuliaan, bahkan pujian,
setelah menang terhadap ujian . Tuhan
Yesus memberkati .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar